
Vatikan, Katolikana.com—Paus Leo XIV menerima surat kepercayaan dari Keith Pitt, Duta Besar Australia yang baru untuk Tahta Suci.
Selain surat kepercayaan, Paus Leo XIV menerima selimut buatan sendiri dari siswa di sebuah sekolah Katolik, kacang macadamia, anggur dan biskuit yang berasal dari negara Australia.
Dilansir dari VaticanNews Jumat (6/6/2025) beberapa minggu terakhir ini merupakan saat yang padat kesibukan, setelah wafatnya Paus Fransiskus, konklaf, dan dimulainya masa kepausan Paus Leo XIV.
Di tengah situasi ini, Duta Besar Pitt harus melakukan penyesuaian diri dengan tugas baru sebagai Perwakilan Australia untuk Takhta Suci dan mempersiapkan pertemuan pertamanya dengan Paus yang baru.
“Penyerahan surat kepercayaan melibatkan banyak protokol dan upacara,” jelas Duta Besar Pitt dalam sebuah wawancara dengan Vatican News setelah melakukan pertemuan dengan Paus Leo XIV, Jumat (6/6/2025).
Keluarga dan stafnya tiba di Vatikan dengan kendaraan yang ditandai dengan bendera Vatikan dan Australia.
Setelah melalui pengawalan menuju Istana Apostolik oleh Garda Swiss, Duta Besar Australia, Keith Pitt mengadakan audiensi pribadi dengan Paus XIV , yang ia gambarkan sebagai “Pemimpin yang sangat perhatian dan sangat menarik.”
Duta Besar Pitt mengungkapkan bahwa “pengangkatan Paus telah diterima dengan sangat hangat oleh warga Australia.”
Semua Orang Tahu Kanguru
Sesuatu yang unik dari pertemuan ini adalah Duta Besar Pitt tidak hanya menyampaikan dokumen resminya. Ia memenuhi Vatikan dengan “cita rasa Australia.

Barangkali hadiah yang paling berkesan adalah selimut yang dibuat oleh siswa di sebuah sekolah dasar di sebuah kota kecil bernama Tannum Sands. Kota ini terletak di sebelah utara ibu kota Queensland—Brisbane, yang berjarak 19 jam waktu tempuh menuju ibu kota.
Di sana, anak-anak dari Sekolah Dasar Katolik St. Francis “berhasil menjahit semua panel ini menjadi satu, sehingga setiap kelas meletakkan satu panel di satu sisi, dan di sisi lainnya terdapat gambar semua hewan yang mereka lihat di sekolah mereka.”
Kanguru, biawak (kadal besar), burung murai, burung kookaburra semuanya berjejer di selimut rajutan indah yang berhasil dibawa oleh saudara laki-laki Duta Besar Pitt—yang merupakan seorang guru di sekolah tersebut—hanya dengan pemberitahuan satu minggu.
Melihat berbagai macam hewan liar, Paus Leo bertanya apakah ada yang hilang dari selimut itu, dan saudara laki-laki Duta Besar bercanda bahwa “ada ular yang mematikan sesekali, tetapi ini Australia dan itu sudah bisa diduga.”
Yang paling menyentuh menurut Duta Besar Pitt adalah bahwa para siswa muda ini meluangkan waktu untuk membuat selimut itu. “Mereka menggambar panel-panel ini, dan bagi mereka untuk menyadari bahwa ada Paus baru dan ingin mengirim pesan kepadanya, menurut saya itu luar biasa,” ungkapnya.
Duta Besar menggambarkan Paus sebagai sosok yang benar-benar tertarik dengan apa yang digambarkan dalam gambar-gambar itu: anak-anak bermain di latar belakang sementara kanguru melompat-lompat.
Undangan Berkunjung ke ‘Down Under’
Ketika Perdana Menteri Australia Anthony Albanese bertemu dengan Paus Leo XIV dalam 24 jam pertamanya sebagai Paus, ia menyampaikan undangan kepada Paus untuk mengunjungi Negeri Down Under.
“Itu merupakan hal yang luar biasa, tetapi belum pernah ada pertemuan antara Perdana Menteri Australia dan Paus selama sekitar 16 tahun,” kata Duta Besar Pitt.
“Negara Down Under” adalah sebutan informal untuk Australia dan Selandia Baru, yang terletak di Belahan Bumi Selatan, yang disebut “di bawah” negara-negara di Belahan Bumi Utara.

Dalam pertemuan pribadinya dengan Paus, Duta Besar Australia menyampaikan kembali undangan kepada Paus Leo XIV agar berkenan mengadakan kunjungan ke Australia.
Paus Leo XIV mengatakan kepada Duta Besar Pitt bahwa “dia telah ke Australia beberapa kali, dan faktanya, dia berbicara tentang perjalanan antara Brisbane dan Sydney dengan mobil,” yang memakan waktu sekitar 10 jam.
Meskipun kesempatan seperti itu bukan kunjungan pertamanya ke negara itu, Duta Besar Pitt menekankan bahwa Paus “akan disambut dengan sangat hangat jika dia kembali.” (*)

Katekis di Paroki Kleco, Surakarta