
Yogyakarta & Semarang, Katolikana.com—Ratusan kilometer ditempuh dengan satu tujuan: menimba rahmat dan memperkuat pelayanan. Para Romo dan karyawan unit karya Keuskupan Malang melakukan ziarah ke Yogyakarta dan Semarang dalam rangka menyemarakkan Tahun Yubileum 2025, mengusung tema “Berjalan bersama berkarya melayani Tuhan penuh harapan.”
Rombongan ini terdiri atas tiga imam—RD. Yusuf Dimas Caesario (Sekretaris Keuskupan Malang), RD. Daniel Aji Kurniawan (Ekonom Keuskupan Malang), dan RD. Hubertus Tangguh Ardi Wardana (Pastor Paroki St. Albertus de Trapani Malang/Ekonom Keuskupan Malang 2019-2025)—serta seluruh karyawan Kantor Sekretariat, Ekonomat, rumah tangga Keuskupan, dan Toko Rohani Dioses Malang, beserta keluarga mereka.

Menimba Pengharapan
Perjalanan tiga hari ini dimulai pada Senin (8/7/2025) dari Kantor Keuskupan Malang menuju Gua Maria Tritis, Wonosari, untuk misa dan doa bersama.
Usai ziarah, rombongan mengisi waktu dengan rekreasi ke Pantai Drini, Heha Sky View, dan Malioboro, sebelum bermalam di Pusat Pastoral Sanjaya Muntilan.
Hari terakhir, Kamis (10/7/2025), mereka menapaki Kerkof Muntilan, makam para imam, biarawan-biarawati di dekat SMA Van Lith, Gereja Paroki Santo Antonius, dan Museum Misi Bruderan VIC. Di sana, mereka memanjatkan doa bagi para pendahulu yang telah memberikan hidupnya bagi Gereja.
“Ziarah ini menjadi kesempatan kami menghayati arti berjalan bersama dalam menimba pengharapan dari Tuhan yang mendukung karya pelayanan kami di Keuskupan Malang,” ungkap RD. Yusuf Dimas Caesario.
Ziarah ini juga menjadi momentum perpisahan bagi Romo dan karyawan yang mengakhiri tugas pelayanannya tahun ini. Dalam keheningan doa, mereka dilepas dengan harapan agar tetap melanjutkan karya dan niat baik bagi kemuliaan Tuhan melalui pelayanan kepada sesama.
“Selain ziarah, perjalanan ini untuk kebersamaan, meningkatkan kekeluargaan, serta menjadi wujud syukur atas pengabdian Romo dan Bapak/Ibu yang telah selesai tugasnya di Keuskupan,” jelas RD. Dimas.

Mas Wahyu: 25 Tahun Mengantar Uskup
Di antara para peziarah, terdapat sosok yang tak asing di mata umat: Agustinus Wahyu Djatmiko, driver Bapa Uskup Malang selama 25 tahun. Ia telah mendampingi tiga Uskup berbeda, termasuk saat ini Mgr. Henricus Pidyarto Gunawan, O.Carm.
“Awal berkarya, saya membayangkan gaji saya tidak akan cukup. Tapi ternyata, Tuhan memberikan berkat berlimpah. Walau lelah, sering lembur, meninggalkan keluarga, bahkan kadang kesal dengan teman, semuanya adalah kebahagiaan,” ujarnya dengan mata berkaca.
Mas Wahyu mengenang pesan Mgr. Suharyo saat berkunjung ke Keuskupan Malang yang terus meneguhkannya hingga kini: “Yang setia.”

Ubah Tujuan
Awalnya, kegiatan ini direncanakan ke Bali. Namun, kondisi yang kurang memungkinkan membuat panitia—dipimpin Romo Dimas bersama Mas Wahyu—mengubah tujuan ke Jogja-Semarang. “Kami ingin memastikan keselamatan semua peserta. Perubahan ini justru membawa pengalaman rohani baru yang mendalam,” tutur Mas Wahyu.
Menurutnya, kegiatan ini menjadi waktu untuk melepas penat, saling meminta maaf, dan mempererat relasi. “Setelah bersukaria, misa bersama, bercanda, kami merasa lebih sebagai saudara dalam pelayanan,” tambahnya.
Dalam perjalanan ke Gereja Katedral Keuskupan Agung Semarang, RD. Yusuf Dimas Caesario juga berbagi harapan bagi pewartaan Gereja ke depan. Ia menanggapi rencana Radio Katolikana untuk menghadirkan program yang menyapa paroki se-Indonesia.
“Kami menyambut dengan gembira. Radio Katolikana punya visi dan misi mewartakan kabar sukacita. Ini sejalan dengan motto penggembalaan Bapa Uskup Malang: ‘Dengan setia mewartakan Injil Kristus.’ Harapannya, semakin banyak umat menimba inspirasi dan kekuatan rohani, sekaligus membagikan kabar sukacita Kristus kepada dunia,” katanya penuh semangat.
Berjalan Bersama
Ziarah Yubileum ini menegaskan satu hal: pelayanan bukan sekadar pekerjaan administratif, melainkan ziarah iman yang dilakukan bersama, di mana setiap langkah diwarnai doa, pengharapan, syukur, dan cinta kasih yang nyata.
Di tengah dunia yang terus berubah, kisah para Romo dan karyawan Keuskupan Malang ini meneguhkan bahwa melayani Tuhan dan sesama berarti berjalan bersama, setia di jalan-Nya, dan selalu menimba harapan baru di setiap persimpangan hidup. (*)
Kontributor: Anastasia Novida Wahyuningsih

Katolikana.com adalah media berita online independen, terbuka, dan berintegritas, menyajikan berita, informasi, dan data secara khusus seputar Gereja Katolik di Indonesia dan dunia.