
Delitua, Katolikana.com — Umat se-Paroki Santo Yosep Delitua, Keuskupan Agung Medan, merayakan puncak Bulan Kitab Suci Nasional (BKSN) dan Hari Pangan Sedunia (HPS) secara kolaboratif pada Minggu (12/10/2025).
Acara yang diselenggarakan oleh Seksi Kitab Suci dan Seksi PSE Paroki di Wisma Maximilianus Kolbe ini menyatukan dimensi spiritualitas dan kepedulian ekologis dalam nuansa persaudaraan yang kental.
Menurut Pastor Paroki Santo Yosep Delitua, RP. Simon Kemit, OFMConv., kedua perayaan ini perlu dirayakan bersama karena memiliki keterkaitan yang berkesinambungan.
Final BKSN: Anak Sekami Hingga OMK Adu Pemahaman
Kegiatan BKSN Paroki Delitua merupakan puncak dari pelaksanaan BKSN di tingkat Rayon. Tujuannya adalah untuk mengaktifkan Seksi Kitab Suci dan seksi terkait di seluruh Rayon.
Ketua Panitia BKSN Paroki, Sarmi Sihombing, menjelaskan bahwa perlombaan BKSN sudah dilaksanakan serentak di masing-masing rayon sebelumnya. Pada 12 Oktober 2025, dilaksanakan babak final yang mempertemukan juara satu dari setiap rayon.
Perlombaan BKSN melibatkan Anak Sekami, Remaja, dan OMK, dengan jenis lomba meliputi:
- Story Telling
- Puzzle Kitab Suci
- Baca Kitab Suci
- Mazmur
Harapan dari kegiatan ini adalah agar umat Paroki Santo Yosep Delitua menjadi lebih aktif dan berpartisipasi, selaras dengan Fokus Pastoral Keuskupan Agung Medan (KAM) 2025: Umat Katolik Yang Bermisi.
Lomba Memasak HPS: Kreativitas Olahan Ubi
Sementara itu, perayaan HPS Paroki Delitua berfokus pada lomba memasak kreasi pangan lokal dengan bahan dasar Ubi. Kegiatan ini sejalan dengan program PSE dan Caritas Keuskupan Agung Medan untuk meningkatkan kesadaran akan pentingnya pangan lokal dan kelestarian sumber daya alam.
Ketua Panitia HPS Paroki, Ramli Tarigan, mengatakan lomba memasak ini dikhususkan bagi para Ibu-ibu, diikuti oleh 43 tim peserta (15 Lingkungan dari Paroki dan 28 Stasi). Setiap tim terdiri dari 5 orang. Meskipun bahan dasarnya ubi, peserta diberi kebebasan berkreasi, menghasilkan berbagai hidangan seperti bolu, dodol, hingga masakan yang lezat.
“Ibu-ibu dari Stasi se-Paroki Delitua sungguh kreatif dalam mengolah bahan ubi untuk berbagai masakan yang layak dikonsumsi dan dipasarkan/dijual ke masyarakat hingga ke restoran/rumah makan,” puji Ramli.
Ia berharap, kegiatan HPS ini dapat mendorong umat menjadikan ubi, yang banyak ditanam dan dimiliki umat, sebagai alternatif jenis pangan pengganti beras untuk kebutuhan sehari-hari. Penilaian lomba memasak dilakukan oleh Tim Juri dari Suster-suster FSE.
Sukacita Sebagai Penggerak Misi
RP. Simon Kemit, OFMConv., mengungkapkan sukacita dan persaudaraan yang luar biasa yang tercipta dari kolaborasi dua kegiatan ini.
“Bukan masalah pertandingannya yang dilihat tapi suasana keakraban, persaudaraan dan sukacita dari kita untuk kita,” ucap Pastor Simon. Ia meyakini sukacita yang dialami umat ini akan menjadi penggerak bagi mereka untuk melaksanakan pengabdian dan pelayanan di tengah-tengah Gereja.
Perayaan ini ditutup dengan pengumuman pemenang lomba BKSN dan HPS Paroki:
Pemenang Lomba BKSN:
Lomba | Juara 1 | Juara 2 | Juara 3 |
Story Telling | Rayon Delitua | Rayon Penen | Rayon Talun Kenas |
Puzzle Kitab Suci | Rayon Penen | Rayon Negara | Rayon Namorambe |
Baca Kitab Suci | Rayon Negara | Rayon Delitua | Rayon Namorambe |
Mazmur | Rayon Delitua | Rayon Namorambe | Rayon Talun Kenas |
Pemenang Lomba Memasak HPS:
- Stasi St. Vitalis Mbaruai
- Lingkungan St. Markus Delitua
- Stasi Juma Tombak
(*)

Kontributor Katolikana, tinggal di Paroki St. Maria Ratu Rosari Tanjung Selamat Medan, Keuskupan Agung Medan.