Jaringan GUSDURian Gelar Forum Lintas Agama di Mojokerto
Agama untuk Perdamaian dan Pelestarian Lingkungan

0 21

Mojokerto, Katolikana.com — Sekretariat Nasional Jaringan GUSDURian, bekerja sama dengan Yayasan Bani Kyai Haji Abdurrahman Wahid dan Dirjend Politik dan Pemerintahan Umum Kemendagri, menggelar Forum Lingkar JAGAT di Mojokerto, Selasa (28/10/2025).

Mengusung tema “Agama untuk Perdamaian dan Pelestarian Lingkungan”, acara ini bertujuan mengampanyekan peran vital umat beragama dalam merawat bumi dan mempromosikan toleransi.

Kegiatan ini merupakan bagian dari penguatan program “Kolaborasi Pemuda Lintas Agama untuk Promosi Toleransi dan Keberagaman”.

Dialog Lintas Sektor dan Agama

Acara yang dilaksanakan di aula Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah (STIT) Raden Wijaya, Mojokerto, ini dikemas dalam dua bentuk seminar yang diikuti 200 peserta dan Focus Group Discussion (FGD) yang dihadiri 30 peserta.

Forum ini menghadirkan narasumber dari berbagai latar belakang untuk membangun dialog lintas sektor:

  • Lia Nirawati (Praktisi Isu Lingkungan, PT. Ini Solusi Hijau)
  • Y.M. Nyanasila, Thera (Tokoh Lintas Agama, Kepala Wihara Tantular Sugata Wilwatikta)
  • Imam Maliki (Penggerak, Fasilitator Sekolah JAGAT)
  • Ikromul Yasak (Pemerintahan, Plt. Kadis DLH Kota Mojokerto)
Acara ini bertujuan mengampanyekan peran vital umat beragama dalam merawat bumi dan mempromosikan toleransi.

Bumi Dianiaya, Umat Beragama Harus Terlibat

Jay Akhmad dari Koordinator Sekretariat Nasional Jaringan GUSDURian menjelaskan, seminar dan FGD ini adalah upaya untuk mengampanyekan peran agama dalam merawat alam.

Menurutnya, umat beragama tidak boleh hanya sibuk dengan ritual keagamaan di tempat ibadah semata, tetapi harus memiliki kesadaran tentang peran agama dalam menjaga bumi, alam, dan segala isinya.

“Saat ini di hadapan umat beragama kita melihat bagaimana bumi dianiaya dan disiksa,” tegas Jay Akhmad.

Ia mengakui bahwa tidak semua kerusakan lingkungan disebabkan oleh ulah manusia, ada faktor bencana alam. “Kendati demikian, sejauh kerusakan itu akibat ulah manusia, sangat pantas jika kita terlibat aktif untuk mengatasinya,” ujarnya.

Pembacaan doa sesuai agama yang dianut oleh Siswa SMA Negeri 2 Kota Mojokerto.

Membangun Komitmen Aksi Lintas Iman

Jay Akhmad menambahkan, Jaringan GUSDURian ingin membangun percakapan lintas agama tentang bagaimana nilai spiritual bisa menjadi energi moral untuk menjaga bumi. Menurutnya, agama-agama di Indonesia sebenarnya memiliki ajaran kuat tentang merawat ciptaan.

“Merawat lingkungan sejatinya bukan hanya tugas ilmuwan atau pemerintah, melainkan panggilan iman kita semua demi masa depan yang lebih damai dan lestari,” katanya.

Forum ini memiliki tiga tujuan utama:

  1. Mendiseminasikan narasi agama untuk perdamaian dan pelestarian lingkungan (JAGAT) ke masyarakat luas.
  2. Mendiskusikan posisi dan peran agama-agama dalam isu pelestarian lingkungan.
  3. Membangun komitmen untuk melakukan gerakan pelestarian lingkungan di level individu, komunitas, dan lembaga.

Hasil yang diharapkan adalah terbangunnya diskursus dan komitmen elemen lintas iman untuk terlibat aktif dalam gerakan pelestarian lingkungan, mulai dari langkah sederhana seperti menanam pohon dan mengurangi sampah, hingga mendorong kebijakan ramah lingkungan. (*)

Leave A Reply

Your email address will not be published.