Uskup Labuan Bajo Pimpin Rangkaian Misa Natal: Tekankan Solidaritas Allah yang Berjalan Bersama Manusia

0 24

Labuan Bajo, Katolikana.com — Uskup Labuan Bajo Mgr. Maksimus Regus, memimpin rangkaian perayaan Natal 2025 di Labuan Bajo, Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur (NTT).

Rangkaian ibadah ini dimulai dari Misa Malam Natal di Gereja Katedral Roh Kudus pada Selasa (24/12/2025) hingga Misa Hari Raya Natal di Gereja Paroki Maria Bunda Segala Bangsa (MBSB) Wae Sambi, Rabu (25/12/2025).

Dalam maraton pelayanan pastoralnya, Mgr. Maksimus secara konsisten menekankan pesan teologis tentang solidaritas Ilahi: bahwa Natal adalah perayaan iman di mana Allah tidak tinggal diam di surga, melainkan turun dan berjalan bersama umat-Nya dalam sejarah manusia.

Misa Hari Raya: Sabda yang Menjadi Daging

Pada pagi hari tanggal 25 Desember, Mgr. Maksimus memimpin Misa II pukul 08.00 WITA di Gereja Paroki MBSB Wae Sambi. Ribuan umat memadati gereja hingga ke halaman luar, menyambut kehadiran uskup pertama di keuskupan baru ini dengan penuh antusiasme.

Dalam homilinya yang bertolak dari Prolog Injil Yohanes, Mgr. Maksimus menegaskan bahwa Natal bukan sekadar peringatan historis kelahiran bayi di Betlehem, melainkan perayaan iman yang menyentuh inti terdalam kehidupan manusia.

“Natal menyatakan bahwa Allah tidak lagi hanya menyampaikan pesan, melainkan menghadirkan diri-Nya. Ia tidak sekadar memberi petunjuk dari kejauhan, tetapi masuk ke dalam realitas manusia,” tegas Uskup Maksimus.

Ia menjabarkan tiga makna utama Natal pagi itu: Sabda yang Menjadi Daging, Sukacita Keselamatan, dan Solidaritas Ilahi. Mengutip Santo Agustinus, Uskup mengingatkan bahwa Allah memilih solidaritas total dengan manusia.

“Kata ‘tinggal’ mengandung makna Allah memilih untuk menetap, berkemah, dan berbagi nasib dengan manusia. Allah tidak hanya mengasihi dari atas, tetapi menyatu dari bawah,” ujarnya.

Malam Natal di Katedral: Hadir, Harapan, dan Hidup Baru

Sehari sebelumnya, suasana khidmat juga menyelimuti Gereja Katedral Roh Kudus Labuan Bajo saat Mgr. Maksimus memimpin Misa Malam Natal kedua pukul 20.00 WITA. Meski hujan sempat mengguyur, ribuan umat tetap bertahan memenuhi bangku gereja dan tenda-tenda di luar gedung.

Dalam perayaan malam itu, Uskup Maksimus mengajak umat merenungkan tiga kata kunci: Hadir, Harapan, dan Hidup Baru. Ia menekankan bahwa di tengah realitas dunia yang gelap, Allah hadir bukan dengan strategi militer, melainkan melalui seorang anak di palungan.

“Natal malam ini bukan sekadar mengenang masa lalu, melainkan menyambut Kristus yang hadir, mempercayai Kristus sebagai harapan, dan membiarkan Kristus membarui kita dalam hidup baru,” pesannya.

Kehadiran Mgr. Maksimus dalam dua perayaan besar ini memberikan makna tersendiri bagi umat Katolik di Labuan Bajo.

Antusiasme Umat dan Pengamanan Ketat

Kehadiran Mgr. Maksimus dalam dua perayaan besar ini memberikan makna tersendiri bagi umat Katolik di Labuan Bajo. Perwakilan Dewan Pastoral Paroki Wae Sambi, Yos Min Palem, mengungkapkan rasa syukurnya.

“Kehadiran Uskup memberikan kekuatan baru dan kebahagiaan besar bagi seluruh umat paroki. Ini energi baru untuk menjalani tahun mendatang dengan semangat persaudaraan,” ujar Yos Min.

Semangat serupa terlihat di Katedral. Seorang umat yang rela kehujanan saat Misa Malam Natal berkomentar singkat namun bermakna, “Basah dikit,” ujarnya sembari tersenyum dan bergegas mencari tempat duduk, menunjukkan kerinduan umat untuk merayakan Ekaristi.

Demi kelancaran seluruh rangkaian ibadah, Polres Manggarai Barat menerapkan pengamanan berlapis.

Kapolres Manggarai Barat, AKBP Christian Kadang, menyebutkan sebanyak 293 personel gabungan TNI-Polri dikerahkan dalam Operasi Lilin Turangga 2025.

Selain menempatkan personel di titik-titik gereja seperti Katedral Roh Kudus, Gereja St. Petrus, hingga Kapela Binongko, aparat juga mengatur arus lalu lintas untuk memastikan rasa aman dan nyaman bagi masyarakat yang beribadah maupun berwisata di Labuan Bajo. (*)

Leave A Reply

Your email address will not be published.