SOMA Angkatan Pertama Keuskupan Labuan Bajo Bekali Animator-Animatris SEKAMI

0 26

Labuan Bajo, Katolikana.com—Keuskupan Labuan Bajo melalui Karya Misi Kepausan Indonesia (KMKI), bekerja sama dengan Wahana Visi Indonesia (WVI), menyelenggarakan School of Missionary Animators (SOMA) Angkatan I pada 18–21 September 2025 di Hotel Sylvia, Labuan Bajo.

Kegiatan ini diikuti 73 animator dan animatris utusan dari 26 paroki se-Keuskupan Labuan Bajo, dengan dukungan penuh 10 orang Tim KMKI Keuskupan Labuan Bajo dan 3 orang Tim Wahana Visi Indonesia (WVI).

SOMA Angkatan 1 mengusung tema “Memperkuat Struktur dan Karya SEKAMI dalam Semangat Sinodalitas dan Misioner.”

SOMA dimaksudkan untuk memperkuat kapasitas para pendamping anak dan remaja misioner (SEKAMI), sekaligus meneguhkan pola pastoral yang sinodal, solid, dan solider sebagaimana direkomendasikan Sidang Pastoral Post-Natal Keuskupan Labuan Bajo, Januari lalu.

Kegiatan SOMA Angkatan i diikuti 73 animator dan animatris utusan dari 26 paroki se-Keuskupan Labuan Bajo.

Dukungan Keuskupan dan Mitra

Dalam sambutannya, Direktur Diosesan KMKI Keuskupan Labuan Bajo RD. Risno Maden menekankan pentingnya kolaborasi dalam membangun Gereja yang misioner.

“Sebagai keuskupan yang baru yang dijiwai oleh semangat Sinodalitas dan misioner, kegiatan SOMA Angkatan Pertama dapat berhasil karena kerjasama antara KMKI Keuskupan Labuan Bajo dengan Wahana Visi Indonesia (WVI),” ujar RD Risno Maden.

“Selain itu dukungan penuh dari Para Pastor Paroki se-Keuskupan Labuan Bajo. Terutama, dukungan dari YM Bapa Uskup, Mgr. Maksimus Regus. Semoga SOMA ini dapat membekali para animator dan animatris dalam karya misi bagi anak dan remaja misioner atau SEKAMI di setiap Paroki dan stasi,” tambahnya.

Sementara itu, RD. Fransiskus Nala, Sekretaris Jenderal Keuskupan Labuan Bajo, memberikan apresiasi atas terselenggaranya kegiatan ini.

“Mewakili Bapa Uskup, saya mengucapkan proficiat kepada para animator dan animatris bersama KMKI Keuskupan Labuan Bajo dalam kerja sama dengan Wahana Visi Indonesia,” katanya.

“Semoga pola pastoral yang sinodal dalam kegiatan SOMA tetap menjadi ciri utama dalam berpastoral. Saya tetap berharap ada kegiatan SOMA untuk angkatan kedua dan seterusnya,” tambahnya.

Perwakilan Wahana Visi Indonesia, Program Coordinator AP Manggarai Barat Kristian Yanssen Sahputra turut menyampaikan dukungan dan apresiasi.

“Mewakili Wahana Visi Indonesia, Saya mengucapkan proficiat kepada animator dan animatris yang telah mengikuti SOMA angkatan pertama dengan penuh antusias,” tuturnya.

Terima kasih juga kepada KMKI Keuskupan Labuan Bajo dan YM Bapa Uskup yang memberikan ruang bagi kami WVI untuk berkolaborasi dalam kegiatan SOMA angkatan pertama kali ini,” tambahnya.

Bekal untuk Animator

Selama empat hari kegiatan, para peserta dibekali dengan beragam materi yang memperkuat wawasan iman dan keterampilan pastoral mereka.

RD. Risno Maden membawakan materi tentang karya misi kepausan dan Serikat Kepausan Anak dan Remaja Misioner, sementara RD. Servulus Juanda mengajak para peserta mendalami spiritualitas seorang animator-animatris.

Dari pihak mitra, Kristian Yanssen Sahputra menyampaikan tentang LogFrame dan panduan kelembagaan SEKAMI, dan RD. Fransiskus Nala memperkenalkan kebijakan safeguarding Keuskupan Labuan Bajo.

Selain itu, Festy memandu sesi kreativitas pendampingan iman anak misioner, termasuk latihan gerak, lagu, dan permainan yang dirancang untuk mendukung karya animasi anak dan remaja.

Tidak hanya mendengarkan materi, peserta juga diajak untuk menciptakan yel-yel, lagu, serta gerakan khas SEKAMI Keuskupan Labuan Bajo, dan berbagi praktik baik dari paroki masing-masing, sehingga suasana pembelajaran berlangsung partisipatif dan hidup.

Suara dari Peserta

Isna, seorang animatris dari Paroki Compang, menyampaikan harapannya setelah mengikuti kegiatan.

“Semoga dengan kegiatan SOMA ini kami Animatris menjadi lebih semangat lagi dalam pelayanan dan kami bisa membentuk generasi muda yang beriman dan bertanggung jawab aktif dalam Gereja,” ungkapnya.

Harapan Lanjutan

Kegiatan SOMA Angkatan Pertama ditutup oleh Sekretaris Jenderal Keuskupan Labuan Bajo, RD. Fransiskus Nala, yang sekaligus menyerahkan sertifikat kepada para peserta.

SOMA dipandang sebagai langkah strategis untuk membangun Gereja yang sinodal dan ramah anak, serta memperlengkapi para animator agar lebih kreatif dan berintegritas dalam mendampingi anak dan remaja misioner di seluruh paroki Keuskupan Labuan Bajo. (*)

Leave A Reply

Your email address will not be published.