Katolikana.com—Kota Cirebon terkenal sebagai kota bersejarah dalam penyebaran agama Islam. Namun, tak banyak yang tahu bahwa gedung gereja Katolik pertama di Jawa Barat dibangun di Cirebon.
Kota Cirebon terletak di sebelah utara Pulau Jawa bagian barat. Dahulu, aktivitas perdagangan di Kota Cirebon sangat aktif karena lokasi Cirebon dinilai cukup strategis.
Berbagai peninggalan bangunan tua menjadi bukti dari aktivitas masyarakat pada masa lalu.
Salah satu bangunan bersejarah yang masih beroperasi, yaitu gedung Gereja Katolik Santo Yusuf Cirebon. Gereja ini berada di Jalan Yos Sudarso No. 20, Lemahwungkuk, Kota Cirebon.
Kota Cirebon menjadi lokasi pendirian gedung gereja Katolik pertama di Keuskupan Bandung.
Dibangun oleh Pengusaha Gula
Perkembangan agama Katolik di Cirebon dimulai tahun 1877. Ada sumber yang mengatakan bahwa sosok perintis penyebaran ini adalah seorang pengusaha gula. Pengusaha tersebut bernama Louis Theodorus Gonsalves.
Saat itu, industri gula di Cirebon memang sangat baik. Bahkan, gula yang diproduksi di Cirebon telah berhasil menembus pasar Amerika.

Cikal bakal Gereja Santo Yusuf Cirebon dimulai tahun 1878. Awalnya, Cirebon belum memiliki stasi maupun paroki.
Tahun 1878, Cirebon menjadi stasi pertama di Jawa Barat. Pada tahun yang sama, Cirebon masih menjadi bagian dari Vicariatus Apostolicus Bataviensis.
Vicariatus Apostolicus Bataviensis merupakan bentuk pengembangan dari Prefektur Apostolik Batavia.
Vicariatus Apostolicus merupakan sebutan untuk sebuah bentuk otoritas kawasan dalam Gereja Katolik Roma. Istilah tersebut digunakan dalam pelayanan di daerah misi yang belum memiliki keuskupan.
Pembangunan Stasi Cirebon diikuti dengan kehadiran Pastor A.v. Moorsel, SJ sebagai pastor pertama di Cirebon.
Tanggal 26 Desember 1878, Theodorus Gonsalves membeli sebidang tanah di Desa Lemahwungkuk.
Di tanah tersebut didirikan Gereja Santo Yusuf Cirebon. Theodorus Gonsalves juga berperan sebagai perancang dan pengawas dari proses pendirian gedung gereja ini.
Pembangunan Gereja Santo Yusuf Cirebon membutuhkan waktu selama dua tahun dan selesai pada 1880.
Gedung gereja ini diresmikan pada 10 November 1880 oleh Mgr. Adam Carel Claessens. Sejak saat itu, Gereja Santo Yusuf Cirebon menjadi gedung gereja Katolik pertama di Jawa Barat dan di Keuskupan Bandung.
Di wilayah Cirebon, Gereja Santo Yusuf menjadi bangunan gereja tertua kedua setelah Gereja Kristen Pasundan.
Gereja Santo Yusuf Cirebon yang telah resmi didirikan merupakan cikal bakal dari Keuskupan Bandung.

Awal Pelayanan
Menurut Sejarawan Cirebon, pembangunan Gereja Santo Yusuf berguna untuk memfasilitasi kegiatan ibadah warga Eropa yang beragama Katolik.
Pada masa-masa awal berdirinya Gereja Santo Yusuf Cirebon, wilayah Cirebon dilayani oleh para Pastor Jesuit.
Selain Cirebon, wilayah pelayanan dari Gereja Santo Yusuf Cirebon meliputi daerah Tegal, Bandung, Garut, dan Tasikmalaya.
Pada 13 November 1926, terjadi pengalihan tugas penggembalaan di daerah Priangan, Cirebon, dan Karawang. Penggembalaan tidak lagi ditugaskan kepada para Pastor Jesuit. Tugas itu berpindah kepada para Pastor Salib Suci.

Perpindahan tugas penggembalaan ini ditandai dengan kedatangan tiga Imam Salib Suci di Pulau Jawa pada 6 Februari 1927, yaitu Humbertus Goumans, OSC, M. Nillesen, OSC, dan J. de Rooy, OSC.
Mereka meneruskan penggembalaan di daerah Priangan, Cirebon, dan Karawang. Sejak saat itu, para Pastor Salib Suci terus mewarnai pelayanan di Gereja Santo Yusuf Cirebon.
Gereja Santo Yusuf Masa Kini
Bangunan asli dari gedung gereja masih dapat ditemukan hingga kini (2021). Bangunan dari Gereja Santo Yusuf Cirebon bergaya Eropa. Hal tersebut mungkin terpengaruh dari pendirinya yang juga berdarah Eropa.
Bagian depan dari Gereja Santo Yusuf Cirebon masih sama seperti awal pembangunan. Salah satu elemen yang menarik dari bangunan ini adalah salib pada bagian puncak.
Bangunan gereja tetap memiliki beberapa penambahan seiring bertambahnya waktu. Namun, penambahan itu tidak merusak keaslian dari bangunan awalnya.
Kapasitas dari Gereja Santo Yusuf Cirebon hanya memuat 800 orang.
Hingga 2021, Gereja Santo Yusuf Cirebon masih dilayani oleh pastor dari Ordo Salib Suci. Pastor parorki Gereja Santo Yusuf Cirebon bernama Julius Hirnawan Christyanto, OSC.[]
Kontributor: Frederica Nancy Sjamsuardi, Valencia Yuniarti Sutjiato, Damarra Kartika Sari, Silvester Alvin Basundara (Universitas Atma Jaya Yogyakarta).

Katolikana.com adalah media berita online independen, terbuka, dan berintegritas, menyajikan berita, informasi, dan data secara khusus seputar Gereja Katolik di Indonesia dan dunia.