Katolikana.com—Selama masa pandemi, semua kegiatan ibadat di Gereja Santo Stefanus Cilandak ditiadakan. Namun, kegiatan kemanusiaan tetap berlangsung, mulai dari pembagian sembako kepada masyarakat umum, donor darah dan vaksinasi.
Bermula dari imbauan Uskup Agung Jakarta untuk memberantas penyebaran Covid-19, seksi kesehatan paroki, tenaga kesehatan, dan Orang Muda Katolik Gereja Santo Stefanus Cilandak membentuk sebuah tim untuk memfasilitasi kegiatan vaksinasi.
Ketua Tim Kesehatan Gereja Santo Stefanus Cilandak Romo Petrus Cipto Nugroho, SCJ menjelaskan, vaksinasi ini awalnya untuk umat. Lalu, dibuka untuk masyarakat umum, mengingat Jakarta adalah tempat perantauan.
“Peserta pertama yang mengikuti vaksinasi adalah para lansia baik dari gereja maupun masyarakat umum,” jelas Romo Petrus.
Informasi mengenai vaksin disebarkan melalui flyer. Warga juga berperan penting meneruskannya kepada orang terdekat. Hasilnya, peserta berbondong-bondong mengikuti kegiatan vaksin.
Sebelumnya, tim bekerja sama dengan Polsek setempat untuk mengedukasi pentingnya vaksin. Panitia menghadirkan kesaksian orang yang pernah terpapar Covid setelah divaksin. Tujuannya, agar warga sadar akan lebih fatal akibatnya jika tidak divaksin.
Pelaksanaan vaksinasi dilakukan dengan disiplin ketat. Tujuannya, pertama agar tidak terlalu banyak masyarakat yang mengantre. Kedua, agar tenaga kesehatan tidak terlalu lelah. Kegiatan dimulai pukul 08.00 WIB dan berakhir pukul 12:00 WIB.
Dukungan Semua Umat
Vaksinasi ini merupakan gotong-royong umat Paroki Santo Stefanus Cilandak. Mereka berpartisipasi dan membantu dengan cara masing-masing.
Karena tenaga kesehatan dan anggota tim punya pekerjaan utama, maka perencanaan dilakukan jauh hari agar anggota tim bisa mempersiapkan diri.
Ketika tidak ada kegiatan vaksinasi di gereja, tim menyebar ke tempat lain seperti Puskesmas, Polsek, dan beberapa daerah di sekitar paroki. Mereka berpindah-pindah tempat untuk melayani masyarakat yang meminta untuk difasilitasi.
“Mereka menyediakan tempat, kami menyediakan tenaga dan alat-alat medis,” tambah Romo Petrus.
Gereja Santo Stefanus Cilandak telah melakukan vaksinasi untuk masyarakat umum sebanyak enam kali dengan total peserta 2.471 orang. Setelah vaksinasi dipercepat, dampaknya luar biasa: penyebaran Covid-19 di Jakarta menurun drastis.
Berkah di Balik Pandemi
Romo Petrus menambahkan, dengan adanya pandemi, gereja menjadi lebih dipahami oleh masyarakat umum. Kerja sama, silaturahmi, toleransi dan kebersamaan menjadi semakin erat.
Vaksinasi merupakan salah satu momen di mana masyarakat sendiri yang mewartakan tentang gereja. Gereja pun terus melayani dengan tulus.**
Perempuan yang gemar membekukan kenangan dalam bentuk tulisan dan gambar. Hobi membaca, dan juga pencinta kucing. Mahasiswa asal NTT, Jurusan Ilmu Komunikasi, Universitas Katolik Widya Mandala Surabaya