Lonceng Baru Gereja Mar Tuma, Harapan Baru bagi Irak

Sejak Mosul dikuasai oleh ISIS pada 2014, Gereja Mar Tuma dijadikan penjara dan pengadilan. Kini, setelah tujuh tahun berada dalam kesunyian, lonceng Mar Tuma bisa berdentang lagi.

0 112

Katolikana.com—Lonceng baru di Gereja Mar Tuma (Gereja Santo Thomas) telah berdentang kembali pada hari Minggu (19/9/2021), waktu setempat.

Dilansir dari france24.com, lonceng ini menjadi simbol hari yang baru bagi segenap umat Kristiani di Irak.

Mar Tuma adalah sebuah gereja Kristen Syiria yang terletak di Mosul, Provinsi Niniwe, Irak.

Pastor Pios Affas menyebut lonceng ini merupakan ‘mimpi yang menjadi kenyataan’.

Lonceng ini diresmikan dan dibunyikan pertama kali bertepatan dengan Hari Raya Salib Suci.

Warga membunyikan lonceng di Gereja Mar Tuma di Mosul, setelah tujuh tahun ‘sunyi’ di bawah kekuasaan ISIS Foto: Zaid al-Obeidi/AFP

Tujuh Tahun dalam Kesunyian

“Setelah tujuh tahun berada dalam kesunyian, lonceng Mar Tuma bisa berdentang lagi,” ujar Pastor Affas.

Lonceng Mar Tuma memiliki bobot seberat 285 kg dan dibuat di Lebanon dengan dana donasi dari sebuah LSM asal Perancis, Fraternite en Irak.

Pastor Affas mengatakan bobot lonceng tersebut membuatnya harus diangkat dengan susah payah untuk dapat diletakkan ke tempatnya sekarang di menara lonceng.

Lebih lanjut, Pastor Affas mengatakan lonceng baru ini telah membuka jalan bagi segenap umat Kristiani untuk pulang kembali ke kota mereka.

Dikuasai ISIS

Mosul merupakan salah satu kantong warga Kristiani Irak di negeri tersebut yang saat ini hancur akibat perang.

ISIS sempat menguasai Mosul pada 2014, lantas mendeklarasikannya sebagai ‘ibukota’ mereka.

Kekuasaan ISIS memaksa ratusan hingga ribuan umat Kristen pergi meninggalkan Irak.

Tentara Irak baru berhasil menjebol basis pertahanan ISIS di Mosul pada 2017, setelah melalui serangkaian pertempuran melawan ISIS.

Selama ISIS berkuasa, Gereja Mar Tuma yang telah berdiri sejak abad 19 turut dikuasai.

ISIS kemudian mengalihfungsikan Mar Tuma sebagai gedung pengadilan dan penjara.

Namun kini, pekerjaan restorasi total tengah dilakukan untuk mengembalikan keadaan gereja bernilai historis ini seperti sediakala.

Kembali Bangkit
Pastor Affas berharap Mosul dapat kembali bangkit dari kehancuran.

“Ini hari yang penuh sukacita. Saya berharap sukacita ini makin bertumbuh karena tak hanya gereja dan masjid di Mosul dibangun Kembali, tetapi juga seluruh kota, termasuk rumah-rumah dan peninggalan sejarah, dibangun kembali,” kata Pastor Affas kepada AFP.

Tahun lalu, Paus Fransiskus sempat mendatangi Mosul dalam rangkaian kunjungan kepausannya ke Irak.

Paus mendatangi reruntuhan komplek Hosh al-Bieea—tak jauh dari Gereja Mar Tuma—dan mendengarkan kesaksian penduduk Mosul yang menjalani hidup bertahun-tahun sebagai korban teror.

Setelahnya, ia juga memimpin doa bersama penduduk setempat, di tengah puing-puing komplek Hosh al-Bieea.**

Kontributor Katolikana.com di Jakarta. Alumnus Fisipol Universitas Gadjah Mada. Peneliti isu-isu sosial budaya dan urbanisme. Bisa disapa via Twitter @ageng_yudha

Leave A Reply

Your email address will not be published.