Katolikana.com, Ambon – Sabtu, 27 Oktober 2018, pagelaran akbar Pesta Paduan Suara Gerejani Katolik Nasional I (Pesparani) akan mulai digelar di kota Ambon, Maluku. Ambon, menjadi tonggak sejarah pertama untuk pesta paduan suara gereja Katolik di seluruh Indonesia, yang dilaksanakan pada 27 Oktober hingga 2 November 2018.
Hari ini, Pesparani Nasional Pertama akan dibuka dengan misa pembukaan konselebrasi bersama seluruh uskup yang hadir, dengan dipimpin oleh Uskup Keuskupan Agung Jakarta Mgr. Ignatius Suharyo. Misa pembukaan digelar di Lapangan Merdeka Ambon pada pukul 16.00 WIT.
Dalam rundown acara yang diterima oleh Katolikana.com, sebelum acara misa pembukaan akan digelar defile atau perarakan peserta Pesparani. Defile akan dimulai dari titik awal di Katedral Fransiskus Xaverius lalu menuju ke Lapangan Merdeka, tempat digelarnya misa dan pembukaan Pesparani.
Malam ini, sekitar pukul 20.00 WIT Pesparani Nasional Pertama ini akan dibuka oleh Presiden Joko “Jokowi” Widodo.
Menurut Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Provinsi Maluku, Ismail Usemahu, memastikan pekerjaan tribun utama untuk acara pembukaan Pesparani Nasional I ini telah selesai dan siap digunakan pada hari ini.
Ia menjelaskan, selain pembuatan tribun utama, di seputaran lokasi acara pembukaan juga akan disiapkan sejumlah fasilitas pendukung diantaranya, MCK, termasuk penempatan Posko Kesehatan.
Sejumlah venue yang dipersiapkan untuk perlombaan, seperti Baileo Oikumene, Baileo Siwalima, Taman Budaya, Gedung Xaverius, Kristiani Center, Katolik Center dan Islamic Center telah rampung dan saat ini dalam tahap dekorasi dan pengisian peralatan pendukung.
UPDATE: Panitia mengkonfirmasi ketidakhadiran Presiden Joko Widodo dalam pembukaan Pesparani Nasional I di Ambon. Konfirmasi ini disampaikan panitia dalam konferensi pers, beberapa jam setelah berita ini diturunkan. Presiden mengutus perwakilan Menteri ESDM Ignatius Jonan dan Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin.
Editor: Basilius Triharyanto
Mantan jurnalis radio biro Palembang; Sonora, Elshinta, Trijaya, dan terakhir di RRI Sintang, Kalimantan Barat. Saat ini hidup sebagai wirausaha dan anggota FKUB Kabupaten Sintang.