Bupati Sintang Sebut Ada Pesan Damai dan Kebhinekaan dalam Pesparani Nasional I di Ambon

Bupati Sintang Jarot Winarno melepas kontingen Pesparani Sintang. Ambon, kota digelarnya Pesparani Nasional I, menurutnya, memberikan pesan damai dan kebhinekaan.

0 263

Katolikana.com, Sintang — Kontingen Sintang telah berada di Ambon, tempat digelarnya Pesparani Nasional I pada 27 Oktober hingga 2 November 2018, dan siap mensukseskan Pesta Paduan Suara Gerejani Katolik perdana ini.

Kontingen Pesparani Sintang yang telah dilepas oleh Bupati Sintang Jarot Winarno pada Minggu, 21 Oktober 2018 kini telah berada di Ambon. Pada kesempatan itu, Bupati Jarot Winarno mengatakan Pesparani Katolik Pertama di Kota Ambon ini, merupakan peristiwa bersejarah, karena merupakan kegiatan yang pertama kalinya bagi Umat Katolik. Selain itu Pesparani ini telah membawa pesan perdamaian dari Ambon untuk Indonesia, bahwa Kota Ambon dan Maluku adalah daerah yang aman dan menghargai kebhinekaan.

“Ini juga terbukti dengan Keterlibatan semua unsur dalam Kepanitiaan Pesparani tersebut tidak hanya dari kalangan umat Katolik, akan tetapi ada juga umat Kristen Protestan, maupun umat Islam yang bersama-sama dalam Kepanitiaan mensukseskan kegiatan bersejarah ini,” kata Jarot.

Di hadapan 45 orang peserta Pesparani Kabupaten Sintang, ia berpesan agar dapat melaksanakan tugasnya dengan baik dan membawa hasil bagi Kalimantan Barat, terlebih kepada Kabupaten Sintang yang diberikan mandat dari LP3KD Provinsi untuk menangani pameran.

“Meskipun keikutsertaan Kabupaten Sintang pada tahun ini hanya sebatas pada pameran dan Expo, saya mengharapkan ada hasil yang dapat dibawa dan sekaligus jadi bahan pembelajaran LP3KD Sintang dalam menyelenggarakan kegiatan serupa dalam program kerjanya kedepan,” kata Jarot Winarno.

Lanjut Jarot, momen Pesparani ini tidak hanya sekedar ajang unjuk kebolehan dalam bersuara, namun juga membawa misi penting yakni menampilkan potensi daerah.

“Ada dua agenda keikutsertaan dalam Pesparani ini. Selain tampil sebagai peserta lomba, misi kita lainnya adalah memperkenalkan potensi yang ada di Kalimantan Barat khususnya Kabupaten Sintang,” katanya.

Bupati Sintang Jarot Winarno menyerahkan pataka ke Ketua Kontingen Pesparani Sintang, Michell Eko Hardian. Foto Katolikana/Petrus Heri Sutopo

 

Pada kesempatan tersebut, Bupati juga menyampaikan permintaan maaf tidak dapat menghadiri acara pembukaan Pesparani di Ambon, karena harus mendampingi Menteri Hukum dan HAM serta Gubernur Kalimantan Barat pada peresmian bangunan baru Gereja GKE Petra yang waktunya bersamaan dengan kegiatan Pesparani.

“Tapi kalau acaranya cepat selesai, saya tetap akan hadir di Ambon,” ungkapnya.

Sementara itu, Ketua Umum LP3KD Sintang, Agustinus Hatta mengatakan, delegasi Kalimantan Barat mengikuti semua jenis lomba, pameran dan expo serta malam seni.

“Berdasarkan SK LP3KD Provinsi Kalimantan Barat, Kabupaten Sintang diberikan kepercayaan sebagai penanggungjawab pameran dan expo. Kita juga dipercaya untuk tampil dalam malam seni serta devile kehormatan kontingen Kalimantan Barat,” ujarnya.

Kabupaten Sintang sendiri membawa kontingen sebanyak 45 orang dengan Ketua Kontingen dipercayakan kepada Sekretaris Umum LP3KD Sintang Michell Eko Hardian.

“Kontingen Pesparani kabupaten Sintang yang diberangkatkan ke Ambon ini juga kami tugaskan untuk mengikuti, mengamati dan mempelajari seluruh rangkaian acara untuk menjadi pedoman pada pelaksanaan Pesparani di Kabupaten Sintang yang akan menjadi agenda tetap program kerja LP3KD Sintang nantinya,” pinta Hatta.

Sebelum acara pelepasan, didahului dengan ibadat yang dipimpin oleh Vikjen Keuskupan Sintang, RD. Leonardus Miau, yang juga masuk dalam kontingen Pesparani Sintang.

 

Pelajari Ambon untuk Pesparani Tingkat Sintang

Bidang Penyelenggara LP3KD Sintang adalah salah satu bidang dalam kepengurusan yang paling besar tanggungjawabnya pada perhelatan pertama Pesparani di Ambon ini. Seperti yang diungkapkan Ketua Umum LP3KD Sintang, bahwa tugas utama adalah mengamati, dan mempelajari penyelenggaraan Pesparani yang nantinya dijadikan bahan acuan untuk pelaksanaan Pesparani tingkat Kabupaten Sintang.

Koordinator Bidang Penyelenggara LP3KD Sintang, Yustinus Jukardi, yang sehari-hari menjabat Sekretaris Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Sintang, ditemui katolikana.com diruang kerjanya mengungkapkan, Senin (22/10) bahwa apa yang diharapkan tersebut memang sudah menjadi agenda utama pihaknya.

“Makanya kami belum membuat program kerja, karena harus mencari bahan dan informasi tatanan dalam melaksanakan kegiatan, mulai dari pembukaan hingga pelaksanaan lombanya. Kita berusaha untuk mendapatkan dokumen pelaksanaannya, karena ini akan menjadi dasar atau acuan untuk kegiatan kita kedepannya,” kata Yustinus

Pihaknya juga segera akan menyusun program kegiatan seusai pelaksanaan Pesparani di Ambon yakni mempersiapkan pelaksanaan Pesparani tingkat Kabupaten tahun depan. Namun yang terpenting untuk segera dilakukan adalah membentuk LP3K Kecamatan.

“Ditingkat kecamatankan belum dibentuk, maka kita mengharapkan untuk segera dilakukan dan draf pelaksanaan tetap akan kita kerjakan secepatnya sambil menunggu pembentukan diseluruh 14 kecamatan di Kabupaten Sintang,” ujarnya.

Rombongan Pesparani Sintang ini akan diberangkatkan dalam 2 kelompok. Kelompok pertama akan berangkat dari Sintang pada 23 Oktober 2018 dengan menggunakan Bis menuju Pontianak. Dari Bandara Internasional Supadio, rombongan akan terbang pukul 14.00 wib menuju Ambon dengan terlebih dahulu transit di Juanda-Surabaya dan Bandara Hassanudin – Makassar. Kelompok kedua akan berangkat pada 25 Oktober 2018.

Mantan jurnalis radio biro Palembang; Sonora, Elshinta, Trijaya, dan terakhir di RRI Sintang, Kalimantan Barat. Saat ini hidup sebagai wirausaha dan anggota FKUB Kabupaten Sintang.

Leave A Reply

Your email address will not be published.