Katolikana.com, Semarang — Komunitas Jomblo Katolik (KJK) Indonesia akan mengadakan Jambore Nasional (Jamnas) ke-9 bertema Akhirnya aku menemukanmu (dalam Kristus) di Tlogo Resort Tuntang, Kabupaten Semarang, Jawa Tengah pada 21-23 Februari 2020. Panitia kegiatan berskala nasional ini berharap melalui jamnas, para jomblo Katolik se-Indonesia dapat bertemu dan menjalin relasi.
Ketua Jamnas ke-9 yang juga Ketua KJK Regio Semarang Hendrikus Hendro Sulistio menjelaskan tujuan dari Jambore Nasional KJK adalah untuk menambah relasi kaum muda Katolik Indonesia yang belum menikah.
“Jambore Nasional ini bertujuan untuk mengumpulkan jomblo-jomblo Katolik usia 23-50 tahun se-Indonesia, sehingga nantinya terjadi pertemuan. Itu otomatis akan menambah relasi bersama. Kalau seandainya dalam berelasi itu akhirnya mereka berjodoh, itu adalah hal baik,” kata Hendro melalui saluran telepon kepada redaksi Katolikana.com pada Selasa, 14 Januari 2020.
Ia menegaskan, komunitas ini diikuti oleh orang muda katolik yang belum menikah. Menurutnya ada yang beranggapan bahwa mereka yang pernah bercerai atau orang tua tunggal dapat masuk ke komunitas ini.
“Kita biasa menyebutnya jomblo, karena kalau single kadang-kadang ada orang yang pernah menikah, devorce, atau single parent. Jomblo itu terkenalnya tidak punya pacar dan belum pernah menikah,” ujar Hendro.
Pada Jamnas kali ini, Hendro menguraikan, akan berbeda dengan jamnas yang diadakan tahun lalu di Yogyakarta. Tahun ini, selain ada sesi untuk meningkatkan kebersamaan, Hendro menjelaskan, juga akan menghadirkan para pembicara kenamaan diantaranya desainer kondang Anne Avantie dan Romo Thomas Surya Awangga Budiono SJ, atau yang dikenal dengan Romo Surya.
“Tahun ini kami menghadirkan pembicara-pembicara sehingga peserta Jamnas bisa mengenal dirinya, karakter dirinya, dan kalau ada kesulitan-kesulitan yang dialami bisa teratasi,” imbuhnya.
Selain mendengarkan tips dan pengalaman dari para pembicara, peserta juga akan diajak untuk rekreasi dan mengikuti hiburan menarik selama kegiatan berlangsung.
Terkait dengan kuota peserta, Hendro menjelaskan, pihaknya menargetkan pada jamnas ke-9 akan diikuti oleh 400 orang. Namun dari angka tersebut pihaknya berusaha untuk menyeimbangkan antara jumlah peserta perempuan dan laki-laki.
“Kami usahakan terjadi kesimbangan antara peserta perempuan dan laki-laki agar interaksi lebih seimbang,” ujar Hendro.
Dengan adanya interaksi seimbang ini, Hendro berharap, dapat membantu peserta membangun pribadi masing-masing dalam mengenal sifat lawan jenis.
“Ternyata cowok itu sifatnya begitu dan cewek sifatnya begini. Memang, tujuan akhirnya kalau dimungkinkan terjadi kecocokan dan menikah. Tetapi kalau tidak kan interaksi-interaksi itu akan membangun pribadi masing-masing biar lebih mengenal dari sifat lawan jenis, karena sifat awalnya masing-masing kan berbeda,” ujar Hendro menegaskan.
Untuk mengikuti acara ini, panitia menetapkan biaya Rp 600.000 per orang. Pembayaran dapat ditransfer melalui rekening BCA dengan nomor 8985125810 a.n Siechara Apfia Casper. Pendaftaran ditutup pada tanggal 9 Februari 2020.
Sejarah Komunitas Jomblo Katolik
Komunitas Jomblo Katolik (KJK) didirikan pada 2 Mei 2009 di Salatiga, Jawa Tengah oleh Alexander Bayu. Saat itu, mumcul keinginannya untuk berkarya serta melakukan pelayanan iman katolik. Dalam peziarahannya ke makam Romo Van Lith di Muntilan, Jawa Tengah, ia menyadari bahwa banyak kaum muda Katolik yang “hilang arah” di dalam pencarian jati dirinya sebagai umat Katolik, khususnya pada jenjang pernikahan.
Pada akhirnya, sebagai solusi ia mendirikan komunitas ini melalui jejaring sosial Facebook. Berjalannya waktu, komunitas ini tumbuh dan berkembang hingga ke beberapa kota yakni di Jakarta, Yogyakarta, Semarang, Surabaya, Medan, dan Provinsi Bali.
Komunitas ini diketuai oleh Hendri Leksono dengan wakil Ambrosius Setyo serta pendamping yakni Romo Athanasius Agung S.MS, MSF.
Ada tiga misi yang diemban oleh KJK yakni menjadi filter dan benteng iman Katolik kaum muda Indonesia untuk setia kepada Yesus Kristus dan Bunda Maria, mengurangi jumlah perkawinan beda agama maupun beda Gereja, dan menjadi wadah perjumpaan para jomblo Katolik untuk menemukan peneguhan iman dan pasangan hidup seiman.
Syarat untuk bergabung di komunitas ini adalah sudah dibaptis secara Katolik, jomblo dan belum menikah, serta berusia 23-50 tahun. Hingga kini, jumlah keseluruhan anggota KJK Indonesia sebanyak 1.078 orang.
Wartawan Katolikana.com