Katolikana.com, Medan — Uskup Agung Medan, Mgr. Kornelius Sipayung, OFMCap positif Covid-19. Berita ini disampaikan oleh Juru Bicara Keuskupan Pastor Benyamin Purba OFMCap, yang juga Vikaris Yudisial Keuskupan Agung Medan (KAM), dalam konferensi pers hari Minggu (19/7/2020).
Keterangan resmi ini disampaikan setelah mendapatkan persetujuan dari Uskup Mgr. Kornelius Sipayung OFMCap. Pada pagi hari Pastor Benyamin berkomunikasi dengan uskup dan setuju menyampaikan informasi terbuka terkait kondisi Mgr. Kornelius, beberapa pastor, dan karyawan keuskupan, terkait Covid-19.
“Saya berkomunikasi dengan Bapa Uskup tadi pagi, sudah membaik, makan baik, nampaknya, harapan baik,”kata Pastor Benyamin, saat dihubungi Katolikana.com melalui telepon, pada Minggu malam (19/7/2020).
Dalam konferensi pers, Pastor Benyamin menuturkan, Uskup Agung Kornelius sempat dirujuk ke Rumah Sakit Santa Elizabeth Medan pada Senin (13/7/2020). Uskup Agung Kornelius dipindahkan ke Rumah Sakit Martha Friska untuk menjalani perawatan lebih lanjut pada Selasa (14/7/2020).
“Hasil yang disampaikan oleh dokter Fransiscus Ginting, beliau positif Polymerase Chain Reaction (PCR),” tegas Pastor Benyamin.
Selain Uskup Kornelius, ada empat pastor yang tinggal di rumah keuskupan bersama Mgr. Kornelius juga dinyatakan positif Covid-19 dan dirawat di rumah sakit.
Keempat pastor adalah Vikaris Jenderal Keuskupan Agung Medan Pastor Michael Manurung, OFMCap, yang dirawat di rumah sakit sejak 7 Juli 2020, Pastor Borta Rumapea O.Carm, Sekretaris Jenderal KAM, juga dirawat di rumah sakit pada 13 Juli 2020, kondisinya meriang dan batuk-batuk. Hari yang sama Pastor Romualdus Nairus, CMF masuk rumah sakit mengalami demam. Lalu pada 16 Juli 2020 Pastor Judy Turnip mengalami demam dan lemas.
“Saat ini kondisi vikjen kita stabil,” kata Pastor Benyamin, kepada katolikana.com, Minggu malam.
Selain pastor, seorang karyawan keuskupan, juga dinyatakan positif Covid-19, dan seorang lagi sedang menunggu hasil tes PCR-nya. Lalu beberapa sejumlah karyawan keuskupan lain mengisolasi diri.
“Pastor Petrus Simarmata dan Pastor Ferdinandus Saragih masih tinggal di kamarnya dan belum ada tanda-tanda. Kedua-duanya nampaknya mengisolasi mandiri. Satu lagi Suster Emanuela juga masih isolasi mandiri,” kata Pastor Benyamin, dalam konferensi pers.
Dalam konferensi pers tersebut, ia menghimbau bagi mereka yang pernah kontak langsung sejak tanggal 1 Juli 2020 agar segera melakukan tes pemeriksaan atau berkonsultasi dengan dokter setempat, untuk memastikan penularan virus Corona.
“Jadi, informasi ini hati-hati, harus kita was-was karena mereka bisa jadi di Pematang Siantar, bisa jadi di Parongin, bisa jadi di Berastagi. Supaya itu kita cermati bersama bukan sekali lagi, menakut-nakuti, bukan membuat kita cemas, tapi kita was-was,” kata Pastor Benyamin.
Pastor Benjamin juga mengungkapkan bahwa wabah Corona menjadi ketakutan kita bersama. Namun, wabah jangan sampai merenggut cara kita memanusiakan sesama.
“Korona bisa merenggut nyawa manusia, tetapi ada sesuatu hal yang tak bisa direnggut olehnya yaitu kemanusiaan kita,” kata Pastor Benyamin.
Pastor Benyamin, menutup konferensi pers ini, mengajak umat untuk mendoakan Uskup, pastor, dan para karyawan. “Marilah kita menemani uskup kita, karyawan, pastor, dalam doa-doa kita. Tada ada gunanya saling mempersalahkan, karena proses dedang berjalan, bisa panjang bisa pendek,” katanya.
Ajakan mendoakan untuk uskup, pastor, dan karyawan keuskupan yang sedang berjuang menghadapi Covid-19 ini mendapatkan banyak dukungan. Ada ratusan komentar dalam video konferensi pers di Youtube Komsos KAM (Keuskupan Agung Medan), yang mendaraskan doa-doa dan dukungan kesembuhan dan kesehatan.
Konferensi pers ini untuk mengajak umat agar mendoakan uskup dan menyampaikan informasi yang benar. “Kita mengajak umat untuk mendoakan uskup. Jangan terlalu dihebohkan, ini yang benar ceritanya. Kami bicara karena pertanyaan dari sana-sini,” kata Pastor Benyamin, kepada katolikana.com.
Sekitar satu bulan ini beberapa paroki telah menerapkan Misa atau Perayaan Ekaristi di gereja dengan mengikuti protokol kesehatan yang ketat. Adanya peristiwa Covid-19 yang dialami para imam dan uskup di Keuskupan Agung Medan ini belum ada perubahan terkait kebijakan misa di gereja saat pandemi.
Keuskupan Agung Medan terdiri dari sekitar 62 Paroki, sekitar 1022 gereja stasi. Selama Pandemi Covid-19, tak ada misa di gereja-gereja stasi. Umat Katolik di stasi mengikuti misa online atau misa live streaming.
Reporter: Okty Setianingrum

Jurnalis dan editor. Separuh perjalanan hidupnya menjadi penulis. Menghidupkan kata, menghidupkan kemanusiaan.