Paus Fransiskus Tunjuk Kardinal Baru: Mgr. Gregory Jadi Kardinal AS Kulit Hitam Pertama
Uskup Agung Washinton, Mgr. Wilton Gregory Jadi Kardinal AS Kulit Hitam Pertama
Katolikana.com, Vatikan — Paus Fransiskus menunjuk 13 kardinal baru, salah satunya dari Washington D.C. Uskup Agung Wilton Gregory, keturunan Afrika-Amerika. Ia merupakan kardinal kulit hitam pertama di Amerika Serikat (AS)
Dalam sebuah pengumuman di akhir doa Angelus, Minggu (25/10/2020), secara tak terduga Paus mengatakan akan melantik para kardinal baru dalam konsistori di Vatikan pada 28 November 2020.
Dengan penunjukkan ini, Paus menyiapkan semacam “panggung acara” untuk upacara yang tidak biasa dan mungkin belum pernah terjadi sebelumnya, yakni upacara yang akan diadakan di tengah-tengah pandemi global yang terus berlangsung.
Gregory, yang telah menjabat sebagai Uskup Agung Washington sejak Mei 2019, akan menjadi Kardinal Amerika keempat yang diangkat oleh Paus Fransiskus, setelah Kardinal Blase Cupich dari Chicago, Joseph Tobin dari Newark dan Kevin Farrell, Prefek Dikasteri Vatikan untuk Kaum Awam, Keluarga dan Kehidupan.
Uskup Agung Wilton Gregory yang biasanya dikenal memiliki sifat pendiam, pernah menjadi berita utama pada bulan Juni ketika ia dengan tegas mengkritik kunjungan Presiden AS, Donald Trump, ke Kuil Yohanes Paulus II di Washington, DC, di tengah bentrokan antara polisi dan pengunjuk rasa.
Gregory juga merupakan Uskup Agung Amerika Afrika pertama di Washington dan akan menjadi Kardinal AS Kulit Hitam pertama. Ia pernah menjabat sebagai Presiden Konferensi Waligereja Katolik Amerika Serikat dari 2001 hingga 2004, dan menjadi Uskup Agung Atlanta dari 2005 hingga 2019.

Merilis Catholic News Agency, Kardinal lain yang baru diangkat termasuk Uskup Malta, Mario Grech, yang menjadi Sekretaris Jenderal Sinode Para Uskup pada bulan September lalu, dan Uskup Italia, Marcello Semeraro, yang ditunjuk awal bulan Oktober ini sebagai Prefek Kongregasi Penggelar Orang Kudus.
Juga yang menerima “topi merah” tersebut adalah Fr. Raniero Cantalamessa, yang telah melayani sebagai Pengkhotbah Rumah Tangga Kepausan sejak 1980. Fr. Raniero Cantalamessa ditunjuk sebagai Kardinal namun dia tidak memiliki hak memilih dalam konklaf di masa depan.
Tokoh lain yang diangkat ke Kolese Kardinal, yaitu termasuk Uskup Agung Celestino Aós Braco dari Santiago, Chili; Uskup Agung Antoine Kambanda dari Kigali, Rwanda; Uskup Agung Filipina, Kapiz Jose Fuerte Advincula; Uskup Cornelius Sim, Vikaris Apostolik Brunei dan Uskup Agung Siena, Italia, Augusto Paolo Lojudice.
Berikut daftar lengkap nama-nama tiga belas Kardinal baru yang diangkat oleh Paus Fransiskus:
- Mgr. Mario Grech (Sekretaris Jendral Sinode Para Uskup), asal Malta, usia 63 tahun.
- Mgr. Marcello Semeraro (Ketua Kongregasi Penggelar Orang Kudus), asal Italia, usia 73 tahun.
- Mgr. Antoine Kambanda (Uskup Agung Kigali, Rwanda), usia 62 tahun.
- Mgr. Wilton Gregory (Uskup Agung Washington, Amerika Serikat), usia 73 tahun.
- Mgr. Jose Fuerte Advincula (Uskup Agung Capiz, Filipina), usia 68 tahun.
- Mgr. Celestino Aós Braco (Uskup Agung Santiago, Cili), usia 75 tahun.
- Mgr. Cornelius Sim (Vikaris Apostolik Brunei), usia 69 tahun.
- Mgr. Augusto Paolo Lojudice (Uskup Agung Siena, Italia), usia 56 tahun.
- Rahib Mauro Gambetti (Pamong Biara Assisi), asal Italia, usia 55 tahun.
- Mgr. Felipe Arizmendi Esquivel (Uskup San Cristobal de las Casas, Chiapas, Meksiko), usia 80 tahun.
- Mgr. Silvano Maria Tomasi (Nuncio Apostolik), usia 80 tahun.
- Pastor Rainiero Cantalamessa, OFMCap (Pengkhotbah Rumah Tangga Kepausan), asal Italia, usia 86 tahun.
- Pastor Enrico Feroci (Mantan Direktur Caritas Roma), asal Italia, usia 80 tahun.
Sembilan dari 13 Kardinal yang ditunjuk oleh Paus, berusia di bawah 80 tahun, yang berarti mereka akan bergabung dengan jajaran Kardinal pemilih, atau mereka yang ditugaskan untuk berkumpul di konklaf setelah kematian atau pengunduran diri Paus untuk memilih penggantinya.
Empat orang yang terakhir sesuai daftar nama di atas telah berusia di atas 80 tahun sehingga tidak memiliki hak untuk memilih Paus baru dalam konklaf.
Dengan tambahan Kardinal ini, jumlah Kardinal yang memiliki hak memilih Paus dalam konklaf menjadi 128 orang.
Kontributor katolikana.com di Atambua. Ia berasal dari Halilulik, Nusa Tenggara Timur. Kini sedang menempuh studi ilmu pemerintahan di salah satu universitas negeri di Kabupaten Belu. Ia juga peminat kajian teologi dan filsafat.