Indonesia, Satu dari Tiga Negara di Asia yang Memiliki Keuskupan Militer

1 4,275
Pastor Yos Bintoro, Pr (tengah, dengan fascia ungu) dan Pastor Rochadi,Pr berfoto bersama umat Katolik di Lingkungan TNI/Polri, di depan Gereja Katolik Bunda Maria Fatima Mabes TNI Cilangkap Jakarta Timur, Januari 2019 lalu. Foto: Hidupkatolik.com

Katolikana.com—Umat Katolik di Indonesia perlu tahu bahwa selain ada 37 Keuskupan teritorial, ada satu keuskupan khusus yang bukan teritorial, yaitu keuskupan untuk umat Katolik di lingkungan TNI dan Polri.

Gereja Katolik Indonesia terdiri dari 10 Keuskupan Agung, 27 keuskupan sufragan, dan 1 Keuskupan ordinariat militer atau Ordinariatus Castrensis Indonesia (OCI). Ordinariat militer inilah yang disebut Keuskupan TNI dan Polri. Di Asia hanya ada tiga keuskupan ordinariat militer, yakni di Indonesia, Filipina, dan Korea Selatan.

Hal ini disampaikan oleh Mgr. Ignatius Kardinal Suharyo dalam homili pada perayaan Ekaristi, Minggu, (28/06/2020) lalu.

Memenuhi Kebutuhan Rohani

Keuskupan khusus ini didirikan pada 25 Desember 1949, untuk mendukung prakarsa Menteri Pertahanan Republik Indonesia Sultan Hamengkubuwono IX yang membentuk staf khusus untuk mengurusi kebutuhan rohani anggota Angkatan Perang Republik Indonesia.

“Saudari-saudara kita ini adalah pribadi-pribadi yang menanggapi panggilan menuju kesempurnaan kasih, menuju kesempurnaan kesucian, melalui atau dengan memilih profesi mereka di lingkungan militer dan kepolisian,” papar Kardinal.

Kardinal menambahkan, pembentukan Keuskupan Militer Indonesia, yang disebut Keuskupan untuk umat Katolik di lingkungan TNI dan Polri menjadi tanda bahwa pimpinan Gereja Katolik dan seluruh umat Katolik sungguh-sungguh mendukung perjuangan kemerdekaan bangsa Indonesia.

Para prajurit dari berbagai kesatuan ambil bagian dalam tugas liturgi.

Pahlawan Katolik

Kardinal Suharyo menambahkan, sangat menarik bahwa di dalam profesi sebagai anggota TNI dan Polri ada pahlawan-pahlawan nasional yang beriman Katolik dalam setiap matra.

Di Angkatan Darat kita kenal Ignatius Slamet Riyadi, di Angkatan Laut kita kenal Yosafat Sudarso, di lingkungan Angkatan Udara kita kenal Agustinus Adisucipto, di lingkungan polisi, Kepolisian Republik Indonesia kita kenal Karel Sasuit Tubun.

“Mereka semua gugur membela negara kesatuan Republik Indonesia. Di dalam bahasa gereja, sekali lagi, di dalam bahasa Gereja Katolik, mereka adalah pribadi-pribadi yang memilih profesi mereka sebagai jalan menuju kesempurnaan kasih, menuju kesempurnaan kesucian, menuju kepenuhan hidup Kristiani,” ujar Kardinal Suharyo.

Mendoakan Profesi

Kardinal mengajak kita untuk saling mendoakan agar profesi dan status hidup yang kita pilih, kita yakini sungguh-sungguh sebagai jalan menuju kepenuhan hidup Kristiani. Secara khusus bagi TNI dan Polri yang ditugaskan di wilayah-wilayah terluar, sulit, bahkan berbahaya.

“Semoga berkat keyakinan bahwa profesi yang mereka pilih adalah jalan menuju kesucian, saudari-saudara kita di lingkungan TNI dan Polri menjalankan tanggung jawab mereka dengan keunggulan, keahlian, dan integritas,” ujar Kardinal.

“Semoga dengan demikian, kemuliaan Tuhan semakin nyata bagi masyarakat dan kebaikan masyarakat, kebaikan bersama, kebaikan kita semua, sungguh-sungguh diperjuangkan lewat keyakinan bahwa profesi yang jalan hidup yang kita pilih adalah jalan menuju kesempurnaan kasih,” pungkasnya. ***

Kontributor: Alexander Bala Seda, tinggal di Pringgolayan Yogyakarta

 

Umat Gereja Santo Paulus, Pringgolayan, Yogyakarta

1 Comment
  1. NP says

    🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣
    Apakah mungkin Madu dan Racun Bersatu??????

Leave A Reply

Your email address will not be published.