Perayaan Natal Virtual Keluarga Kristen Indonesia di Austria, Duta Besar Indonesia untuk Austria dan Uskup Scharl Hadir Memberi Sambutan

Ya Tuhan, ketika kami harus saling menjaga jarak, berdirilah tanpa jarak dengan kami

0 463

Katolikana.com–Keluarga Kristen Indonesia Austria (KKIA) mengadakan Perayaan Natal 2020 secara virtual dengan tema “Mereka akan menamakanNya Imanuel” (Matius 1:23). Perayaan serupa di tahun-tahun sebelumnya selalu dirayakan secara meriah, kini hanya dapat dilakukan secara virtual.

Tentu saja demi menjaga keselamatan hidup bersama, terlebih Austria masih dalam keadaan yang sangat sulit terkait pandemi. Tercatat hingga Jumat (18/12/2020) virus corona telah merenggut 5.127 jiwa.

Poster perayaan Natal KKIA yang aktual dengan situasi saat ini.

Meski dilakukan secara virtual, rangkaian doa dan renungan dalam perayaan Natal berlangsung hikmat dan syahdu. Ibadat dipimpin oleh Ketua KKIA Pater Thomas Julivadistanto. Kemeriahan juga dirayakan ketika diputar ulang video-video perayaan Natal tahun lalu sebelum pandemi melanda.

Ketua Arbeitsgemeinschaft der Gemeinden aus Asien und Afrika (ARGE) atau Kerjasama antarkomunitas Kristen Asia dan Afrika, Duta Besar Indonesia untuk Austria dan Uskup Scharl juga memberi sambutan.

Berdiri Tanpa Jarak

Pada bagian awal ibadat, Pater Thomas Julivadistanto menyalakan empat lilin dalam lingkaran Adven sambil menyertakan doa-doa. Sebuah kalimat yang sangat menyentuh hati diucapkannya, “Ya Tuhan, ketika kami harus saling menjaga jarak, berdirilah tanpa jarak dengan kami.”

Kemudian dilanjutkan dengan menyebutkan doa-doa yang dipersembahkan bagi para semua orang yang sakit, para tenaga medis, para pemimpin bangga dan pemerintahan, para pemimpin agama juga segenap anggota KKIA.

Dalam homilinya Pater Thomas Julivadistanto menyampaikan bahwa di tengah kesulitan situasi saat ini yang membuat kita terpisah jarak, kebersamaan dan persaudaraan masih bisa dirawat melalui sarana teknologi.

Allah Hadir dalam Sosok di Balik Masker

“Di antara kesedihan, semoga kita tidak pernah kehilangan harapan dan sukacita,” ujar Pater Thomas Julivadistanto.

Pater Thomas Julivadistanto menambahkan, Natal bukanlah sekedar perayaan peristiwa gembira, terang dan mulia, tapi juga realitas hidup agar kita melihat kemuliaanNya dalam kesulitan kita.

“Di saat ini, Tuhan tidak hadir dalam mimpi seperti yang dialami Santo Yusuf atau dalam wujud malaikat yang menemui Maria. Akan tetapi, Allah hadir dalam sosok di balik masker, dalam sosok para tenaga medis, pemimpin-pemimpin bangsa yang bekerja keras memikirkan nasib banyak orang. Janganlah takut dan jangan bersedih,” tambahnya.

Pater Thomas Julivadistanto dan Uskup Scharl dengan latar belakang Katedral Stephan, Wina, Austria.

Dalam video yang telah direkam sehari sebelumnya, Uskup Scharl menyampaikan pesan Natal bahwa Allah tinggal pada masa lalu, sekarang dan masa yang akan datang. “Ia tinggal dan hidup bersama kita, maka kita juga diminta untuk tidak meninggalkan sesama,” ujar Uskup Scharl.

Acara ditutup dengan sambutan dari Duta Besar Indonesia untuk Austria Darmansjah Djumala. Menurut Darmansjah, tema Natal yang dipilih kali ini dapat menjadi inspirasi bagi umat Katolik untuk terus menebarkan cinta kasih, karena agama bisa menuntun kita pada kehidupan yang baik.

“Persatuan menjadi yang penting di atas segala perbedaan dengan adanya cinta kasih. Kita berasal dari latar belakang suku, agama dan budaya yang berbeda, dan itulah yang menjadi keunikan Indonesia. Beliau berharap agar masyarakat Indonesia dimana pun berada bisa tetap menjaga keharmonisan,” ujar Darmansjah.

Kontributor: Sr. Bene Xavier, tinggal di Wina, Austria.

Biarawati Suster-suster Misi dari Sang Penebus Maha Kudus (MSsR), tinggal di Wina, Austria.

Leave A Reply

Your email address will not be published.