Kisah Pembangunan Kembali Gereja Kristus Raja Pejompongan Hingga Meraih Rekor Muri

Beberapa Elemen atau Ornamen Gereja Merupakan Hasil Kolaborasi Lintas Agama

2 1,206

Katolikana.com—Banjir menjadi salah satu bencana alam tahunan yang selalu mengancam warga Ibu Kota dan menjadi masalah besar bagi masyarakat Jakarta.

Selain merusak tempat tinggal dan fasilitas umum, banjir juga merusak tempat ibadah, salah satunya di Gereja Kristus Raja Pejompongan.

Gereja ini berada di Jalan Danau Toba 56, berdekatan dengan saluran air menuju Kali Krukut yang selalu meluap saat curah hujan tinggi.

Sejak berdiri tahun 1967, lokasi sekitar gereja selalu tergenang jika banjir datang, paling tinggi sedada orang dewasa.

Gereja Kristus Raja Pejompongan identik dengan material kayu. Ceritanya, saat Gedung gereja dibangun, terdapat himpitan dana. Belum lagi, adanya peristiwa G30S yang memengaruhi izin pembuatan gereja atau tempat berkumpul.

Alhasil, tahun 1970 gedung gereja berhasil diselesaikan dengan hampir seluruh bangunan terbuat dari kayu.

Seiring dengan berjalannya waktu, bangunan serbaguna dan aula ditambahkan dalam lingkungan gereja untuk mengungsikan perabotan yang ada di gereja saat banjir datang.

Gereja Kristus Raja Pejompongan Memiliki Ornamen yang Cantik. Foto: https://thebridedept.com

Proses Renovasi Gereja

Tahun 2012 keadaan gereja sudah mulai mengkhawatirkan. Dinding gereja sudah terlalu lapuk dan tidak nyaman digunakan.

Penggalangan dana untuk pembangunan ulang gereja pun dimulai. Perlu diketahui, lingkungan Pejompongan bukanlah lingkungan elit walau di tengah kota. Sehingga sumbangan dari donatur, kerja keras panitia dan umat adalah satu-satunya harapan memperbaiki gereja.

“Hanya kehendak Tuhan yang menyelesaikan pembangunan gereja ini,” jelas Jeffry, anggota panitia pembangunan gereja.

Pembangunan gereja memiliki target untuk memberi kenyamanan bagi umat dan ketahanan yang lama dengan menaruh altar di lantai dua.

Banyak tantangan yang harus dilalui, seperti pengurusan izin, dana untuk material dan jasa, serta akses ke lokasi yang sempit.

Namun di balik rintangan tersebut ternyata Tuhan memberikan berkat yang melampaui ekspektasi. Banyak elemen gereja yang merupakan pemberian sukarelawan bahkan yang bukan penganut agama katolik.

Mempertahankan Elemen Kayu

Kayu adalah elemen gereja yang ingin selalu dibawa untuk mengingatkan perjuangan awal gereja dibangun. Di gereja baru diharapkan terdapat patung salip Yesus yang terbuat dari kayu. Penggunaan kayu lebih mahal daripada plastik atau metal karena membutuhkan perawatan awal yang baik.

Saat bangunan gereja selesai, terdapat patung salib Yesus berukuran 8 meter dengan diameter 60 cm, terukir dengan indah, pemberian dan karya dari I Wayan Winten. Patung ini meraih Rekor Muri tahun 2017 sebagai patung tertinggi dengan kayu jati utuh.

Saat memberikannya, I Wayan Winten menceritakan dirinya jarang melihat patung Yesus karena ia beragama Hindu. Namun, pembuatan patung yang memakan tujuh bulan ini memiliki mata kayu yang sangat sesuai dengan figur Yesus.

Kayu jati yang tidak terpotong juga dinilai lebih awet. Diharapkan kayu gereja kali ini akan memiliki umur yang sangat panjang dan tidak akan lapuk lagi.

Kolaborasi Berbagai Agama

Penyelesain gereja ini merupakan kolaborasi berbagai agama. Kaki altar dan bangku gereja dikerjakan oleh Gunawan, penganut agama Budha.

Selain memberikan patung salib, I Wayan Winten juga memberikan patung Bunda Maria, Hati Kudus Yesus, dan Kanak-Kanak Yesus.

Sementara tabernakel, bejana baptis, tiang kapel adorasi yang berbentuk piala dan kaki altar dengan hiasan bunga wijaya kusuma dibuat oleh seorang seniman Muslim bernama Yani Mariani Sastranegara.

Dari awal berdirinya hingga sekarang. Gereja Kristus Raja telah melewati banyak batu loncatan hingga menjadi rumah ibadah yang nyaman untuk umatnya.

Pengalaman ini menjadi inspirasi bagi kita untuk tidak menyerah dengan keadaan dan tidak melupakan akar sejarahnya. []

Kontributor: Prycilia Grace, Priyanka Audrey, dan I Putu Eggy, mahasiswa Universitas Atma Jaya Yogyakarta

 

Katolikana.com adalah media berita online independen, terbuka, dan berintegritas, menyajikan berita, informasi, dan data secara khusus seputar Gereja Katolik di Indonesia dan dunia.

2 Comments
  1. pram says

    bahsan yg menarik

  2. Ria Selli says

    Menarik sekali, sejarah Gereja Kristus Raja Pejompongan ini
    dengan arsitektur yg sangat unik

Leave A Reply

Your email address will not be published.