Gereja Santo Paulus Kleca Layani Misa Luring untuk Umum

Romo Emmanuel Nuwa MSF: "Umat yang Tidak Tertib Disuruh Pulang"

1 911

Katolikana.com—Gereja Santo Paulus Kleca di Kota Solo menggelar misa luring (offline) pada masa pandemi Covid-19. Gereja ini juga membuka kesempatan bagi umat di luar paroki.

Pandemi Covid-19 yang ada sejak awal 2020 menghentikan segala kegiatan di luar rumah, termasuk beribadah di gereja. Namun, sejak Juli 2020, Gereja Santo Paulus Kleca, Solo kembali melaksanakan ibadah secara offline.

Mulanya, Gereja Santo Paulus mengadakan uji coba misa offline yang nantinya akan disosialisasikan kepada umat gereja mengenai protokol kesehatan.

Penerapan protokol kesehatan

Gereja menerapkan protokol kesehatan yang ketat, seperti mencuci tangan saat tiba di gereja, mengecek suhu badan, duduk berjarak, penyemprotan ruangan.

Selain itu, para umat diberi kartu presensi agar dapat masuk ke gereja. Apabila umat melanggar, akan dipulangkan.

Romo Emmanuel Nuwa MSF, Romo Kepala Paroki Santo Paulus Kleca, Solo. Foto: Istimewa

“Wajib menaati protokol kesehatan. Bagi yang tidak menaati, tidak diizinkan untuk misa. Bahkan saking ketatnya, umat yang tidak tertib disuruh pulang”, ujar Romo Emmanuel Nuwa MSF, Romo Kepala Paroki Santo Paulus Kleca pada Kamis (4/3/2021).

Umat tidak menimbulkan kerumunan setelah ibadah selesai, karena menaati protokol kesehatan merupakan bentuk mencintai diri sendiri dan orang lain.

Umat yang datang dibatasi usia dari 10-65 tahun. Siapa pun yang ingin mengikuti misa harus mendaftar terlebih dahulu kemudia diberi kartu dengan warna yang berbeda.

Terbuka untuk umum

Gereja yang terletak di Kota Solo ini, Oktober 2020 kembali dibuka untuk umum, termasuk mereka yang bukan warga paroki.

Gereja memberikan pelayanan kepada umat bukan paroki, untuk mengadakan misa arwah, misa syukur dan pemberkatan nikah dengan pembatasan pengunjung 50-100 orang.

“Jika Misa di rumah umat, romo boleh melayani, tetapi hanya 10 orang saja. Maka agar umat tidak kecewa, umat diperbolehkan misa di gereja terlebih ada protokol kesehatan yang jelas dan tidak merepotkan umat,” ujar Romo Emmanuel Nuwa MSF ketika ditemui di gereja

Hingga kini Gereja Santo Paulus Kleca dikenal masyarakat sebagai gereja yang sangat tertib akan protokol kesehatan. Hal ini dikarenakan sosialisasi yang diberikan oleh romo setiap selesai misa.

Protokol kesehatan yang sangat ketat, membuat Gereja Santo Paulus Kleca menjadi salah satu gereja yang berani terbuka untuk umum, termasuk umat non-paroki.[]

Kontributor: Immanuel Karel Handy, Vincentia Ivena Kasatyo, Skolastika Natasya Olivia Irmadela, Bertha Virginia Yosmar (Universitas Atma Jaya Yogyakarta)

 

Katolikana.com adalah media berita online independen, terbuka, dan berintegritas, menyajikan berita, informasi, dan data secara khusus seputar Gereja Katolik di Indonesia dan dunia.

1 Comment
  1. T M Sri Sudarti says

    Bagus , menggunakan bahasa yang ringan dan mudah dipahami

Leave A Reply

Your email address will not be published.