Update: Jumlah Pastor dan Biarawati yang Meninggal Akibat Covid-19 di India Mencapai 400 Orang

Menurut data yang dirilis Sabtu (29/5/2021), sedikitnya 205 imam dan 210 biarawati telah meninggal karena Covid-19 di India.

0 312

Katolikana.com—Sedikitnya 400 orang pastor dan suster di India meninggal akibat Covid-19, setelah gelombang kedua virus Corora menyerang India pada bulan April dan Mei 2021.

Situasi suram itu disampaikan oleh Pastor Suresh Mathew, editor majalah Indian Currents yang dikelola Gereja. Pastor Mathew yang telah menyusun daftar imam dan suster negara yang telah meninggal dalam bahaya dalam pandemi.

Sebelumnya, pada Sabtu (22/5/2021) lalu, Pastor Mathew merilis data terdapat 181 pastor dan 166 biarawati (total 347 orang) meninggal akibat Covid-19.

Vatican News melaporkan, Sabtu (29/5/2021) lalu Pastor Mathew kembali merilis data, terdapat 205 imam dan 210 biarawati meninggal karena Covid-19, sehingga totalnya menjadi 415 orang. Jumlah tersebut bisa jadi lebih tinggi karena beberapa korban tidak dilaporkan.

Daftar itu mencakup tiga orang uskup: pensiunan Uskup Agung Antony Anandarayar dari Pondicherry-Cuddalore dan Uskup Basil Bhuriya dari Jhabua meninggal masing-masing pada tanggal 3 dan 5 Mei 2021. Pensiunan Uskup Joseph Pastor Neelankavil dari Sagar dari ritus Syro-Malabar, meninggal pada 17 Februari 2021.

“Tingginya angka korban di kalangan pastor dan suster karena mereka bekerja di daerah terpencil di mana fasilitas medis langka,” ujar Pastor Mathew.

“Kebanyakan dari mereka mempertaruhkan hidup mereka untuk melayani gereja dan masyarakat. Pemerintah India menghadapi kekurangan infrastruktur di bidang kesehatan. Mereka tinggal dan bekerja di daerah pedesaan dan meninggal di tengah-tengah mereka,” katanya kepada Vatican News.

Korban tewas berasal dari 98 keuskupan dan 106 kongregasi religius. Meski ada risiko terinfeksi, keuskupan dan kongregasi religius telah berupaya untuk meringankan penderitaan orang-orang yang terkena pandemi.

Banyak keuskupan dan kongregasi telah menyediakan fasilitas untuk perawatan pasien Covid-19.

Pastor Mathew meminta laporan kematian dari kongregasi dan komunitas religius India dan 174 keuskupan di negara itu untuk menyusun daftarnya.

Sebagian besar kasus kematian terjadi pada bulan April dan Mei 2021. Foto: timesofindia.indiatimes.com

Ia mengatakan bahwa jumlah korban telah “meningkat karena kondisi asimtotik (kondisi tanpa gejala) dan akses yang terlambat ke rumah sakit yang mengakibatkan keterlambatan diagnosis”.

Dia mengatakan beberapa dari mereka yang terinfeksi pergi melakukan tugas sehari-hari. “Pertemuan, retret, rapat, dan lain-lain menyebabkan sejumlah besar penularan,” ujar Pastor Mathew.

“Kita harus menjadi model bagi orang lain dengan menghindari pertemuan para imam dan religius yang tidak perlu,” kata Pastor Mathew, seraya menambahkan jumlah kematian akan jauh lebih rendah seandainya ada cukup vaksin dan tingkat vaksinasi yang lebih tinggi.

Namun, Pastor Mathew melihat angka-angka yang menyedihkan itu dalam terang iman.

“Kami melihat kematian Covid dan menerimanya sebagai kehendak Tuhan. Mereka yang telah meninggal dalam menjalankan misinya menikmati kebahagiaan abadi,” katanya.

Kasus Covid di India

India, negara terpadat kedua di dunia, saat ini memiliki beban kasus pandemi terburuk, yang menyebabkan kasus harian dan kematian.

India pada Sabtu lalu melaporkan 173.790 infeksi virus korona baru, kenaikan harian terendah dalam 45 hari, sementara kematian naik 3.617.

Menurut Kementerian Kesehatan, jumlah total infeksi sekarang mencapai 27,7 juta (kedua setelah AS), dengan jumlah kematian 322.512 (setelah AS dan Brasil).

Bulan ini, India mencatat angka kematian Covid-19 tertinggi sejak pandemi dimulai tahun lalu. Hanya sekitar 3% dari 1,3 miliar orang di negara itu yang telah divaksin penuh, tingkat terendah di antara 10 negara dengan kasus terbanyak.

Pemerintah Perdana Menteri Narendra Modi menghadapi kritik yang meningkat, karena lalai dan gagal bertindak segera untuk mengamankan vaksin Covid-19 bagi rakyatnya, terlepas dari kenyataan bahwa negara itu adalah salah satu yang terbesar di dunia.*

Katolikana.com adalah media berita online independen, terbuka, dan berintegritas, menyajikan berita, informasi, dan data secara khusus seputar Gereja Katolik di Indonesia dan dunia.

Leave A Reply

Your email address will not be published.