Katolikana.com—Despina Maya Nilakandi adalah anak muda kelahiran 2003 yang menganut agama Katolik Orthodox. Ia mantan siswi SMA Stella Duce 1 Yogyakarta yang kini tengah melanjutkan studinya di perguruan tinggi.
Orang tua Despina, Lazarus Bambang Sucanto, merupakan Romo sekaligus pemilik Gereja Orthodox Jogja St. Dionysios Zakinthos dengan parokia yang berada di Jalan Kricak Kidul No. Blok TR-1/1225, Kricak, Kecamatan Tegalrejo, Yogyakarta.

Gereja Orthodox Yogyakarta menyelenggarakan ibadah setiap hari Senin, Rabu, Sabtu dan Minggu pukul 16.00 WIB.
“Sebagai orang Orthodox, aku merasa nyaman dengan doa-doa, kidungnya, karena dari lahir juga sih,” ujar Despin.
Despin mengaku tidak ada niat sama sekali untuk berpindah ke agama lain. Ia juga senang karena orang tuanya mengajarkan banyak hal positif dalam agama tersebut.
“Doanya benar-benar membuat tenang. Rasanya tuh di sini jadi dekat sama Tuhan. Apalagi rumahku juga digunakan sebagai gereja atau tempat ibadah,” tutur Despin.
Gereja Orthodox Jogja sebagian besar anggotanya adalah anak muda. Tidak ada perbedaan signifikan dibandingkan Katolik pada umumnya. Sama-sama menyembah Tuhan Yesus. Hanya saja terdapat kidung serta sedikit struktur yang berbeda.

Mukjizat Allah
Despina mengaku telah berulangkali melihat dengan mata kepala sendiri mukjizat yang terjadi di dunia. Salah satunya ketika ia bersama dengan Romo Lazarus memberi sakramen penyembuhan salah satu jemaat yang sedang terkena penyakit TBC.
Penyakit tersebut sudah bertahun-tahun diidapnya. Menurut medis, penyakit tersebut sudah merambat hingga tidak mungkin bisa diselamatkan atau disembuhkan. Yang ada hanya dua pilihan: bertahan atau mati.
“Puji Tuhan, dengan sakramen penyembuhan, jemaat tersebut akhirnya bisa pulih kembali dan selamat dari penyakit menahun yang menggerogoti dirinya,” ujar Despin.
Ia kembali sehat, kuat dan sudah seperti sedia kala. Dengan pola makan seimbang, olahraga serta doa, jemaat inipun sudah tidak merasakan sakit lagi.
Pesan Bagi Orang Muda
Menurut Despin orang muda saat ini sudah mengabaikan Tuhan bahkan ia lupa bahwa kita ini adalah hambaNya. Suatu saat nanti kita akan kembali padaNya bahkan harta duniawi akan ditinggal begitu saja.
Menurut Despin, kehidupan sekarang makin kritis. “Jaman iki jaman edan. Makin banyak pendusta bahkan hal tersebut sudah lumrah terjadi, korupsi di mana-mana. Teknologi yang pesat bukan membuat melek tetapi malah membuat buta yakni buta akan dirinya dengan Allah Bapa,” ujar Despin.
Prinsip Despin adalah ingat diri, ingat Tuhan, ingat kepada siapa kamu menyembah. Walaupun masih banyak yang abai akan kehidupan rohani, Despin mengaku bahwa di gerejanya ada beberapa anak muda yang masih ingat tentang Tuhan.
Banyak yang tertarik dengan Orthodox sehingga melakukan katekisasi via online. “Pokoknya salut dengan sejumlah anak muda yang masih ingat dengan yang diatas. Semoga bisa bertambah ya kak,” tutur Despin.
Tidak Akan Padam
Romo Lazarus, ayah Despin, juga membawa pesan untuk selalu mengikuti ajaran positif yang dianut oleh masyarakat mulai dari kalangan muda hingga kalangan yang lebih tua.
Semua orang berhak memilih ingin menganut kepercayaan apa. Semua agama baik, semua agama mengajarkan hal positif, semua agama menyembah pada Tuhan yang sama.*
Kontributor: Aurellia Xena, Grace Paramitha, Britney Pincky Claudia, Mardyaning Christ Cahyarani

Katolikana.com adalah media berita online independen, terbuka, dan berintegritas, menyajikan berita, informasi, dan data secara khusus seputar Gereja Katolik di Indonesia dan dunia.
Benar bahwa dalam gereja Orthodox banyak hal posetif yg kita peroleh. Ajaran yang benar, penyembahan yang benar dan praktik hidup yang benar. Salam dari Romo Theodosios di Medan.