Katolikana.com – Umumnya seorang pemimpin dipilih karena ia memiliki kelebihan tertentu di kelompoknya antara lain lebih dapat dipercaya (jujur), lebih amanah, lebih percaya diri, lebih berwibawa, lebih cerdas, lebih stabil emosinya dan punya ambisi menciptakan hal-hal baik yang dimimpikan kelompoknya demi kebaikan bersama.
Tampaknya nilai-nilai kebajikan tersebut merupakan energi kuat yang sedang menempel pada seorang mahasiswa Sekolah Tinggi Pastoral (STP) Don Bosco Tomohon, bernama Agustinus Brayen Waluyan. Pasalnya, Brayen, demikian nama yang kerap disapa, terpilih secara sah sebagai Ketua Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) STP Don Bosco Tomohon dalam pemungutan suara yang dilakukan pada Kamis (26/08) untuk periode 2021-2022.
Dalam pemungutan suara yang terjadi di kampus STP Don Bosco Tomohon, Brayen memperoleh suara tertinggi sebanyak 75 suara dari jumlah total 95 pemilih dan dengan demikian ia maju sebagai pemenang yang unggul dari tiga calon Ketua BEM lainnya.
Brayen, lahir di Rumengkor, 27 Agustus 2001. Ia aktifis gereja, sekarang sebagai Ketua OMK Paroki Bunda Hati Kudus Yesus Rumengkor. Sejak di bangku sekolah, ia dikenal siswa yang aktif. Ketika di SMP dan SMA ia menjadi Ketua Osis. Pada 2020, ia meraih penghargaan sebagai Mister STP Don Bosco 2020.
Kepada Katolikana, Brayen mengatakan sangat bangga atas momen berahmat dirinya terpilih sebagai Ketua BEM di kampusnya, meski sebelumnya ia mengakui bimbang untuk maju sebagai calon Ketua BEM.
“Tentu bangga juga boleh dipercayakan memimpin. Meskipun masih begitu banyak yang perlu dibenahi dalam diri ini tetapi ya saya berusaha belajar dari sekarang dan saya yakin pasti bisa”, katanya sambil tersenyum.

“Rahmat Tuhan sungguh luar biasa, beberapa hari sebelum pemilihan, saya merasa bimbang dengan langkah yang akan saya ambil ke depannya, tetapi saya menyerahkan semuanya itu kepada Tuhan lewat doa, dan setelah itu saya serasa diberikan kekuatan kembali dan semakin yakin untuk berani menghadapi jalan yang telah saya pilih untuk menjadi seorang pemimpin pelajar di kampus ini (STP Don Bosco Tomohon, red)”, ucap Brayen.
Menurut Brayen Waluyan, mengandalkan Tuhan adalah prinsip utamanya dalam menghadapi kebimbangan yang terjadi ketika pilihan yang ada kadang terasa berat untuk diputuskan. Berdasarkan pengalaman pribadinya ini, ia mengajak para pelajar untuk tidak bergantung pada kemampuan diri sendiri.
“Saya mengajak para pelajar semua untuk selalu mengandalkan Tuhan dalam segala hal karena tanpa Tuhan kita bukanlah apa-apa. Apalagi kita sebagi pelajar-pelajar Kristen Katolik, perlu sekali untuk selalu mengandalkan Tuhan dalam hidup, karena kita adalah generasi muda yang menjadi masa depan Gereja”, katanya.
Ketika ditanya pendapatnya tentang arti dari memimpin, mahasiswa STP Don Bosco Tomohon yang kini berada di jenjang semester lima itu merujuk pada tipe kepemimpinan yang “merakyat”, memberi teladan untuk melayani demi mencapai suatu kebaikan bersama.
“Bagi saya memimpin itu menjadi teladan, menjadi contoh dan berusaha untuk memberikan yang terbaik. Menjadi pemimpin bagi saya bukan sekedar memerintah tetapi turun bersama anggota, bekerja sama demi terciptanya bonum commune“, ucap Brayen.
Selanjutnya ia akan menjalin relasi antara kampus dengan hierarki Gereja dan umat. Ia menuturkan akan terus bekerjasama dengan pihak Gereja juga dalam hal ini melalui pelayanan-pelayanan di Gereja ataupun stasi-stasi kecil yang mungkin masih kurang terjamah.
Meski misi seperti ini tampak sederhana, Brayen tetap mengakui pentingnya dukungan untuk dirinya dan kerja sama dari berbagai stakeholder terkait termasuk umat.
Motto-nya “Work Together, Success Together“, adalah pedoman yang selalu digenggamnya ketika maju sebagai calon Ketua BEM, di mana motto ini telah menemaninya sejak lama ketika menjadi Ketua OSIS, Ketua OMK, dan yang lainnya.
Menurutnya, dengan adanya kerja sama, hal itu merupakan bagian dari ungkapan kasih yang kelak siap berdentang menjadi lonceng kesuksesan bersama yang merdu.
“Untuk mewujudkan itu semua, tentu saya tidak dapat melakukannya sendiri melainkan butuh dukungan dan doa dari seluruh umat Kristen Katolik yang ada di Indonesia terlebih di daerah Sulawesi dan juga teman-teman seperjuangan di kampus STP Don Bosco Tomohon.”
Kontributor katolikana.com di Atambua. Ia berasal dari Halilulik, Nusa Tenggara Timur. Kini sedang menempuh studi ilmu pemerintahan di salah satu universitas negeri di Kabupaten Belu. Ia juga peminat kajian teologi dan filsafat.