Katolikana.com—Dalam menjalani kehidupan, kadang kita dihadapkan pada berbagai masalah yang datang silih berganti. Hal ini kadang membuat lelah, jenuh dan ingin menyerah.
Saat itulah kita butuh penghibur sekaligus penguat dalam menjalani kehidupan. Film rohani menyelipkan pesan-pesan yang dapat membantu menguatkan dan menghibur kita.
Berikut lima rekomendasi film bernuansa rohani yang wajib kamu tonton.
1. Miracle from Heaven

Dirilis pada 2016, film Miracle from Heaven merupakan film rohani yang diadaptasi dari kisah nyata. Film ini berhasil menguras air mata para penonton dan mendapatkan rating sebesar 7.1/10 dalam IMDb.
Film ini bahkan masuk beberapa nominasi dan memenangkan penghargaan, seperti Penghargaan Movieguide kategori film terbaik untuk keluarga, penghargaan pilihan remaja kategori film pilihan frama dan kategori aktris film pilihan drama yang dimenangkan oleh Jennifer Garner.
Miracle from Heaven mengisahkan seorang gadis berusia 10 tahun bernama Anna Beam (Kylie Rogers), yang divonis menderita penyakit langka yang tidak dapat disembuhkan.
Banyaknya rintangan yang harus dihadapi untuk menyembuhkan Anna membuat Christy, ibu dari Anna (Jennifer Garne) sempat kehilangan imannya dan marah kepada Tuhan.
Namun suatu hari sebuah insiden terjadi. Anehnya, setelah mengalami insiden tersebut Anna tiba-tiba sembuh dari penyakitnya.
Film Miracle from Heaven memuat banyak nilai rohani. Salah satunya, film ini mengajarkan kita untuk tetap percaya dan berserah kepada Tuhan.
Mungkin kamu sedang dihadapkan pada permasalahan rumit. Percayalah, tak ada hal mustahil dilakukan oleh-Nya.
2. The Letters

The Letters merupakan film biografi bergenre drama mengenai Bunda Teresa yang dirilis pada 2014.
Film berdurasi 1 jam 54 menit ini disutradarai dan ditulis oleh William Riead, menceritakan kehidupan Bunda Teresa sebagai biarawati Katolik melalui sudut pandang/perspektif dari Max von Sydow
Max von Sydow adalah seorang imam dari Vatikan yang menjadi guru spiritual Bunda Teresa. Ia juga diberi tanggung jawab melakukan penelusuran dan investigasi mengenai perilaku hingga peristiwa setelah kematian Bunda Teresa.
Film ini dibuat berdasarkan surat-surat Bunda Teresa yang menjelaskan bahwa dirinya merasa kesepian secara mendalam selama dirinya hidup dan merasa ditinggalkan oleh Tuhan.

Bunda Teresa yang diperankan oleh Juliet Stevenson menampilkan peran yang apik sesuai apa yang dilakukan oleh Bunda Teresa sebagai penerima Nobel Perdamaian tahun 1979.
Film ini menampilkan kehidupan biarawati Katolik yang dijalani oleh Bunda Teresa yang berpegang teguh pada nilai komitmen tanpa pamrih, mengubah hati, hingga menolong banyak orang sehingga menjadi inspirasi di seluruh belahan dunia.
The Letters menampilkan perasaan kasih dan sayang yang besar sehingga memberikan petunjuk dan tujuan, membagikan inspirasi hingga keberanian Bunda Teresa yang menjadi dasar dari pelayanan di luar gereja.
3. The Passion of the Christ
The Passion of Christ menceritakan kisah sengsara Tuhan Yesus Kristus yang dirilis pada 2004 dan menggambarkan bagaimana Yesus menjalani penyiksaan hingga mati di kayu salib.
Film dimulai 12 jam sebelum Yesus akan memulai, menghadapi kisah sengsara dan hal-hal yang akan dialami sebelum meninggal.
The Passion of Christ disutradarai oleh Mel Gibson berhasil menarik perhatian masyarakat untuk menyaksikan emosi dan penderitaan Yesus ketika disalib.

Yesus yang diperankan oleh Jim Caviezel sukses mendapatkan apresiasi dari penonton karena menyentuh iman umat Kristiani.Di balik apresiasi terhadap film ini, kontroversi juga menjadi bagian di dalamnya.
Salah satunya dari orang Yahudi karena mereka merasa film ini menunjukkan unsur antisemitisme, menggambarkan berbagai adegan keji yang dilakukan oleh orang Yahudi masa itu.
The Passion of Christ mendapatkan keuntungan hingga $611 juta dan menjadi film yang mengangkat tema keagamaan dengan pendapatan tertinggi di sepanjang sejarah.
4. Soegija
Indonesia juga memiliki film yang bertemakan rohani, salah satunya Soegija. Film ber-genre kolosal ini mengisahkan perjalanan Albertus Soegijapranata, Uskup pribumi pertama di Indonesia yang diangkat oleh Vatikan.
Perang Asia Pasifik tahun 1940-1950 menjadi latar dari film ini, di mana menggambarkan perjuangan Romo Soegija (diperankan oleh Nirwan Dewanto) dalam mengangkat keagamaan dalam perspektif nasionalis yang humanis.

Garin Nugroho sebagai sutradara, menggambarkan perpisahan dari setiap karakter yang diakibatkan situasi peperangan. Kemudian, Romo Soegija mengambil peran untuk menyatukan hal-hal yang terpecah akibat perang tersebut.
Pandangan Romo Soegija bahwa kemanusiaan itu tidak memandang latar budaya terbalut indah dengan suasana Kota Yogyakarta sebagai latar tempat syuting film ini.
Selain itu, musik dan visual yang ditampilkan dalam film ini juga mendukung suasana sehingga penonton benar-benar merasakan berada di tahun 1940-1950.
5. Ave Maryam

Ave Maryam menjadi film yang ramai diperbincangkan pada November 2020. Hal ini disebabkan film Ave Maryam ini mengangkat kisah kehidupan seorang biarawati.
Film ini mengisahkan Maryam (Maudy Koesnady) yang sedang mengalami pergulatan batin, di mana dirinya harus dihadapkan dengan dua pilihan, yaitu iman atau cinta terlarangnya.
Seorang pastor dan biarawati wajib mengucap kaul, yaitu seperti sumpah hidup kekal dan hidup selibat (tidak menikah). Namun, di film ini Maryam bertemu Romo Yosef (Chicko Jericko) yang membuatnya jatuh hati.
Hal ini menggambarkan bagaimana seseorang yang mengejar kebahagiaan, namun berbenturan dengan keyakinan yang dimiliki.
Kisah sederhana namun mendalam tergambar dengan baik dibalut sinematografi yang apik dari Kota Semarang.**
Kontributor: Atanius Alvyn, Cindy Saputri, Elisabet Yunita, Hosea Richard, Shania Hendra (Universitas Atma Jaya Yogyakarta)

Katolikana.com adalah media berita online independen, terbuka, dan berintegritas, menyajikan berita, informasi, dan data secara khusus seputar Gereja Katolik di Indonesia dan dunia.