Katolikana.com—Melianus Duary Tuahta Surbakti merupakan pemilik merek fesyen Demigod.
Awal mula ia terjun ke dunia bisnis karena ia ingin masa mudanya mencoba semua hal yang dia bisa.
“Selama masih banyak waktu di masa muda ya coba saja. Kalau sudah tua fokusnya sudah tidak bisa banyak seperti waktu muda,” ujar Melianus.
Di masa pandemi, Melianus tetap ingin terjun ke dunia bisnis fesyen. Melianus percaya mereknya mampu bersaing dan memberikan inovasi-inovasi yang belum pernah ditemukan pada merek lain.
“Kenapa aku berani bersaing? Karena aku mengedepankan futuristik yang jadi pembeda merek ini dengan merek lain,” ujar Melianus.
Melianus mengungkapkan ia ingin memunculkan seni futuristik yang fokus ke masa sekarang seperti baju yang bisa muncul animasi 3D ketika menggunakan Instagram.
Desain menarik dan fitur animasi 3D pada baju tersebut ditawarkan dengan harga Rp150.000.
Melianus ingin menunjukkan bahwa baju tidak hanya sekedar pakaian yang digunakan namun juga memiliki nilai seni.
Baju yang diciptakan dari setiap desain ada cerita yang tertulis mengenai dewa. Selama ini Melianus melihat orang hanya menggunakan baju sebatas pakaian saja.
“Aku mau menunjukkan bahwa baju tak sekadar pakaian tapi juga ada art-nya,” ujar Melianus.
Inovasi
Berbagai inovasi yang dulu hanya ada dalam bayangan Melianus kini bisa terealisasi di Demigod.
Ide yang ia ingin diterapkan yakni baju memiliki sticker dengan gambar animasi 3D yang dapat muncul.
“Dari awal aku Sudah berpikir bagaimana ada baju yang sticker dan gambar-gambarnya bisa muncul gitu,” ujar Melianus.
Untuk merealisasikan hal itu, Melianus perlu menyatukan pikiran untuk mencari tahu bagaimana teknis menerapkannya.
Setelah berunding dengan tim, mereka sepakat memanfaatkan fitur dari filter Instagram.
“Filter IG itu sebenarnya bisa. Jadi akhirnya mulai menyatukan pikiran dengan tim dan ternyata bisa. Akhirnya salah satu mimpiku membuat baju 3D terwujud,” ujar Melianus.
Cara memunculkan animasi tersebut dengan membuka kamera Instagram kemudian diarahkan ke gambar di belakang baju. Maka akan ada animasi 3D yang muncul.
Namun kadang ada hambatan pada proses produksi. Menurut Melianus, vendor sering telat menyelesakan pesanan tepat waktu.
Hal tersebut diatasi dengan cara melakukan proses produksi jauh hari menjelang tanggal rilis atau penjualan.
Sistem Penjualan
Demigod bisa dibilang unik karena baju yang dijual hadir satu persatu atau per artikel.
Pada artikel tersebut jumlah desain yang dikeluarkan hanya satu dan jumlah baju yang diproduksi juga terbatas.
Untuk mendapatkan baju tersebut pembeli harus adu cepat dengan orang lain.
Meski permintaan banyak tetapi jumlahnya sangat terbatas. Jumlah tidak akan bertambah untuk memenuhi kebutuhan konsumen.
Hal itu dilakukan Melianus agar baju tersebut terkesan eksklusif.
“Ada beberapa yang minta lagi, tetap tidak akan kami sediakan. Kami bilang, artikel berikutnya juga harus rebutan lagi,” ujar Melianus.
Melianus mengatakan itu merupakan salah satu strategi bisnis. Dengan jumlah terbatas membuat orang lain akan menantikan produk pada artikel berikutnya.
“Kami desain limited edition supaya menarik pelanggan berburu lebih cepat,” ujar Melianus.
Melianus awalnya memasarkan dari mulut ke mulut. Kini ini ia menggunakan fitur iklan berbayar dari Instagram dan Shopee.
Ke depan, ia ingin menjangkau dunia fesyen lebih luas lagi.
“Kami ingin lebih luas lagi. Jadi tidak hanya kaos, tetapi juga jaket, celana dan jenis fesyen lain. Tentu barang-barang tersebut akan hadir dengan inovasi seperti pendahulunya. Tidak menutup kemungkinan untuk muncul inovasi-invoasi lain,” ujar Melianus.**
Kontributor: Grace Kezia, Viona Suryono, Cornelius Krisna, Zefanya Pilartiarso, Samuel Ivan (Universitas Atma Jaya Yogyakarta).
Katolikana.com adalah media berita online independen, terbuka, dan berintegritas, menyajikan berita, informasi, dan data secara khusus seputar Gereja Katolik di Indonesia dan dunia.