Katolikana.com—Tahun baru Imlek adalah salah satu perayaan di dunia yang paling banyak dirayakan. Hal ini terjadi karena keturunan Tionghoa banyak tersebar di belahan dunia.
Perayaan tahun baru Imlek dirayakan dengan berbagai cara, sesuai tradisi masing-masing negara. Perayaan tahun baru lunar ini tak hanya berlangsung di Asia, namun juga di Amerika dan Australia.
Simak berbagai tradisi menarik masyarakat keturunan Tionghoa saat merayakan Imlek di berbagai belahan dunia berikut ini.

Malam Pelepasan Lampion di Taiwan
Tradisi perayaan tahun baru Imlek di Taiwan lebih dekat dengan tradisi provinsi Fujian di China. Pada perayaan Imlek di Taiwan, masyarakat akan memuja Dewa Bumi.
Kebanyakan perusahaan atau toko akan memberikan bingkisan kepada para karyawan atau pegawainya sebagai tanda terima kasih telah berkontribusi kepada tempat dimana mereka bekerja.
Selain itu, ada acara pelepasan lampion ke udara pada saat malam tahun baru Imlek. Masyarakat akan menulis permohonan mereka di lampion kemudian melepaskannya ke langit, berharap doa dan permohonan mereka bisa terkabul di tahun baru.
Membeli Bunga di Hongkong

Perayaan tahun baru Imlek di Hongkong berlangsung selama 14 hari. Dalam rangka menyambut tahun baru Imlek, masyarakat membeli berbagai jenis bunga hias.
Bunga dipercaya oleh masyarakat setempat dapat mendatangkan keberuntungan dan juga hal-hal baik selama perayaan tahun baru.
Di malam sebelum pergantian tahun, masyarakat biasanya mengadakan makan malam bersama keluarga dan dilanjutkan dengan pergi ke pasar bunga untuk membeli bunga anggrek, lily, mawar, krisan, geranium atau hydrangea untuk menjadi hiasan di rumah.

Parade Barongsai di Amerika
Sekitar 2,7 juta penduduk keturunan Tionghoa tinggal di berbagai belahan negara bagian di Amerika. Mereka memiliki permukiman khusus bernuansa Asia yang lebih dikenal dengan nama “China Town”.
Di dalam distrik tersebut, tahun baru Imlek dirayakan dengan meriah dan kemeriahannya sangat terasa. Mulai dari toko-toko dan jalanan yang dihias dengan ornamen Imlek, hingga adanya festival barongsai dan naga di sepanjang jalan.
Perayaan Seollal di Korea Selatan
Perayaan tahun baru Imlek di Korea Selatan dikenal dengan nama Seollal. Perayaan tahun baru ini berlangsung selama tiga hari yaitu satu hari sebelum, hari H, dan satu hari berikutnya.
Pada saat Seollal, umumnya masyarakat akan pulang kampung untuk melakukan ritual penghormatan kepada orang tua dan juga leluhur.

Pada saat ritual, masyarakat akan menggunakan seolbim yaitu pakaian tradisional khusus untuk Seollal. Makanan utama perayaan ini adalah tteokguk atau sup kue beras, sebagai lambang menyambut awal tahun dengan tubuh dan pikiran yang bersih.
Perayaan Seollal sangat erat dengan keluarga, maka itu terdapat permainan tradisional yang bisa dimainkan oleh seluruh anggota keluarga. Permainan ini bernama yunnori, dimainkan dengan cara melempar empat tongkat kayu.
Menikmati Yu Sheng di Singapura

Mayoritas populasi di Singapura dihuni sebanyak 70 persen warga keturunan Tionghoa. Tradisi Imlek khas di Singapura adalah menikmati Yu Sheng bersama sanak keluarga.
Makanan khas Imlek ini adalah sejenis salad dari sayur dan daging yang dihidangkan di tengah meja bundar.
Makanan ini dinikmati bersama keluarga atau teman yang akan mengelilingi meja bundar dan menyantapnya dengan sumpit sambil mengucapkan harapan.
Ada kepercayaan bahwa makin tinggi lemparan bahan pada Yu Sheng, makin tinggi kemungkinan harapan akan terkabul.
Masyarakat di Singapura biasanya akan berkumpul di Kreta Ayer Square, mengelilingi bazaar, dan Chingay Parade untuk menyaksikan atraksi barongsai dan naga.**
Disiarkan dalam program Funtastik di Radio Katolikana, Rabu pukul 18.00- 20.00 WIB

Penyiar Radio Katolikana