Komunitas Surplus Menjadi Harapan Bagi Problematika Makanan Sisa di Indonesia

Komunitas Surplus mengedukasi masyarakat terkait problema makanan sisa di Indonesia

0 1,093

Katolikana.com—Data menunjukkan banyak masyarakat belum sadar akan permasalahan limbah makanan.

Menteri PPN/Kepala Bappenas Suharso Monoarfa menyebut limbah makanan yang terbuang atau food loss and waste di Indonesia mencapai 23 juta ton-48 juta ton per tahun pada periode 2000-2019. Angka ini setara 115 kg-184 kg sampah makanan per kapita per tahun. Indonesia bahkan dinobatkan sebagai penyumbang sampah makanan terbesar kedua di dunia.

Melihat persoalan ini, Komunitas Surplus dibentuk dengan dilatarbelakangi oleh kepedulian terhadap food waste atau sampah makanan.

Berdiri sejak Februari 2020 di bawah naungan Surplus Indonesia atau PT. Ekonomi Sirkular Indonesia, komunitas ini memiliki tujuan untuk mengadakan, mengampanyekan, serta melaksanakan gerakan zero food waste.

Community Campaign Activator Komunitas Surplus Donny Dwi Haryanto mengatakan Komunitas Surplus bergerak untuk memberikan informasi dan edukasi kepada masyarakat mengenai isu lingkungan, kKhususnya tentang problematika food waste.

“Kami memberikan wadah bagi masyarakat untuk berdiskusi dan melakukan aksi dalam mewujudkan kehidupan yang selaras dengan lingkungan,” ujar Donny.

Komunitas Surplus memiliki tiga kegiatan utama, yaitu edukasi terkait sampah makanan, campaign sosial media, dan aksi nyata kurangi sampah makanan.

Dalam edukasi terkait sampah makanan, komunitas mengedukasi baik masyarakat, lembaga, ataupun perusahaan terkait bahaya dan cara pencegahan produksi sampah makanan.

Kampanye sosial media dilakukan dengan menyuarakan kepada masyarakat tentang sampah makanan yang dituangkan melalui campaign di sosial media.

Campaign ini umumnya dilakukan bersamaan dengan hari besar seperti Hari Peduli Sampah Nasional.

Komunitas Surplus juga aktif mengurangi sampah makanan dengan redistribusi makanan berlebih dari berbagai pihak untuk didonasikan ke orang yang membutuhkan.

Foto: Instagram @komunitas.surplus

Misalnya, Komunitas Surplus bekerja sama dengan Danone menyalurkan susu balita yang berlebih ke masyarakat di beberapa RW di Kelurahan Kayu Manis, Kecamatan Matraman, Jakarta Timur, November 2021 lalu, Komunitas Surplus juga menyediakan wadah bagi masyarakat yang ingin ikut memperjuangkan masalah sampah makanan di Indonesia melalui group Whatsapp yang disediakan komunitas.

“Saat ini Komunitas sedang sibuk mewadahi masyarakat yang memiliki kepedulian terhadap sampah makanan di dua grup WhatsApp dengan jumlah anggota di dalamnya mencapai 500 orang lebih,” kata Donny.

Infografis: Viona Suryono

Mengapa Komunitas Surplus fokus ke permasalahan sampah makanan? “Pertama, Indonesia belum ada regulasi yang mengatur secara terperinci mengenai sampah makanan. Kedua, seringnya melihat makanan berlebih dibuang begitu saja tanpa ada pengendalian secara benar,” ujar Donny.

Komunitas Surplus hadir dan tergerak memperjuangkan dan membantu seluruh elemen masyarakat di Indonesia menjadi bagian dalam solusi masalah sampah makanan di Indonesia.

Komunitas Komunitas Surplus memberikan edukasi dan informasi kepada masyarakat tentang isu lingkungan hidup dan memberi wadah bagi mereka untuk dapat ikut serta membangun lingkungan tanpa adanya food waste.

Komunitas surplus saat ini berada di bawah Yayasan Surplus Peduli Pangan Indonesia. Komunitas Surplus bertujuan membantu dan mendukung masyarakat dalam memahami dan menerapkan pola produksi dan konsumsi pangan yang selaras dengan keberlanjutan sosial dan lingkungan.

Komunitas Surplus bisa diakses melalui akun Instagram @surplusindonesia dan @komunitas.surplus, website www.surplus.id dan akun Youtube Surplus Indonesia. Akun Youtube ini berisi video dokumentasi kegiatan Surplus Berbagi dan edukasi bisnis terkait sampah makanan.

Komunitas Surplus juga memiliki aplikasi Surplus – Food Rescue App yang bisa diakses di perangkat iOS maupun Android.

Aplikasi ini membantu pemilik usaha makanan untuk mengurangi produksi sampah makanan. Pengguna aplikasi juga dapat menikmati potongan harga.

Makanan yang dipasarkan dipastikan memenuhi kualitas standar konsumsi sehingga pengguna aplikasi tidak khawatir.**

Kontributor: Viona Suryono (Universitas Atma Jaya Yogyakarta)

Katolikana.com adalah media berita online independen, terbuka, dan berintegritas, menyajikan berita, informasi, dan data secara khusus seputar Gereja Katolik di Indonesia dan dunia.

Leave A Reply

Your email address will not be published.