Katolikana.com—Penggunaan bahasa yang baik membawa Selvone Christin Pattiserlihun menjadi Duta Bahasa Provinsi Maluku pertama kategori wanita tahun 2017.
Alumna S1 Institut Agama Kristen Negeri Ambon (IAKN) ini tengah sibuk sebagai mahasiswa S2 di Prodi Center for Religious and Cross-culture Studies Universitas Gajah Mada.
Menurut Selvone, menjadi duta bahasa tidak perlu sesuatu yang khusus untuk dikuasai.
“Tidak perlu menguasai banyak bahasa. Tetapi, yang perlu diperhatikan adalah penguasaan Bahasa Indonesia dalam kehidupan sehari-hari dan dalam kehidupan formal,” ujar Selvone.
Evon menegaskan, pemahaman bahasa Indonesia harus baik dan benar.

“Bisa menempatkan kapan menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar,” ungkapnya.
Selvone menuturkan, salah satu syarat adalah penguasaan penggunaan bahasa daerah, khususnya yang ada di Provinsi Maluku.
Waktu itu, dia sempat belajar bahasa Yamdena dari Maluku Tenggara Barat dan digunakan saat mengikuti seleksi duta bahasa tingkat daerah.
Syarat terakhir, menguasai bahasa asing. Selvone memaparkan, pemakaian bahasa asing bisa lebih dari satu.
“Saat itu saya menggunakan bahasa Inggris, akhirnya loloslah masuk ke duta bahasa,” kata Selvone.
Pengalaman
“Sebagai duta bahasa saya belajar banyak hal tentang isu-isu kebahasaan,” ungkap Selvone.
Selama mengikuti ajang duta bahasa, dia menjadi lebih banyak mengetahui bahasa Indonesia yang sebagai jati diri bangsa kita.
Selvone bisa berbagi dengan teman dari berbagai kalangan, bisa bertemu banyak orang dan pemerhati bahasa, serta pengalaman mendapatkan banyak pengetahuan.
“Saat mengikuti proses pemilihan duta bahasa, kita dibekali dengan berbagai kegiatan,” ungkap Selvone.
Kegiatan tersebut meliputi sosialisasi, program unjuk bakat, khususnya di bidang sastra dan bahasa serta kegiatan lain yang menarik berkaitan dengan isu kebahasaan.
Implementasi
Menurut Selvone, implementasi di masyarakat yang dia lakukan tidak banyak.
“Duta bahasa adalah perpanjangan tangan Kantor Bahasa yang mengimplementasikan moto dan program,” kata Selvone.
Biasanya setiap tahun kantor bahasa punya program rutin yaitu pemartabatan bahasa Indonesia yang dilakukan oleh duta bahasa di beberapa tempat, didampingi oleh kantor bahasa Provinsi Maluku.
Program-program tersebut merupakan perpanjangan tangan moto kantor bahasa yaitu mengutamakan bahasa Indonesia, melestarikan bahasa daerah dan menguasai bahasa asing.
Literasi
Menurut Selvone, banyak persoalan yang dihadapi generasi muda terkait literasi dan penggunaan bahasa yang baik dan benar. Generasi muda cenderung belajar bahasa asing agar keren. Mereka juga sering lupa untuk melestarikan bahasa daerah. Padahal bahasa merupakan salah satu ciri khas diri kita. Kita dapat menjadi warga negara yang baik dan benar karena mencintai bahasa.
“Untuk mengembangkan bahasa kita perlu literasi baca, literasi tulis, namun itu sangat minim sekali di kalangan anak muda,” tegas Selvone.
Selvone sadar minat baca pada kalangan anak muda sangat kurang. Perlu banyak cara dan upaya untuk meningkatkan minat baca masyarakat. Dari keresahan itulah lalu timbul ide membangun komunitas yang mengutamakan tentang literasi.
“Ide untuk membangun komunitas yang mengutamakan tentang literasi pernah dibuat,” ungkap Selvone.
Target membentuk komunitas ini mengarah kepada anak-anak muda. Namun, program tersebut belum berjalan baik karena kesibukan sehingga terhenti.
Pesan
Selvone berpesan agar generasi muda tidak lupa untuk menggunakan bahasa Indonesia.
“Bahasa Indonesia yang baik dan benar mencirikan diri kita sebagai bagian dari bangsa Indonesia,” ujarnya.
“Saya juga berharap agar kita tetap melestarikan bahasa daerah,” tambahnya.
“Belajarlah menguasai bahasa asing bukan untuk mencintai bahasa asing tapi untuk memperkenalkan bahasa Indonesia di mana saja kita berada,” tambahnya lagi.
Menurut Selvone, hal ini bisa diwujudkan dengan mengembangkan pemahaman literasi, keinginan untuk membaca, meningkatkan pula kreativitas dalam menulis dan tetap meningkatkan kebutuhan untuk belajar. **
Kontributor: Given Erly Nice Leiwakabessy (Universitas Atma Jaya Yogyakarta

Katolikana.com adalah media berita online independen, terbuka, dan berintegritas, menyajikan berita, informasi, dan data secara khusus seputar Gereja Katolik di Indonesia dan dunia.