TUNAS GUSDURian 2022: Tak Ada Keadilan tanpa Keadilan Ekologis

0 113

Katolikana.com – “Teman-teman GUSDURian ini mungkin sudah khatam, sudah paham di luar kepala, kalau bicara di isu toleransi atau perdamaian. Nah, di forum ini kita akan bicara soal keadilan ekologi, isu yang kayaknya kurang seksi buat GUSDURian, tapi di hari-hari ini menjadi sangat kontekstual dan penting sekali kita bahas.”

Demikianlah pancingan pembuka yang dilemparkan Ketua Lembaga Kajian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Nahdlatul Ulama (Lakpesdam NU) Kalimantan Timur, Asman Azis, untuk memantik diskusi hangat dari para peserta Forum Isu Keadilan Ekologi.

Selanjutnya diskusi semakin menghangat saat Sukinah, petani sekaligus aktivis perempuan Kendeng menceritakan pengalamannya. Ia berkisah bagaimana warga Pegunungan Kendeng berusaha mati-matian menolak keberadaan pabrik semen di daerah mereka. Akan tetapi, pemerintah justru berakrobat untuk tetap memuluskan rencana pembangunan pabrik semen tersebut.

“Kami sudah sampai menang di pengadilan, tapi selanjutnya apa? Gubernur kami sendiri mencabut izin dan mengeluarkan izin yang baru di hari yang sama.” tutur Sukinah.

Forum diskusi ini kian seru saat salah seorang peserta diskusi membagikan pemahaman bahwa isu ekologi selalu dihajar sekaligus dari dua sisi, yakni dari sisi sains dan dan sisi agama. Maka GUSDURian mesti mengambil posisi keberpihakan yang jelas agar isu ini tidak semakin terpinggirkan.

“Dari sisi sains, orang-orang yang memperjuangkan kelestarian alam dengan kearifan lokal mereka sering dianggap sebagai orang-orang bodoh, anti-pembangunan. Sementara dari sisi agama, orang-orang yang sama dituding sebagai orang-orang musyrik, sesat, tidak mengenal Tuhan. Klop sudah.” tutur peserta tersebut disertai anggukan setuju dari banyak peserta lainnya.

Pada penutupan diskusi, para peserta pun bersepakat bahwa mereka tidak bisa memperjuangkan keadilan tanpa memperjuangkan kelestarian ekologis.

Isu Keadilan Ekologi merupakan satu dari delapan kelas kecil yang terdapat di dalam Forum Isu Strategis. Isu ini secara khusus digawangi oleh Inaya Wahid dan Asman Azis.

Selain Isu Keadilan Ekologi, ada tujuh kelas lainnya yang ada di dalam Forum Isu Strategis, yakni Isu Penguatan Toleransi dan Perdamaian, Isu Peningkatan Kualitas Demokrasi, serta Isu Penegakan Hukum, Keadilan, dan HAM.

Kemudian ada pula Isu Pemenuhan Keadilan Ekonomi dan Sosial, Isu Pendidikan Berkualitas dan Membebaskan, Isu Perwujudan Keadilan Hakiki dan Ketangguhan Keluarga, Perempuan dan Anak, hingga yang terakhir terakhir Isu Pribumisasi Islam.

Forum Isu Strategis ini merupakan salah satu agenda utama dalam Temu Nasional (TUNAS) GUSDURian 2022 yang berlangsung pada 14-16 Oktober 2022 di Asrama Haji Sukolilo, Surabaya. Forum ini diselenggarakan untuk merumuskan kerangka kerja isu-isu strategis gerakan Jaringan GUSDURian serta untuk membuat rekomendasi terhadap kebijakan di level lokal dan nasional yang terkait dengan isu-isu prioritas.

“Topik-topik dalam forum ini dipilih berdasarkan prisma pemikiran Gus Dur, yaitu isu-isu yang selama ini Gus Dur perjuangkan,” ungkap Siti Munawaroh, Ketua Steering Committee (SC) TUNAS GUSDURian 2022.

Hasil dalam Forum Rekomendasi dan Resolusi Jaringan lantas dibacakan pada hari terakhir. Rekomendasi TUNAS GUSDURian 2022 inilah yang menjadi salah satu keluaran penting yang dihasilkan oleh Jaringan GUSDURian untuk Indonesia.

Kontributor Katolikana.com di Jakarta. Alumnus Fisipol Universitas Gadjah Mada. Peneliti isu-isu sosial budaya dan urbanisme. Bisa disapa via Twitter @ageng_yudha

Leave A Reply

Your email address will not be published.