Satu Hari Pascagempa Cianjur, Caritas Indonesia dan Jaringan Mulai Bergerak

Dibentuk struktur tim di Posko Layanan Kemanusiaan Paroki Santo Petrus, Cianjur.

0 230

Katolikana.com—Satu hari pascagempa bumi di Kabupaten Cianjur yang terjadi pada Senin (21/11/2022), Caritas Indonesia mulai bergerak.

Mereka melibatkan menggerakkan jejaring yang terdiri dari tim medis dari Rumah Sakit Atmajaya Jakarta, Rumah Sakit Carolus, serta organisasi Katolik seperti PMKRI, Pemuda Katolik, KPI Kabupaten Garut, dan orang muda Katolik setempat.

Tim Caritas Indonesia dan jaringan bergerak menuju Pondok Pesantren Al-Mutmainah di Desa Sarampat Kecamatan Cugenang, Rabu (23/11/2022) pagi.

“Sasarannya, tujuh pos pengungsian yang belum terjangkau bantuan,” ujar koordinator Network Advocacy Communication Caritas Indonesia Martin Dody Kumoro.

Mrnurut Martin, sejumlah peralatan pendukung kesehatan dan medis pun disiapkan dan dibawa ke titik-titik terdampak tersebut.

Sebelumnya, pada Selasa (22/11/2022) malam diadakan pertemuan yang dipimpin oleh Pastor Paroki Santo Petrus, Cianjur Pater Bonefasius Budiman, OFM.

Rapat juga dihadiri oleh Koordinator Emergency Response Caritas Indonesia Rudy Raka,  Direktur Caritas Bandung Romo Darwanto, Direktur Caritas Bogor Romo Eko, dan jaringan relawan nasional Caritas Indonesia.

Ada sejumlah kesepakatan diputuskan dalam pertemuan tim tanggap darurat Caritas Indonesia bersama jaringan di Paroki Santo Petrus, Cianjur.

Pertama, membentuk struktur tim di Posko Layanan Kemanusiaan Paroki Santo Petrus, Cianjur.

Kedua, Caritas Indonesia dan jaringan akan melibatkan personil dari paroki setempat dalam struktur tim yang akan didampingi relawan terlatih dari jaringan Caritas Indonesia.

“Perihal penerima manfaat pos layanan, diputuskan akan diberikan untuk mereka yang belum mendapatkan bantuan dan berada di tempat terpencil,” ujar Rudy Raka.

Pengarahan singkat sebelum bergerak menuju lokasi pondok pesantren yang terdampak gempa bumi, Rabu (23/11/2022) pagi. Foto: Caritas Indonesia

Korban Bertambah

Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Letjen TNI  Suharyanto menyebutkan, jumlah korban meninggal dunia akibat gempa Cianjur menjadi 268 jiwa.

Yang sudah teridentifikasi sebanyak 122 jenazah, dan masih ada korban hilang sejumlah 151 orang.

“Kita akan berusaha semaksimal mungkin agar seluruh korban ditemukan,”kata Suharyanto dalam jumpa pers di kantor Bupati Cianjur, Selasa (22/11/2022).

Data korban yang dihimpun oleh BNPB tercatat sebagai berikut:

  • Mengungsi: 362 orang
  • Korban luka-luka: 083 orang.
  • Kerusakan rumah:
    • 641 rusak berat
    • 071 rusak sedang
    • 570 rusak ringan. (*)

Katolikana.com adalah media berita online independen, terbuka, dan berintegritas, menyajikan berita, informasi, dan data secara khusus seputar Gereja Katolik di Indonesia dan dunia.

Leave A Reply

Your email address will not be published.