Sekolah 1 Atap Taman Seminari (TS) dan Taman Kanak-Kanak (TK) Kiddy Evergreen Kota Bengkulu: Selain Belajar, Juga Jalin Persaudaraan

Siswa TK didominasi oleh mereka yang beragama Kristen Protestan, sedangkan TS didominasi oleh siswa beragama Katolik.

0 286

Katolikana.com—Vihara Buddhayana di Jalan D.I. Panjaitan No. 161 Kota Bengkulu, Rabu (23/11/2022) pagi itu ramai dikunjungi 37 siswa Taman Seminari (TS) Kiddy Evergreen dan Taman Kanak-kanak (TK) Kiddy Evergreen Kota Bengkulu. Siswa TS berjumlah 18 orang, dan TK berjumlah 19 orang.

Pagi itu, siswa TK dan TS Kiddy Evergreen diajak melihat langsung Vihara Buddhayana, tempat ibadah agama Buddha. Vihara Buddhayana terletak di dekat masjid, gereja Katolik, dan gereja Kristen Protestan.

Tibanya di vihara, anak-anak disambut oleh:

  • Pandita Buddhayana sekaligus Ketua Vihara Buddhayana Romo Metta
  • Ketua Majelis Buddhayana Provinsi Bengkulu Herwani
  • Ketua Wanita Buddhis Indonesia Provinsi Bengkulu Suwarti
  • Ketua Wanita Buddhis Kota Bengkulu Lisa,
  • Sekretaris Majelis Buddhayana Indonesia Provinsi Bengkulu Ariyanto.
Pengurus Vihara Budhayana Bengkulu, dari kiri ke kanan: Ibu Suwarti, Romo Metta, Ibu Herwani, Ibu Lisa, dan Bapak Ariyanto. Foto: Istimewa

Anak-anak yang masih berusia 4-6 tahun ini ini kagum dengan keindahan biara. Mereka memiliki rasa ingi tahu yang besar. Rasa penasaran itu mereka ungkapkan melalui pertanyaan.

“Patung yang tiga itu apa, Romo?” tanya Zues Purba, murid TK Kiddy Evergreen.

“Romo, ibadahnya kapan? Adakah nyanyiannya?” tanya Calandre Vinda Boru Sinuhaji.

Selain itu mereka juga bertanya tentang nama pemimpin ibadah, proses ibadah, nama Kitab Suci, alat yang dipakai dalam ibadah, dan lain sebagainya.

Pihak vihara dengan sabar dan tenang menjawab setiap pertanyaan dari anak-anak. Mereka juga mengenalkan sikap duduk yang baik ketika berada dalam rumah ibadah agama Buddha.

Mereka juga diajarkan mengucapkan salam “Namo Buddhaya”. Anak-anak sangat menikmati proses edukasi ini. Terbukti, tak ada rasa takut terpaut pada wajah bocah-bocah cilik ini.

Kunjungan vihara ini tentu bukan saja untuk edukasi, tetapi sebagai bentuk dukungan terhadap program pemerintah tentang moderasi beragama.

Lebih dari itu semua untuk menjalin persaudaraan, persahabatan, dan kerukunan dalam hidup beragama.

Ariyanto mengatakan kepada anak-anak bahwa di Indonesia ada enam agama: Islam, Katolik, Kristen Protestan, Buddha, Hindu, dan juga Konghucu.

“Anak-anak datang ke sini bukan hanya untuk mengetahui seperti apa dalam vihara, tetapi anak-anak juga belajar mengenal siapa saudaranya,” ujar Ariyanto.

“Saudara bukan hanya yang satu ayah satu ibu, atau satu iman tetapi orang lain, mereka yang berbeda agama dengan kita pun juga saudara,” pungkas Ariyanto.

Anak-anak belajar duduk yang baik dalam vihara. Foto: Istimewa

Satu Atap

TK dan TS Kiddy Evergreen mengembangkan pola pendidikan berciri Katolik. Siswa TK didominasi oleh mereka yang beragama Kristen Protestan, sedangkan TS didominasi oleh siswa beragama Katolik.

Kedua sekolah ini memiliki visi dan misi yang berbeda namun berada dalam satu atap namun mampu hidup rukun dan harmonis.

Dalam proses pembelajaran, anak-anak baik TK maupun TS diajarkan mengenal agama dan tempat ibadah di Indonesia melalui gambar atau video. (*)

Kontributor: Juliana Sinaga, Paroki St. Yohanes Penginjil Bengkulu

Katolikana.com adalah media berita online independen, terbuka, dan berintegritas, menyajikan berita, informasi, dan data secara khusus seputar Gereja Katolik di Indonesia dan dunia.

Leave A Reply

Your email address will not be published.