Katolikana.com—Pasar malam menjadi tempat favorit bagi warga, khususnya anak-anak. Bagaimana jika ide pasar malam itu dipakai untuk memasyarakatkan kitab suci?
Ide ini menginspirasi Romo Vinsensius Setiawan Triatmojo (kini Uskup Tanjungkarang) untuk membuat Pasar Malam Kitab Suci ketika menjadi ketua Komisi Kateketik, Liturgi & Kitab Suci Keuskupan Agung Palembang.
Pasar Malam Kitab Suci diisi dengan sejumlah permainan seperti di pasar malam pada umumnya, namun dengan nuansa kitab suci.
Kegiatan ini bertujuan agar membuat kitab suci makin dekat dan familiar dengan umat terutama anak-anak, remaja melalui permainan.
Untuk menutup Bulan Kitab Suci Nasional (BKSN) 2023, Paroki Santo Yoseph Palembang mengadakan Pasar Malam Kitab Suci (Bible Night Market) selama tiga hari, Jumat-Minggu, (29/9/2023-1/10/2023) di halaman gereja Santo Yoseph.
Kitab Suci Makin Dekat
Ketua panitia pelaksana Bible Night Market Romo Agung menjelaskan pasar malam rohani ini bertujuan untuk membuat Kitab Suci semakin dekat, semakin familiar dengan umat terutama anak-anak, remaja melalui permainan untuk memasyarakatkan Kitab Suci.
Pasar malam ini menyediakan berbagai macam bentuk permainan. Dengan permainan itu anak-anak atau umat bisa menghafal nama-nama tokoh di kitab suci, kisah, tempat dan seterusnya.
Koordinator pelaksana Suster Albertin F.Ch menjelaskan panitia menyiapkan 12 jenis permainan.
“Idenya dari kisah di Kitab Suci seperti Menara Babel. Kami menumpuk sejumlah kaleng, lalu peserta melemparnya agar bisa roboh. Bila roboh semua peserta akan mendapat hadiah,” ujar Suster Alberthin F.Ch.
“Ada permainan panah Yonatan sahabat Daud, ada bola pingpong keempat Injil. Caranya memasukan bola ke dalam empat lubang. Bila masuk kesalah satu lobang rasul akan mendapat hadiah,” tambah Suster Alberthin F.Ch.
“Lalu, ada lempar gelang mukjizat Yesus, permainan ular tangga 9 buah-buah roh dan 15 perbuatan daging (Gal 5:19-25), telusur padang gurun, permainan mozaik melawan lupa, permainan bwoling 10 perintah Allah, bola basket inisiasi Katolik, pohon pengetahuan baik dan buruk, serta mendaki Gunung Kalvari,” jelas Suster Albertin.
Romo Gono Pratowo yang baru saja bertugas sebagai Pastor Paroki Santo Yoseph Palembang menjelaskan perkembangan semakin maju, banyak hal yang bisa dibuat.
“Sebagai pemicu untuk melakukan terobosan terkait pembinaan iman kita dalam kitab suci, diharapkan kegiatan seperti ini bisa terus berkembang, yaitu dengan membuat permainan-permainan seperti di pasar malam, namun dengan nuansa Kitab Suci,” ujar Romo Gono. (*)
Pensiunan pendidik di SD Xaverius 2 Palembang, mahasiswa Magister Ilmu Komunikasi di universitas Bina Darma Palembang, dan Sekretaris ISKA Palembang