Katolikana.com, Vatikan — Pada Kamis ini (20/6), pukul 14.00 waktu Vatikan, atau pukul 19.00 WIB, Paus Fransiskus mengajak seluruh mahasiswa Katolik untuk berdialog bersama. Ajakan dialog ini ditujukan untuk para mahasiswa yang tinggal di wilayah Asia-Pasifik. Adapun tema yang diusung adalah “Membangun Jembatan Lintas Asia-Pasifik”.
Pertemuan diselenggarakan oleh Loyola Universitas Chicago (LUC), bekerjasama dengan Komisi Kepausan untuk Amerika Latin. Selain pihak LUC dan komisi kepausan, ada pula beberapa lembaga lain yang membantu dalam pertemuan ini.
Adapun lembaga yang ikut membantu terlaksananya pertemuan dengan orang muda ini, seperti Sekretariat Sinode dan juga Dikasteri Komunikasi. Selain itu juga ada beberapa yang membantu, seperti Dikasteri Umat Awam, Keluarga dan Kehidupan serta Dikasteri Penginjilan.
Universitas Sanata Dharma Wakili Indonesia
Beberapa kampus yang diundang mewakili berbagai negara, mulai dari Jepang, Korea Selatan, hingga Australia. Sedangkan di Asia Tenggara ada beberapa negara yang diundang dalam acara ini, seperti Indonesia serta Filipina.
Ada beberapa kampus yang diundang dalam acara ini, seperti Universitas Ateneo de Manila (Manila, Filipina); Universitas Katolik Australia (Brisbane, Australia); Universitas Katolik Fu Jen (Taipei, Taiwan); Universitas Sogang (Seoul, Korea Selatan); dan Universitas Sophia (Tokyo, Jepang). Mewakili Indonesia, adalah para mahasiswa yang berasal dari Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta.
Mereka yang hadir dalam dialog ini memiliki latar belakang dari berbagai macam fakultas atau jurusan. Mulai dari jurusan bisnis sampai jurusan teologi. Tentunya mereka memiliki berbagai macam pengalaman dalam bidang tersebut, yang nantinya akan mereka bagikan kepada Paus Fransiskus.
Paus Mendengar Mahasiswa
Tujuan didadakannya acara dialog seperti ini, supaya para mahasiswa bisa mengutarakan apa yang menjadi keluh kesah mereka. Nantinya mereka bisa menyampaikan keluh kesah secara langsung, di hadapan Paus Fransiskus secara virtual. Harapan mereka juga ingin didengar oleh Paus Fransiskus, sehingga ada perubahan yang terjadi di masyarakat.
Sebelumnya Paus Fransiskus juga pernah mengadakan dialog serupa bagi para mahasiswa yang berasal dari kawasan Sub-Sahara Afrika. Acara ini diadakan pada tahun 2022 lalu, dengan tujuan menjembatani mahasiswa yang ada di daerah Afrika.
Uniknya, dialog ini bersifat terbuka dan tidak eksklusif hanya untuk para mahasiswa undangan yang telah disebutkan di atas. Bagi masyarakat umum yang ingin mengikuti jalannya dialog mahasiswa dengan Paus Fransiskus tersebut dapat mengikutinya dengan mengakses tautan berikut. (*)
Sumber: Vatican News
Editor: Ageng Yudhapratama
Penulis freelance. Menyelesaikan studi jurnalistik di Universitas Budi Luhur, Jakarta. Suka menuangkan ide-ide dalam sebuah tulisan.