Romo Constantius Kristianto SCJ Berpulang

Banyak lagu OMK yang diciptakannya di antaranya Salam Jumpa dan gubahan OMK Remix.

0 415

Katolikana.com, Palembang — Romo Constantius Kristianto SCJ, yang dikenal sebagai pembina kaum muda Dehonian, meninggal dunia pada Jumat (28/6/2024).

Kepergian Superior SCJ Wilayah Palembang,  yang juga Ketua Komisi Kateketik, Liturgi, dan Kitab Suci, Keuskupan Agung Palembang,  ini dan meninggalkan kenangan mendalam di hati umat.

Setelah disemayamkan di biara Suster Fransiskanes Charitas (F.Ch) Palembang, misa requiem dipimpin oleh Uskup Agung Palembang Mgr. Yohanes Harun Yuwono pada Selasa (2/7/2024).

Misa ini dihadiri oleh para romo, bruder, suster, dan ribuan umat di Gereja Santo Yoseph, Jalan Jendral Sudirman Palembang. Romo Kristianto kemudian dimakamkan di Taman Getsmani, kompleks Rumah Sakit Charitas Palembang.

Romo Constantius Kristianto lahir di Metro Lampung pada 11 Maret 1965 dari pasangan Yohanes Bosko Jemingun Supriyadi dengan Maria Partiyem dan dibaptis di Gereja Hati Yesus yang Maha Kudus Metro pada 14 Maret 1965 oleh Pastor A. Grein SCJ.

Setelah tamat dari Sekolah Dasar Negeri 1 Jojog Metro (1976) dia melanjutkan pendidikan di SMP Yos Sudarso Wonogiri, Pekalongan Lampung Tengah sampai tahun 1980.

Setelah itu Kristianto mendaftarkan diri ke seminari. Selama di seminari Menengah St. Paulus Palembang ia menyatakan ingin menjadi biarawan imam SCJ. Lalu masuklah ia ke SCJ dan mengikrarkan kaul pertama pada tanggal 20 Juli 1985 di Novisiat St. Yohanes Gisting, Lampung. Kris mengikrarkan kaul kekal pada 20 Juli 1991di Skolastikat SCJ Yogyakarta.

Setelah menyelesaikan pendidikan Filsafat dan Teologi (1985-9 Juli 1992), ia diutus untuk melanjutkan pendidikan guna memperdalam karya pastoral dan katekese di Lumen Vitae Institute di Belgia tahun 1992 sampai 1995.

Tahbisan diakon diterimanya di Belgia. Pada tanggal 29 November 1995 ia ditahbiskan menjadi imam oleh Mgr. Andreas Henrisoesanta SCJ di Teluk Betung Lampung Sepulang dari Belgia ia dipercaya untuk menjadi pastor rekan di paroki Kabar Gembira Kotabumi Keuskupan Tanjungkarang dari November 1995 sampai Januari 1998.

Pada Januari 1998 ia ditugaskan menjadi staf formator di Skolastikat SCJ Yogyakarta. Perhatiannya pada bidang pastoral menginspirasi para frater untuk aktif di paroki-paroki di sekitar Yogyakarta.

Selain itu, talentanya dalam bermusik juga membuat humaniora di Skolastikat berkembang sehingga para frater dan bruder gemar bercampur sari dan menyanyi. Selain sebagai formator, ia juga terlibat dalam Komisi Karya Keadilan dan Perdamaian sejak 1997.

Selepas tugas sebagai wakil rektor, romo Kris pindah di Paroki Hati Kudus Yesus untuk menjadi pendamping TOPPER dan Penpas (2001-2002).

Ia sempat ditugaskan untuk menjadi superior wilayah SCJ Palembang (15 Oktober 2004) dan tinggal di Rumah Damai Dehon Palembang.

Selain menjadi Superior SCJ Wilayah Kodya Palembang, ia aktif di keuskupan Agung Palembang sebagai Ketua Komisi Kateketik, Liturgi, dan Kitab Suci (sampai 01 Desember 2007).

“Dalam karya bersama timnya pun ia cukup terbuka terhadap masukan dan merasa tidak tersaingi,” demikian kata pak Frans Sugiyana, rekan komisi di KAPAI.

Mengingat kebutuhan formator di India, romo Kris menyatakan kesediaannya untuk bermisi di India.Maka setelah paskah 2008, ia berangkat dan menjadi misionaris di India dan kemudian menjadi anggota Distrik India pada 27 Desember 2008.

Karena kondisi di India kurang kondusif, Romo Kris dan beberapa misionaris Indonesia di India akhirnya kembali ke Indonesia. Pada 1 September 2011, Romo Kris kembali menjadi anggota provinsi Indonesia.

Sejak 1 September 2012 Romo Kris berkarya di dunia pendidikan Yayasan Musi Palembang. la menjadi tenaga pengajar dan juga pernah menjadi Kepala Campus Ministry untuk pelayanan pastoral,kerohanian dan pembinaan dosen,karyawan,tenaga kampus dan mahasiswa di lingkungan Yayasan dan Sekolah Tinggi Musi Palembang.

Hal yang diingat sebagai warisan bagi pendidikan ialah Holy, Smart and Apostle. Ia juga berpartisipasi dalam komisi Pendidikan umum di SCJ Provinsi (2016-2019). Per 1 Maret 2017 Romo Kris pindah Komunitas dari Seminari St. Paulus ke Biara Gentiaras Km 7 Palembang yang sekarang menjadi Superiorat SCJ Wilayah Palembang.

Selain berbakat dalam bidang musik, Romo Kristianto juga dikenal sebagai pembina yang inspiratif bagi kaum muda dan mendorong aktivitas kreatif di antara frater dan bruder.

Romo Kris cukup aktif dalam aneka pembinaan kaum muda dengan terlibat dalam tim kaderisasi Rumah Retret Gini Nugraha, Palembang dan pembina orang muda Dehonian. Sejumlah lagu OMK yang diciptakan, di antaranya Salam Jumpa dan gubahan OMK Remix.

Kesehatannya yang menurun pada tahun-tahun terakhir tidak mengurangi semangatnya dalam berpartisipasi dalam kehidupan komunitas gerejawi.

Beberapa kali ia membuat tubuhnya lemah. Pada Februari 2023 ia menjalani recovery dan cuti dari tugas di Kampus. Setelah menjalani pengobatan dan recovery, Romo Kris ditempatkan di Biara Gembala Baik dan mendapat perawatan dari keluarga.

Lalu Romo Kris menjalani perawatan di Palembang dan tinggal di Komunitas Provinsialat. Pada Juni 2024 ia mendapat pengobatan di Jakarta dan hasilnya membaik.

Dalam komunitas ia mulai berpartisipasi dalam doa dan mengurus makannya sendiri. la biasa jalan di halaman. Bahkan ia sempat bertanya, “Kapan saya periksa lagi ke Jakarta?”

Rencananya pada 1 Juli 2024 romo Kris akan pergi ke Jakarta untuk cek kesehatan. Tetapi pada 28 Juni 2024, ia tidak muncul dalam doa ibadat sore.

Frater Kletus mencarinya dan mengajaknya makan malam. Ternyata Romo Kris sudah dalam kondisi terbaring. Dokter menyatakan ia telah pergi ke rumah Bapa pada pukul 19.14 WIB.

Selamat Jalan Romo Kris! (*)

Pensiunan pendidik di SD Xaverius 2 Palembang, mahasiswa Magister Ilmu Komunikasi di universitas Bina Darma Palembang, dan Sekretaris ISKA Palembang

Leave A Reply

Your email address will not be published.