Grazie, Papa Francesco!
Bapa Suci Paus Fransiskus telah tiba di Papua Nugini. Garuda Indonesia yang mengantarkan rombongan Sri Paus mendarat di Port Moresby mendarat pada pukul 19.10 waktu setempat atau pukul 16.10 WIB.
Katolikana.com, Papua Nugini — Empat hari perjalanan apostolik Paus Fransiskus di Indonesia kini usai sudah. Kepala Negara Takhta Suci Vatikan sekaligus pemimpin tertinggi Gereja Katolik sedunia tersebut telah tiba di Bandara Internasional Port Moresby, Papua Nugini, pada Jumat malam (6/9/2024). Bapa Suci mendarat pada pukul 19.10 waktu setempat atau pukul 16.10 WIB.
Pesawat Garuda Indonesia dengan nomor penerbangan GA7780 yang ditumpangi oleh rombongan Paus Fransiskus bertolak pagi ini pukul 10.36 WIB, dari Bandara Soekarno-Hatta, Cengkareng, Jakarta. Sebelum meninggalkan Indonesia, Paus mendapatkan upacara pelepasan dan menyalami para pejabat negara dan pejabat gereja yang hadir. Bahkan, Paus juga menyalami para petugas bandara yang bertugas saat itu.
Pantauan tim Katolikana.com, Paus Fransiskus beserta rombongan menempuh perjalanan selama hampir enam jam untuk menuju negeri tetangga di timur Indonesia. Ada perbedaan zona waktu selama 3 jam antara Jakarta dan Port Moresby
Dengan demikian, Paus Fransiskus telah menuntaskan perjalanan apostoliknya di Indonesia dengan selamat. Kunjungan ke Indonesia merupakan bagian dari rangkaian perjalanan apostolik Paus Fransiskus ke empat negara di Asia dan Oseania. Perjalanan ini juga tercatat sebagai perjalanan kepausan dengan durasi terpanjang yang pernah dilakukannya.
Perjalanan Paus Fransiskus ke Asia-Oseania dimulai saat ia bertolak ke Jakarta pada Senin (2/9/2024).pukul 17.32 waktu Roma, atau pukul 22.32 WIB, dari Bandara Leonardo da Vinci, Fiumicino, Roma. Setelah dari Indonesia, secara berurutan Paus akan melawat ke Papua Nugini, Timor Leste, dan Singapura.
Kursi Roda Tertinggal
Dalam melakukan perjalanan apostoliknya, Paus Fransiskus tidak melalui tangga utama di sisi kiri depan pesawat, tetapi menggunakan lift khusus di sisi lain pesawat. Sebabnya, Paus harus duduk di kursi roda.
Paus Fransiskus yang kini berusia 87 tahun memang sempat beberapa kali dikabarkan sakit. Akan tetapi, Paus saat ini berada dalam kondisi prima. Hal itu terbukti saat Paus bisa menyelesaikan seluruh agendanya yang sangat padat di Jakarta. Hanya saja, rekam medis Paus Fransiskus membuatnya harus melakukan mobilitas dengan dibantu oleh kursi roda. Termasuk saat Paus harus naik dan turun dari pesawat.
Sempat ada cerita unik ketika Paus hendak meninggalkan Indonesia. Saat SCV 1 yang membawa Paus Fransiskus telah menuju Bandara Soekarno-Hatta, ternyata kursi roda Paus tertinggal di Nunsiatur Apostolik. Kursi roda ini pun lantas cepat-cepat disusulkan ke bandara.
Adios, Papa Fransesco! Grazie, grazie, grazie mille. (*)
Kontributor Katolikana.com di Jakarta. Alumnus Fisipol Universitas Gadjah Mada. Peneliti isu-isu sosial budaya dan urbanisme. Bisa disapa via Twitter @ageng_yudha