“Yesus GBK” Jadi Pastor: Terima Kasih, Tuhan!
"Yesus GBK" alias Pastor Arockia Viknesh Thanislaus, MGL, menerima tahbisan imamat pada Minggu (22/9/2024)
Katolikana.com, Sikka — Arockia Viknesh Thanislaus, MGL, seorang diakon dari kongregasi Misionaris Kasih Allah (Missionaries of God’s Love/MGL) kini resmi menyandang status sebagai seorang pastor. Tahbisan imamat diterima Pastor Viknesh pada hari Minggu (22/9/2024) di Biara MGL, Maumere, Kab. Sikka, Nusa Tenggara Timur.
Dalam misa tahbisan imamatnya, Pastor Viknesh menerima rahmat tahbisan langsung dari tangan Uskup Maumere, Mgr. Ewaldus Martinus Sedu.
Sebelum Pastor Viknesh ditahbiskan, Mgr. Edwaldus pun terlebih dahulu memastikan janji setianya kepada Uskup dan para pemimpin Gereja.
“Diakon Arockia Viknesh Thanislaus, MGL, berjanjikah Saudara untuk hormat dan taat kepada uskup dan para pemimpinmu?” tanya Mgr. Ewaldus
“Saya berjanji,” jawab Pastor Viknesh dengan mantap.
Dua kata singkat ini kemudian mengantarkannya menerima penumpangan tangan dari Bapa Uskup. Dengan demikian, Pastor Viknesh pun telah sah menjadi seorang imam Katolik.
Seusai menerima rahmat tahbisan dan mengenakan kasula serta stola sebagai imam baru, Pastor Viknesh langsung memberikan berkat pertamanya.
Berkat pertama Pastor Viknesh diberikan kepada ayah dan ibunya, serta dua anggota keluarga lainnya. Mereka berempat adalah anggota keluarga Pastor Viknesh yang sengaja hadir di Maumere untuk dapat menyaksikan tahbisan imamat Pastor Viknesh.
Dari India ke Indonesia
Di akhir misa tahbisan imamatnya, Pastor Viknesh malah sempat tergugu ketika diberi kesempatan menyampaikan ucapan terima kasih. Ia terdiam sejenak karena merasa larut dalam haru.
Dalam kesempatan itu, Pastor Viknesh sempat meminta izin untuk menyampaikan ucapan terima kasih secara “gado-gado” dalam Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris, dan Bahasa Tamil, dengan dibantu salah satu pastor lain sebagai penerjemah. Namun setelah mengucapkan kalimat tersebut, ia hanya bisa tersenyum kepada jemaat tanpa bisa berkata-kata lagi.
Pastor yang memang berasal dari Tamil, India Selatan, ini akhirnya mengawali ucapan terima kasihnya dengan mengingat kisah masa lalunya. Ia mengenang kala dirinya pergi dari India menuju Indonesia demi mengejar panggilan hidupnya sebagai pastor.
“Beberapa tahun lalu, saya meninggalkan rumah tempat saya berasal karena saya ingin menjadi imam. Dan sampai saat ini Tuhan sangat setia. Terima kasih, Tuhan!” ucapnya sembari terbata-bata.
Sebulan yang lalu Pastor Viknesh mungkin juga tidak akan menyangka sosoknya akan demikian populer di mata masyarakat Indonesia. Ia hanyalah seorang misionaris yang sudah berada di ujung masa diakonatnya dan tengah menunggu waktu untuk menerima tahbisan imamat.
Momentum kunjungan Paus Fransiskus di Indonesia di awal bulan inilah yang sontak membuat sosoknya viral. Wajah Pastor Viknesh secara tidak sengaja tersorot kamera di akhir penyelenggaraan misa suci Paus Fransiskus di Gelora Bung Karno (GBK), Jakarta. Sorot kamera itu ternyata menciptakan sensasi tersendiri di dunia maya karena wajah dan rambut gondrong pastor Viknesh dianggap mirip dengan Yesus.
Netizen Indonesia dan internasional memberinya julukan “Yesus GBK”. Bahkan netizen ramai melempar lelucon dan meme dengan menggunakan foto Pastor Viknesh saat hadir di GBK.
Namun sensasi sesaat itu tampaknya tidak berpengaruh banyak bagi Pastor Viknesh. Ia tetap tampak sebagai pribadi misionaris yang ramah, murah senyum, dan bertekad untuk mengabdikan seluruh hidupnya bagi Gereja. Khususnya bagi umat Katolik di Maumere yang menjadi ladang berkaryanya saat ini. (*)
Kontributor Katolikana.com di Jakarta. Alumnus Fisipol Universitas Gadjah Mada. Peneliti isu-isu sosial budaya dan urbanisme. Bisa disapa via Twitter @ageng_yudha