Paroki Santo Paulus Kleco Solo Adakan Sarasehan Katekese Apologetik untuk Perkuat Pemahaman Iman Katolik

Romo Yoseph Aris Triyanto, MSF: Kita harus memberikan penjelasan dengan sikap yang penuh kasih dan tanpa emosi

0 319

Katolikana.com, Surakarta — Paroki Santo Paulus Kleco Solo mengadakan Sarasehan Katekese Apologetik yang dihadiri oleh 102 peserta, Kamis (19/9/2024) di Aula Paroki. Acara ini merupakan bagian dari rangkaian sekolah iman yang bertujuan untuk memperkuat pemahaman dan kemampuan umat dalam mempertahankan iman Katolik.

Ketua Bidang Pewartaan dan Evangelisasi, Yohanes Yudi Hartono mengatakan, sarasehan ini dirancang agar umat semakin paham akan ajaran iman Katolik sehingga mampu menjelaskan dan mempertahankan keyakinan mereka.

“Sekolah iman ini tidak hanya mendalami Kitab Suci, tetapi juga mengajak umat mengenal dan memahami iman Katolik sebagai dasar pewartaan,” ujar Yudi.

 

Apologetik: Membela dan Mempertahankan Iman

Apologetik, yang berasal dari kata Yunani apologia yang berarti pembelaan, adalah usaha untuk mempertahankan dan menjelaskan iman Katolik. Dalam sarasehan ini, Vikaris Paroki Gereja Santo Paulus Kleco Solo, Romo Yoseph Aris Triyanto, MSF, menjelaskan pentingnya umat Katolik memiliki kemampuan untuk memberikan penjelasan rasional mengenai ajaran iman mereka.

“Katekese apologetik adalah cara kita membela iman. Sebagai umat Katolik, kita harus siap memberikan penjelasan dan pertanggungjawaban jika ada yang bertanya tentang iman kita,” kata Romo Aris. Ia menegaskan bahwa iman tidak hanya untuk dirayakan, tetapi juga untuk dipahami dan dipertahankan.

“Katekese apologetik adalah sarana untuk terus mencari dan menemukan Tuhan. Ini perlu dilakukan dengan rajin membaca Kitab Suci, mengikuti ekaristi, serta memahami sejarah Gereja dan kehidupan para santo-santa,” tambahnya.

 

Sumber Iman Katolik

Romo Aris mengingatkan peserta bahwa sumber iman Katolik berasal dari tiga pilar utama: Kitab Suci, Ajaran Gereja (Magisterium), dan Tradisi Suci. Ia menjelaskan bahwa Kitab Suci adalah Sabda Allah yang harus dihormati sebagaimana Gereja menghormati Tubuh Tuhan. “Segala sesuatu yang terkandung dalam Kitab Suci adalah kebenaran dan tuntunan bagi kehidupan kita,” jelasnya.

Ia juga menekankan pentingnya memahami ajaran Gereja sebagai otoritas pengajaran yang dijaga oleh Roh Kudus, serta menghargai Tradisi Suci sebagai cara Gereja memelihara dan meneruskan iman sejak zaman para Rasul.

 

Menjawab Tantangan Iman dengan Rendah Hati

Mengutip 1 Petrus 3:15, Romo Aris mengajak umat untuk siap sedia memberikan penjelasan mengenai pengharapan yang mereka miliki dengan lemah lembut dan hormat. “Kita harus memberikan penjelasan dengan sikap yang penuh kasih dan tanpa emosi,” ujarnya.

Romo Aris juga mengajak peserta berdiskusi tentang berbagai pertanyaan yang sering muncul mengenai ajaran Katolik, seperti dogma Maria sebagai Bunda Allah, serta pandangan Gereja tentang Kitab Suci dan tradisi.

Terkait dengan dogma tentang Maria sebagai Bunda Allah, Romo Yoseph Aris Triyanto MSF mengajak peserta yang hadir untuk memahaminya dengan kacamata iman.

“Tidak hanya dipahami dengan cara pemikiran manusia namun dihayati sebagai karunia iman seperti yang terungkap dalam doa Aku Percaya : “Dan (percaya) akan Yesus Kristus, PuteraNya yang tunggal, Tuhan kita. Yang dikandung dari Roh Kudus, dilahirkan oleh perawan Maria,” ujarnya.

Dalam sarasehan tersebut, Romo Aris mengajak peserta untuk meneladani semangat pengorbanan dan cinta Gereja dari tokoh-tokoh iman, seperti Santo Hieronimus.

“Ignoratio Scripturarum Ignoratio Christi Est,” ujar Romo Aris mengutip Santo Hieronimus, seorang imam dan pujangga Gereja, yang menerjemahkan Kitab Suci Perjanjian Lama ke Bahasa Ibrani dan Bahasa Latin, dan Revisi Perjanjian Baru ke Bahasa Latin.

“Orang yang tidak mengenal Kitab Suci tidak mengenal Kristus. Kita perlu membuka diri untuk semakin mengenal Kristus karena Dialah yang kita imani sebagai penyelamat kita.”

Paroki Santo Paulus Kleco Solo mengadakan Sarasehan Katekese Apologetik yang dihadiri oleh 102 peserta, Kamis (19/9/2024) di Aula Paroki.

 

Mengembangkan Iman Melalui Katekese Apologetik

Henry Ismadi, salah satu peserta sarasehan, mengungkapkan bahwa acara ini memberikan wawasan baru tentang iman Katolik. “Katekese apologetik ini sangat bermanfaat. Selain menambah pengetahuan, juga memperkuat keyakinan untuk mewartakan ajaran Gereja,” katanya.

Sarasehan Katekese Apologetik ini menjadi sarana penting bagi umat Paroki Santo Paulus Kleco Solo untuk semakin mengenal, mencintai, dan mempertahankan iman Katolik. Dengan mengikuti kegiatan ini, diharapkan umat semakin siap menjawab tantangan iman di tengah kehidupan sehari-hari. (*)

 

Penulis: FX Juli Pramanakatekis Paroki Kleco, Surakarta

Katekis di Paroki Kleco, Surakarta

Leave A Reply

Your email address will not be published.