Katolikana.com, Israel — Di tengah konflik yang sedang berlangsung dan trauma yang mengakar, komunitas umat Katolik Israel yang berbahasa Ibrani berkumpul bersama pada Sabtu (5/10/2024).
Mereka berkumpul di Biara Bunda Maria Tabut Perjanjian, di Kiryat Ye’arim untuk pertemuan tahunan mereka. Di biara tersebut mereka bersatu dalam doa untuk memohonkan perdamaian di dunia.
Pastor Piotr Zelazko, Vikaris Patriarkat St. Yakobus, berbicara tentang keinginan mereka menanggapi permohonan Paus Fransiskus agar umat Katolik berdoa untuk perdamaian dunia.
“Sangat sulit di sini, di Israel,” katanya. “Kami berdoa bagi para korban kekerasan yang belum pernah terjadi sebelumnya yang kami saksikan pada 7 Oktober tahun lalu, dan kami mengingat betapa banyak kekerasan yang kami alami.”
Ia menambahkan, pertemuan kali ini juga sebagai persiapan hari doa dan pertobatan perdamaian dunia yang dimaklumkan oleh Paus Fransiskus pada tanggal 7 Oktober.
Baca juga: Pastor Paroki Gaza: Walau Sulit, Umat Katolik Akan Tetap Bertahan di Gaza
Yefim Faiterberg, ayah dari dua anak perempuan dari Paroki Jaffa, menyoroti pentingnya pertemuan komunitas.
“Penting bagi anak-anak kita untuk bertemu dengan anak-anak lain yang memiliki keyakinan yang sama dan, sedikit demi sedikit, menerapkannya,” ujarnya.
Ia menambahkan, “Gereja kita mempunyai keinginan yang dalam untuk membantu orang-orang di dunia. Jadi, saya percaya bahwa kita juga dapat mengubah dunia menjadi lebih baik.”
Setahun Penuh Harapan
Ketika komunitas-komunitas ini berkumpul, perjalanan mereka ditandai dengan rasa sakit dan kesedihan yang luar biasa akibat perang yang sedang berlangsung.
“Di tengah kehancuran ini, umat Katolik berbahasa Ibrani berpegang teguh pada visi perdamaian dan penyembuhan, yang didasarkan pada iman mereka yang dalam dan janji-janji Tuhan,” ucap Pastor Zelazko.
Umat Katolik berbahasa Ibrani bersatu dengan masyarakat Israel, yang baru saja merayakan Tahun Baru Yahudi alias Rosh Hashanah pada hari-hari ini.
“Memasuki Tahun Baru ini, dengan semangat Rosh Hashanah, doa kami tidak hanya menjangkau komunitas kami, tetapi juga semua orang. Kami berharap perdamaian, kesembuhan, dan pembaruan untuk semua. Ini yang kami pegang erat di hati kami,” tegas Monika Faes, Koordinator Pastoral di Vikariat St. Yakobus.
Umat Katolik berbahasa Ibrani di Israel mengakhiri hari doa dan puasa perdamaian dengan misa kudus yang diintensikan bagi semua korban perang. Misa kudus dipersembahkan oleh Vikaris Patriarkat di Yerusalem.
Menghubungkan Akar Yahudi
Komunitas Katolik berbahasa Ibrani di Israel memiliki keunikan karena hubungan mereka yang mendalam dengan budaya dan bahasa Yahudi, menyatukan umat Katolik dari berbagai latar belakang yang hidup di persimpangan antara agama Kristen dan Yudaisme.
Mereka merayakan iman Kristen mereka dalam bahasa Ibrani dan menemukan hubungan mendalam antara Kristen dan Yudaisme. (*)
Sumber: Vatican News
Kontributor Katolikana.com di Jakarta. Alumnus Fisipol Universitas Gadjah Mada. Peneliti isu-isu sosial budaya dan urbanisme. Bisa disapa via Twitter @ageng_yudha