Katolikana.com, Labuan Bajo — Uskup terpilih Labuan Bajo, Mgr. Maksimus Regus, secara resmi memberkati rumah keuskupan baru pada Rabu (16/10/2024).
Acara pemberkatan ini dihadiri oleh umat, tokoh masyarakat, para imam, biarawan, dan biarawati, serta dipimpin oleh Pastor Paroki Roh Kudus Labuan Bajo, Romo Lorens Sopang, didampingi oleh Romo Martinus Tolen dan Romo Beny Bensi.
Dalam khotbahnya, Romo Lorens menegaskan bahwa rumah keuskupan harus menjadi simbol kekuatan dan kehadiran Allah di tengah umat.
“Rumah ini adalah simbol tanggung jawab besar bagi Uskup dan para pembantunya sebagai Alter Christus—Kristus yang lain. Uskup dan para imam pembantu harus membawa kasih, iman, harapan, dan tanggung jawab dalam pelayanan mereka,” ujar Romo Lorens.
Rumah Keuskupan Labuan Bajo, lanjut Romo Lorens, adalah simbol kasih yang diwujudkan melalui pelayanan dan pengabdian kepada sesama, terutama bagi mereka yang membutuhkan. “Kasih ini harus menciptakan jembatan antara yang kaya dan miskin, yang kuat dan lemah,” tambahnya.
Romo Vikep Labuan Bajo, Richardus Manggu, dalam sambutannya, menyambut Uskup Maksimus di rumah barunya dengan penuh harapan.
“Ini adalah rumah kita semua, bukan istana. Rumah adalah tempat kehangatan, harapan, dan perlindungan, di mana kita melayani satu sama lain dalam kasih Tuhan,” kata Romo Richardus.
Sekda Manggarai Barat, Fransiskus Sales Sodo, yang mewakili pemerintah, turut menyampaikan rasa bangga atas berdirinya Keuskupan Labuan Bajo yang menjadi keuskupan termuda di dunia. Ia berharap kehadiran keuskupan ini dapat menjadi mitra strategis pemerintah dalam membangun daerah dan mempromosikan Labuan Bajo sebagai destinasi pariwisata super premium.

Bukan Istana
Uskup terpilih Labuan Bajo, Mgr. Maksimus Regus, dalam sambutannya menyampaikan bahwa rumah keuskupan ini bukanlah sebuah istana, melainkan sebuah rumah.
“Rumah adalah tempat dari mana kita pergi dan tempat kita kembali lagi,” katanya. Menurutnya, rumah bukanlah sekadar tempat singgah sementara seperti hotel, tetapi sebuah tempat di mana kita memulai dan menjalani perjalanan hidup.
Rumah Keuskupan ini, lanjut Mgr. Maksimus, adalah tempat yang indah, megah, dan terberkati. Sebelum rumah ini dibangun, banyak imam yang sering mengirim foto-foto terkait proses pembangunannya.
Mgr. Maksimus mengungkapkan bahwa dirinya tidak pernah membayangkan akan menempati rumah ini. Ia menceritakan pengalaman pribadinya ketika diwawancarai tentang perasaannya setelah terpilih menjadi Uskup di Labuan Bajo.
“Saya merasa seperti dirampok dalam waktu yang sangat singkat,” ujarnya. Namun, setelah merenung, ia menyadari bahwa ini adalah rencana Tuhan dalam hidupnya.
“Rumah Keuskupan ini adalah representasi Gereja, representasi umat, dan komunitas Gereja Keuskupan Labuan Bajo,” tambahnya.

Oase Spiritual
Rumah Keuskupan ini, kata Mgr. Maksimus, akan menjadi tempat transit bagi para imam dan uskup yang datang berkunjung ke Labuan Bajo. Para imam dan uskup dari seluruh Indonesia diharapkan untuk singgah terlebih dahulu di rumah ini sebelum melanjutkan perjalanan ke hotel. Ia berharap rumah keuskupan ini menjadi oase spiritual, tempat orang-orang menikmati suasana rohani dan menemukan Tuhan dalam ketenangan dan kesucian.
Selain sebagai tempat transit, rumah keuskupan ini juga diharapkan terbuka untuk semua orang yang ingin berbagi cerita, berziarah, atau sekadar mencari kedamaian spiritual. Keuskupan Labuan Bajo, yang berada di gerbang Pulau Flores, harus tumbuh sebagai tanda keselamatan dan kehadiran Tuhan bagi dunia. “Rumah ini adalah simbol kebersamaan, kehadiran, perutusan, dan misi kita,” pungkasnya.
Acara pemberkatan rumah keuskupan ini diakhiri dengan resepsi bersama, yang dihadiri oleh seluruh tamu undangan. Kegembiraan dan kebersamaan yang dirasakan dalam acara ini mencerminkan semangat pelayanan dan kasih yang akan terus diwujudkan oleh Keuskupan Labuan Bajo dalam perjalanan ke depan. (*)
Kontributor: Vinsen Patno, Panitia Seksi Publikasi dan Dokumentasi Tahbisan Uskup Baru Labuan Bajo

Katolikana.com adalah media berita online independen, terbuka, dan berintegritas, menyajikan berita, informasi, dan data secara khusus seputar Gereja Katolik di Indonesia dan dunia.
Sungguh luar biasa.
Semoga Tuhan senantiasa memberkati tumbuh kembang keuskupan Labuan Bajo.
Dan Uskup Baru menjadi Gembala yang melalui kehadiran dan kotbah-kotbahnya, umat merasakan kasih dan kehadiran Tuhan dalam kehidupan mereka.