
Katolikana.com, Tangerang Selatan — Bertepatan dengan peringatan Hari Pangan Sedunia yang jatuh pada Minggu (20/102024), Paroki Santo Nikodemus, Ciputat, Tangerang Selatan mengadakan kegiatan bazaar Hari Pangan Sedunia. Kegiatan yang diselenggarakan di Gereja Santo Nikodemus ini diramaikan oleh berbagai UMKM yang menjajakan aneka makanan dan minuman.
Beberapa menu makanan yang dijajakan di area gereja antara lain adalah pecel, bakso, hingga dimsum. Adapula tenant UMKM yang menjual varian minuman nikmat, seperti es timun dan es teh. Umat dapat membeli makanan dan minuman tersebut dengan harga yang cukup terjangkau. Makanan yang dijual dalam bazaar ini dijajakan mulai dari harga Rp15.000. Sementara aneka minuman dibanderol mulai dari Rp5.000.
Tidak hanya dipenuhi UMKM penjaja makanan dan minuman, ada juga UMKM yang menjual benda-benda rohani dalam bazaar tersebut. UMKM ini menjual benda rohani, seperti patung Bunda Maria dan rosario. Umat juga bisa membeli benda-benda rohani tersebut dengan harga terjangkau.
Selain bazaar, peringatan Hari Pangan Sedunia di Paroki Ciputat juga dilengkapi dengan adanya kegiatan bakti sosial, seperti pengecekan kesehatan gratis dan donor darah. Pemeriksaan kesehatan gratis ini dilakukan pihak PSE Paroki Ciputat, dan bekerja sama dengan Rumah Sakit Hermina. Bahkan bagi umat yang memerlukan pijat refleksi, panitia juga menyediakan fasilitas pijat refleksi secara gratis.
Hargai Pangan Lokal
Di hari Minggu ini, secara khusus Paroki Ciputat juga menyelenggarakan misa konselebrasi untuk memperingati Hari Pangan Sedunia. Misa konselebrasi tersebut dipimpin oleh Romo Patrick Slamet Widodo, Pr, selaku selebaran utama dan Romo Aloysius Susilo Wijoyo, Pr, sebagai konselebran.
Dalam momen Hari Pangan Sedunia pula, kedua romo konselebran tidak menyampaikan khotbah saat misa. Momen homili di misa tersebut diganti dengan penyampaian video Surat Gembala dari Uskup Agung Jakarta, Mgr. Ignatius Kardinal Suharyo. Umat diajak untuk menyaksikan pesan dari Bapa Uskup melalui pesan video yang diputar di layar proyektor.
Dalam pesannya, Kardinal Suharyo menekankan tema “Menghargai Pangan Lokal, Memartabatkan Petani dan Nelayan” pada Hari Pangan Sedunia 2024. Gembala Keuskupan Agung Jakarta tersebut ingin umat Katolik memiliki belarasa untuk petani dan nelayan. “Jika tidak ada petani dan nelayan, maka umat tidak akan mendapatkan makanan seperti saat ini,” ujarnya.
Bapa Uskup juga mengutip pesan dari Paus Fransiskus agar hendaknya umat menghargai makanan. Ia mengajak umat Katolik semakin menghargai makanan dan juga bisa tergerak membagikan makanan berlebih kepada orang orang yang memerlukan.
Ia bahkan secara gamblang menyebut umat yang membuang-buang makanan layaknya penjahat untuk menekankan pesan pentingnya ini. “Membuang makanan sama seperti penjahat, yang mencuri haknya dari orang lain,” tegas Kardinal Suharyo. (*)
Editor: Ageng Yudhapratama
Penulis freelance. Menyelesaikan studi jurnalistik di Universitas Budi Luhur, Jakarta. Suka menuangkan ide-ide dalam sebuah tulisan.