
Katolikana.com, Labuan Bajo — Mendekati pentahbisan uskup baru Labuan Bajo pada 1 November 2024 yang hanya tinggal hitungan hari, Uskup terpilih, Mgr. Maksimus Regus, terus menjalankan berbagai agenda kegiatan. Baik kegiatan rohani maupun kegiatan sosial. Salah satu kegiatan sosial yang dilakukan adalah agenda blusukan, atau yang dalam bahasa Manggarai disebut lejong.
Aksi blusukan atau lejong dilakukan Mgr. Maksi beserta rombongan pada hari Minggu (27/10/2024) di Labuan Bajo, Kabupaten Manggarai Barat, Flores, Nusa Tenggara Timur. Dalam kunjungan informal ini, Mgr. Maksi melakukan aksi lejong ke komunitas basis gerejawi (KBG) di pinggiran kota Labuan Bajo, yaitu KBG Santo Thomas More di Paroki Maria Bunda Segala Bangsa, Wae Sambi.
Bapa Uskup datang bersama dengan Vikaris Episkopal (Vikep) Labuan Bajo, R.D. Rikardus Manggu, beserta tiga orang Pastor Paroki Maria Bunda Segala Bangsa, Wae Sambi, yakni R.D. Risno Maden, R.D. Marten Tolen, dan R.D. Benyamin Malung. Kedatangan mereka disambut Ketua KBG Santo Thomas More, Yosep Min Palem, Kepala Desa Batu Cermin, Yono Jehanu, serta Wakil Komandan Kompi (Wadanki) Brimob Labuan Bajo.
Dalam sambutannya, Mgr. Maksimus Regus menyatakan kegembiraannya karena kehadiran anak-anak cukup banyak. “Anak-anak adalah pemilik masa depan, termasuk keuskupan baru ini. Karena itu, jaga dan rawatlah, serta didik mereka sesuai yang diharapkan,” pesannya.
Ia masih menekankan pesannya dengan melanjutkan, “Anak-anak harus ada bersama kita. Dengan demikian melahirkan tanggung jawab. Jadi rawat dan jagalah mereka. Sehingga di masa depan, mereka jadi sumber kebahagiaan, iman dan harapan yang kuat dan kokoh.”
Bahkan diantara salah satu anak-anak yang menyambut Mgr. Maksi dalam momen tersebut, ada salah satu balita disabilitas. Bapa Uskup pun menyempatkan untuk memberkati dan mendoakan balita tersebut secara khusus.
Uskup pertama di Labuan Bajo tersebut juga mengakui dengan penunjukan dirinya sebagai uskup, ia merasa hidup dari nol. Ia merasakan adanya perasaan kecemasan dan ketakutan. Tapi di sisi lain, ia pun yakin bahwa semuanya sudah ada dalam rencana Tuhan.
“Karena itu mari kita jalan bersama. Saya tidak melihat perbedaan kita (sebagai uskup dan umat awam). Kita semua satu dan sama sebagai Tubuh Kristus, hanya fungsi kita berbeda”, tegasnya.
Ia juga menambahkan, “Kualitas panggilan kita sama.”
Untuk itu, uskup terpilih ini mengharapkan umat awam di tingkat komunitas basis tetap dapat membangun persaudaraan tanpa sekat. Misalnya dalam bentuk doa bersama. Namun ia juga mengharapkan doa bersama tersebut nantinya lantas dilanjutkan dengan bentuk-bentuk solidaritas yang lain.
Dalam kunjungan tersebut, Keuskupan Labuan Bajo juga membagikan 72 paket sembako untuk keluarga yang berkekurangan. KBG Santo Thomas More sendiri terdiri dari 98 kepala keluarga (KK). Warga di komunitas basis ini kebanyakan memiliki mata pencaharian di sektor informal. Ada yang bekerja sebagai penjaga toko, sopir, bahkan juga serabutan. (*)
Kontributor: Vinsen Patno, Panitia Seksi Publikasi dan Dokumentasi Tahbisan Uskup Baru Labuan Bajo
Editor: Ageng Yudhapratama

Katolikana.com adalah media berita online independen, terbuka, dan berintegritas, menyajikan berita, informasi, dan data secara khusus seputar Gereja Katolik di Indonesia dan dunia.