Umat Katolik Mojokerto Sambut Uskup Baru sebagai Oase di Padang Gurun

Kami seperti kapal yang mudah terombang-ambing di tengah badai tanpa nahkoda.

0 1,156

Katolikana.com, Mojokerto — Kabar gembira tiba pada Senin (28/10) sekitar pukul 18.15 WIB. Umat Katolik Mojokerto menerima pesan WhatsApp berupa surat pemberitahuan dari RD. Yosef Eko Susilo, Administrator Diosesan Keuskupan Surabaya.

Maria Retno Wulansari

Surat bernomor 328/G.110/X/2024 tersebut mengumumkan akan diadakannya Perayaan Ekaristi sekaligus pengumuman Uskup terpilih untuk Keuskupan Surabaya pada Selasa (29/10) pukul 17.00 WIB di Gereja Katedral Hati Kudus Yesus, Surabaya.

Kabar ini segera menyebar di berbagai grup media sosial Paroki Santo Yosef Mojokerto. Berbagai tanggapan pun bermunculan, mencerminkan harapan dan rasa syukur yang mendalam dari umat setempat.

Lusia Prasajawati, umat Lingkungan St. Stanislaus sekaligus Seksi Katekese Paroki St. Yosef Mojokerto, menyampaikan perasaannya.

“Begitu membaca pengumuman uskup baru lewat WhatsApp, perasaan saya seperti menemukan oase di padang gurun,” ujarnya.

Fabianus Tapung

“Berbulan-bulan kami aktif membacakan doa untuk Uskup terpilih, dan kini harapan itu mendapatkan titik terang. Puji Tuhan, terjawablah sudah. Kami siap berlayar bersama Bapa Uskup terpilih menuju samudra iman yang lebih dalam. Duc in Altum, umat Keuskupan Surabaya,” ungkap Lusia penuh syukur.

Sementara itu, Maria Retno Wulansari, umat Lingkungan 3 Wilayah 4 St. Yohanes, juga merasa terharu.

“Senang karena akhirnya kami mendapatkan gembala yang sudah lama dirindukan. Selama ini, umat Katolik di Keuskupan Surabaya seperti rusa yang merindukan air, sesuai Mazmur 42:2,” tuturnya.

Fabianus Tapung, umat Stasi Mojoagung yang terletak di perbatasan antara Paroki St. Yosef Mojokerto dan Paroki Santa Maria Jombang, menyampaikan rasa gembiranya atas pengumuman Uskup terpilih ini. “Ini kabar yang menggembirakan bagi saya pribadi dan seluruh umat di Keuskupan Surabaya, mengingat sudah lama kami menanti sejak wafatnya Mgr. Vincentius Wijaksono pada 10 Agustus 2023,” ucapnya.

Pria yang akrab disapa Fabi ini juga menyampaikan harapannya agar Uskup yang baru dapat membawa perubahan yang signifikan bagi wajah Gereja Katolik Keuskupan Surabaya.

“Selama kekosongan kepemimpinan, kami seperti kapal yang mudah terombang-ambing di tengah badai tanpa nahkoda. Terima kasih, Tuhan Yesus, Engkau telah mengabulkan doa kami,” tambah Fabi, yang juga bertugas di seksi liturgi Stasi Mojoagung.

Kabar pengangkatan Uskup baru ini membawa harapan baru bagi umat Katolik Mojokerto, yang selama ini terus setia berdoa untuk hadirnya seorang gembala.

Kini, dengan kehadiran Uskup yang baru, umat Keuskupan Surabaya bersiap melangkah maju dalam iman dan pelayanan, dipimpin oleh gembala yang diharapkan mampu membimbing mereka menuju samudra iman yang lebih mendalam.

Mgr.Sutikno dan para imam dalam MUPAS 2019. Foto: Komsos Surabaya

Sede Vacante

Pasca meninggalnya Mgr. Vincentius Sutikno Wisaksono pada 10 Agustus 2023, praktis takhta Keuskupan Surabaya berstatus sede vacante.

Setelah lebih dari setahun mengalami kekosongan takhta, Keuskupan Surabaya kini segera memiliki sosok gembala anyar.

Dalam kurun setahun terakhir, untuk sementara waktu tampuk kepemimpinan keuskupan tersebut dipegang oleh Vikaris Jenderal (Vikjen) Keuskupan Surabaya, R.D. Yosef Eko Budi Susilo. Romo Yosef ditunjuk sebagai Administrator Diosesan Keuskupan Surabaya. (*)

Guru Pendidikan Agama Katolik di SMA Negeri 2 Kota Mojokerto. Penggagas Gerakan Katakan dengan Buku (GKdB), Anggota Pustaka Bergerak Indonesia, Pendiri Sa’o Pustaka dan beberapa Taman Baca serta pegiat literasi nasional. Lewat GKdB penulis menggerakan masyarakat baik secara pribadi maupun komunitas dalam mendonasikan buku untuk anak-anak di seluruh Indonesia. Guru Motivator Literasi (GML) tahun 2021.

Leave A Reply

Your email address will not be published.