Pertemuan Nasional III Gerakan Laudato Si’ Indonesia: Membangun Komunitas Basis Ekologis

Mgr. Vincentius Setyawan Triatmojo: Spirit Laudato Si’ hanya akan bermakna jika kita bersentuhan langsung dengan korban ketidakadilan ekologis.

0 1,377

Katolikana.com, Lampung Selatan — Gerakan Laudato Si’ Indonesia menyelenggarakan Pertemuan Nasional III pada 24-27 Oktober 2024 di Rumah Retret Ngison Nando, Kalianda, Kabupaten Lampung Selatan.

Acara ini dihadiri oleh 76 peserta dari 15 keuskupan di seluruh Indonesia, termasuk utusan dari 10 komunitas JPIC religius, organisasi, serta komunitas Katolik lainnya.

Peserta terdiri dari awam, 9 Romo, dan 20 suster, dengan latar belakang beragam, mulai dari religius, aktivis, akademisi, hingga ibu rumah tangga.

Gerakan Laudato Si’ Indonesia, yang terinspirasi dari ensiklik Laudato Si’ karya Paus Fransiskus, merupakan bagian dari Laudato Si’ Movement dunia.

Gerakan ini bertujuan membawa pertobatan ekologis, perubahan gaya hidup menjadi lebih lestari, dan upaya perjuangan kenabian.

Pertemuan Nasional kali ini mengangkat tema “Membangun Komunitas Basis Ekologis” untuk mengonsolidasikan dan memperluas jejaring gerakan di Indonesia.

Acara ini dihadiri oleh 76 peserta dari 15 keuskupan di seluruh Indonesia, termasuk utusan dari 10 komunitas JPIC religius, organisasi, serta komunitas Katolik lainnya.

 

Pembukaan dan Pengarahan Uskup

Pertemuan dibuka oleh Mgr. Vincentius Setyawan Triatmojo, Uskup Tanjungkarang, pada 24 Oktober 2024. Dalam pesannya, Uskup Avin mengutip Uskup Allwyn D’Silva dari Mumbai, India, yang menekankan pentingnya terjun langsung dan berjumpa dengan realitas korban ketidakadilan iklim.

“Spirit Laudato Si’ hanya akan bermakna jika kita bersentuhan langsung dengan korban ketidakadilan ekologis,” ujarnya.

Dalam pertemuan ini, peserta memperoleh berbagai masukan dari Chris Wiyanto, Rm. Martin Jenarut, Rm. Antonius Vico Christiawan, S.J., dan Sr. Stefani, SJMJ. Mereka menekankan pentingnya komitmen Gereja dalam mewujudkan ensiklik Laudato Si’.

Rm. Martin juga menyampaikan rencana menetapkan 1 September sebagai Hari Peringatan Misteri Penciptaan dalam kalender liturgi Gereja Katolik Indonesia.

 

Lihat postingan ini di Instagram

 

Sebuah kiriman dibagikan oleh Katolikanatv (@katolikana)

 

Mendalami Makna dan Tindakan Ekologis

Hari kedua diawali dengan perayaan Ekaristi di Bukit Tentrem. Mgr. Vincentius Setyawan menyampaikan bahwa ada tiga tahap karya keselamatan Allah: Misteri Penciptaan, Misteri Inkarnasi, dan Misteri Penebusan.

“Setiap orang Katolik dipanggil untuk ambil bagian dalam merawat dan membela seluruh ciptaan karya Allah,” tegasnya.

Pada sesi sore dan malam, Dr. Sonny Keraf, mantan Menteri Lingkungan Hidup, memberikan paparan mendalam tentang ensiklik Laudato Si’.

Ia membahas akar-akar krisis lingkungan yang terjadi dan tantangan dalam perjuangan lingkungan hidup di ranah politik. Dr. Sonny juga resmi diundang sebagai anggota Dewan Pakar Gerakan Laudato Si’ Indonesia.

Pada sore hari, dilakukan aksi bersih pantai di Pantai Ketang, Kalianda, di mana para peserta berhasil mengumpulkan 24 kantong besar sampah dalam 1,5 jam.

 

Aksi Nyata dan Refleksi Bersama

Hari ketiga diisi dengan refleksi sinodal dan analisis gerakan yang dipimpin oleh Cyprianus Lilik KP. Peserta diajak melihat kembali sejarah, dinamika, dan tantangan gerakan ini.

Pada sore hari, dilakukan aksi bersih pantai di Pantai Ketang, Kalianda, di mana para peserta berhasil mengumpulkan 24 kantong besar sampah dalam 1,5 jam.

Kegiatan diakhiri dengan perayaan Ekaristi yang dipimpin oleh Rm. Irtikandik Darmawanto, O.Carm. Dalam pertemuan ini, dirumuskan beberapa rekomendasi untuk menguatkan gerakan, baik ke dalam komunitas maupun untuk Gereja.

 

Rekomendasi Pertemuan Nasional III

Pertemuan menghasilkan beberapa poin rekomendasi, di antaranya mendorong aksi Laudato Si’ di tingkat pribadi dan komunitas, meningkatkan pendidikan ekologi, menggalang gerakan Laudato Si’ secara integral di dalam Gereja, hingga penyelenggaraan Rosario Aksi 10 tahun ensiklik Laudato Si’ pada 2025.

Pertemuan Nasional III ini menjadi ajang konsolidasi gerakan ekologis dalam Gereja Katolik di Indonesia serta menegaskan komitmen untuk memperjuangkan keadilan ekologis dan kemanusiaan melalui tindakan nyata. (*)

 

Kontributor: Cyprianus Lilik Krismantoro Putro, Koordinator Tim Kerja Nasional Laudato Si’ Indonesia (LSI)

Katolikana.com adalah media berita online independen, terbuka, dan berintegritas, menyajikan berita, informasi, dan data secara khusus seputar Gereja Katolik di Indonesia dan dunia.

Leave A Reply

Your email address will not be published.