Donasi Lewotobi Mengalir dari Ruang-ruang Kelas SMK Stella Maris Labuan Bajo

Sumbangan yang terkumpul dari SMK Stella Maris Labuan Bajo akan dipercayakan kepada Keuskupan Labuan Bajo. Nantinya, Keuskupan Labuan Bajo yang akan membawa bantuan tersebut ke Keuskupan Larantuka di Flores Timur.

0 114

Katolikana.com, Labuan Bajo — Letusan Gunung Lewotobi Laki-laki di Kabupaten Flores Timur, Nusa Tenggara Timur, membawa duka yang terasa hingga ke ujung barat Pulau Flores. Berbagai gerakan penggalangan dana terus berjalan untuk membantu masyarakat di lokasi yang terdampak letusan tersebut. Salah satu inisiatif itu datang dari ruang-ruang kelas di SMK Stella Maris, Labuan Bajo.

Suasana di SMK Stella Maris Labuan Bajo pada Kamis pagi (7/11/2024) sempat menjadi riuh saat pengurus OSIS berdatangan ke ruang guru dan ruang-ruang kelas. Di hari tersebut, para pengurus OSIS berkeliling sekolah dengan membawa kotak sederhana bertuliskan “Pray For Lewotobi”.

Salah seorang guru sempat bertanya ketika melihat salah satu anggota OSIS masuk ke dalam kelas. Guru tersebut menanyakan, “Kotak apakah ini?”

Dengan ramah siswi anggota OSIS yang bernama Anggun itu menjelaskan, “Pak, ini kotak amal. Mari kita membantu Saudara dan Saudari kita yang menjadi korban akibat erupsi letusan Gunung Lewotobi.”

Pembina OSIS SMKS Stella Maris Labuan Bajo, Ambrosius Rudy Jehanat, menyampaikan bahwa inisiatif OSIS tersebut merupakan suatu bentuk keprihatinan dari SMKS Stella Maris Labuan Bajo untuk meringankan beban para korban yang tertimpa musibah letusan Gunung Lewotobi Laki-laki.

Selain itu bantuan ini juga bagian dari kepedulian siswa/siswi, para guru, dan lembaga sekolah untuk menolong korban bencana. “Semoga apa kami berikan ini dapat membantu dan meringankan sedikit beban dari para korban yang terkenan musibah akibat letusan Gunung Lewotobi ini,” ungkap Rudy.

Sementara itu, Kepala Sekolah SMK Stella Maris, Romo Ignasius Azavedo Viares, saat menerima penyerahan hasil donasi yang terkumpul dari pengurus OSIS mengatakan bahwa kegiatan amal yang diinisiasi oleh OSIS ini adalah bentuk kepedulian dan keprihatinan.

“Pada hari ini, kami keluarga besar SMK Stella Maris Labuan Bajo, khususnya OSIS SMK Stella Maris Labuan Bajo, bergerak bersama untuk meringankan derita dari Saudara-Saudari kita di Larantuka, Flores Timur. Terlebih khusus, saudara-saudari yang terdampak lebih besar dari erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki yang terjadi beberapa hari yang lalu di Larantuka, Flores Timur,” ujarnya.

Pria yang akrab disapa Romo Ignas ini menyatakan pengurus OSIS, siswa, dan guru SMK Stella Maris Labuan Bajo akan bergerak bersama dalam solidaritas untuk Larantuka. Gunung Lewotobi Laki-laki dan desa-desa di sekelilingnya secara teritorial masuk dalam wilayah gerejawi Keuskupan Larantuka.

“Mudah-mudahan ada banyak orang tergerak hatinya untuk bisa meringankan beban dan derita dari saudara-saudari kita di Larantuka,” harap Romo Ignas.

Ia menekankan bahwa luka Lewotobi adalah luka kita bersama dan kita semua dipanggil secara khusus untuk mengambil bagian dalam luka dan derita ini.

“Oleh karena itu, (ini) ajakan bagi kita semua. Mari kita berdonasi, kita berdoa, kita berderma untuk saudara-saudari kita di Larantuka. Tuan Deo (Tuhan) memberkati kita semua,” kata Romo Ignas.

Sumbangan yang sudah terkumpul dari SMK Stella Maris Labuan Bajo akan disalurkan melalui perantaraan Keuskupan Labuan Bajo. Nantinya, Keuskupan Labuan Bajo yang akan menyerahkan bantuan tersebut kepada Keuskupan Larantuka di Flores Timur.

 

Puluhan Ribu Orang Mengungsi

Letusan Gunung Lewotobi Laki-laki sampai saat ini telah menyebabkan 2.734 kepala keluarga (KK) atau sekitar 10.295 jiwa terpaksa mengungsi. Sepuluh orang sudah dilaporkan meninggal dunia. Sedangkan kerugian material yang diderita masyarakat masih dalam tahap pendataan.

Pasca terjadinya erupsi, pemerintah juga sudah menaikkan status tanggap darurat bencana Gunung Lewotobi Laki-laki. Sehingga status gunung api tersebut dinaikkan dari level III (siaga) menjadi IV (awas) per 3 November 2024.

Masyarakat di sekitar Gunung Lewotobi Laki-laki juga diimbau untuk mewaspadai potensi banjir lahar hujan pada sungai-sungai yang berhulu di puncak gunung tersebut. Jika terjadi hujan dengan intensitas tinggi, masyarakat diminta untuk tetap tenang dan mengikuti arahan pemerintah setempat. Masyarakat juga diharapkan bisa memilah informasi serta tidak mudah mempercayai isu-isu yang sumbernya tidak jelas. (*)

 

Kontributor: Vinsen Patnotinggal di Labuan Bajo

Editor: Ageng Yudhapratama

Katolikana.com adalah media berita online independen, terbuka, dan berintegritas, menyajikan berita, informasi, dan data secara khusus seputar Gereja Katolik di Indonesia dan dunia.

Leave A Reply

Your email address will not be published.