
Deli Serdang, Katolikana.com – Mahasiswa Program Studi S1 Gizi STIKES Santa Elisabeth Medan melaksanakan kegiatan Intervensi Gizi Masyarakat di Desa Sei Mencirim, Kecamatan Sunggal, Kabupaten Deli Serdang, Sumatera Utara. Acara ini berlangsung di Balai Desa Sei Mencirim pada Kamis (16/1/2025), dan dihadiri oleh 50 ibu hamil dan ibu menyusui, serta sejumlah tokoh masyarakat.
Kegiatan tersebut merupakan bagian dari Praktek Kerja Lapangan (PKL) mahasiswa semester 7. Selama sebulan, para mahasiswa melakukan pengkajian gizi dan mengidentifikasi permasalahan gizi di Desa Sei Mencirim. Hasilnya dipresentasikan dalam acara ini melalui penyuluhan, pemaparan data, serta demonstrasi memasak untuk meningkatkan kualitas ASI eksklusif.
Pentingnya Penyuluhan Gizi
Acara dibuka oleh Sekretaris Desa, Ismail Harun, yang menyampaikan pentingnya upaya bersama untuk mengatasi masalah gizi di wilayah tersebut. “Masalah gizi adalah pekerjaan berat. Meski sejauh ini Desa Sei Mencirim belum memiliki kasus stunting, upaya pencegahan tetap harus dilakukan secara konsisten,” ujar Ismail.
Sebagai bagian dari intervensi, Yeviniat Laia, salah satu mahasiswa, mempresentasikan inovasi gizi berupa nugget ikan lele dengan kombinasi daun kelor untuk meningkatkan kualitas ASI eksklusif. Sementara itu, Love Is Talenta Zebua membawakan materi tentang pemanfaatan pangan lokal untuk mendukung ASI dalam situasi pra-bencana.
Kegiatan dilanjutkan dengan demo masak oleh Sr. Maximiliana, KSFL, yang memanfaatkan ubi ungu sebagai bahan dasar. Dalam sesi ini, para peserta diajak untuk memahami cara mengolah pangan lokal menjadi makanan bernutrisi tinggi. Selain itu, mahasiswa membagikan lembar pre-test dan memberikan door prize untuk mendorong partisipasi aktif para peserta.
“Kegiatan ini bertujuan meningkatkan pengetahuan masyarakat tentang pentingnya gizi, terutama dalam konteks pemberian ASI eksklusif dan pemanfaatan pangan lokal,” ujar Kaprodi S1 Gizi, Nagoklan Simbolon, S.ST.M.Kes. Ia juga menyampaikan terima kasih kepada masyarakat yang telah mendukung kehadiran mahasiswa PKL di desa tersebut.

Kebutuhan Tenaga Gizi Tinggi
Kegiatan ini sejalan dengan visi Program Studi S1 Gizi STIKES Santa Elisabeth Medan untuk menjadi program studi unggul secara nasional dalam pelayanan gizi kedaruratan dan penyakit paliatif berdasarkan nilai kasih Kristus pada tahun 2027. Selain itu, program ini mendukung misi pengabdian masyarakat berbasis masalah gizi untuk menciptakan solusi berkelanjutan.
Kaprodi S1 Gizi menekankan pentingnya pengalaman lapangan bagi mahasiswa. “Melalui kegiatan ini, kami berharap para mahasiswa mendapatkan gambaran nyata tentang tantangan bekerja di masyarakat. Saat ini kebutuhan tenaga gizi sangat tinggi, dan pengalaman ini diharapkan menjadi modal bagi mereka untuk membawa berkah bagi masyarakat,” ungkap Nagoklan.
Acara ditutup dengan ucapan terima kasih dari perwakilan mahasiswa, Roberttus Telaumbanua, serta doa bersama untuk keberlanjutan program intervensi gizi ini. Dengan dukungan pemerintah daerah dan berbagai pihak, diharapkan upaya kolaboratif ini dapat meningkatkan kesejahteraan gizi masyarakat di Desa Sei Mencirim. (*)

Kontributor Katolikana, tinggal di Paroki St. Maria Ratu Rosari Tanjung Selamat Medan, Keuskupan Agung Medan.