Katolikana.com—Di Asrama Putri Santo Dominikus Wonosari, tempat saya tinggal, terdapat tradisi unik dalam mendidik para penghuni asrama. Saat masa liburan tiba, sebagian besar dari kami tidak langsung pulang ke kampung halaman.
Sebaliknya, kami diberikan kesempatan untuk live in atau bekerja sambil belajar di berbagai tempat, berkat jaringan yang luas dari para suster pengasuh asrama.
Sebagian besar penghuni asrama berasal dari latar belakang keluarga sederhana, sehingga belajar bekerja menjadi pengalaman yang sangat disarankan. Saya sendiri telah menjalani dua kali live in selama hampir dua tahun di asrama ini.

Babysitting
Libur Natal tahun 2023 menjadi pengalaman live in pertama saya. Lewat jaringan Suster Gabriella OP, saya mendapat kesempatan untuk tinggal di sebuah keluarga berada di Bandung, Jawa Barat.
Ini adalah pengalaman yang benar-benar baru bagi saya, karena selain tinggal di lingkungan berbeda, saya juga menjalani pekerjaan babysitting—suatu istilah yang baru saya dengar saat itu.
Tugas saya adalah menemani anak-anak bermain, belajar, bercerita, dan berbincang, sementara tugas pengasuhan fisik anak tetap dilakukan oleh babysitter khusus yang telah bekerja di rumah itu. Keluarga ini memiliki dua anak, masing-masing berusia tiga dan lima tahun.
Hal yang menarik, kedua anak ini fasih berbahasa Inggris. Karena itu, saya pun harus berkomunikasi dalam bahasa Inggris dengan mereka, termasuk saat membacakan buku cerita. Awalnya, saya sempat gugup, tetapi beruntung ayah saya di Pontianak dahulu sering “memaksa” saya untuk berlatih berbicara dalam bahasa Inggris.
Dulu saya sering merasa kesal ketika beliau memperbaiki pengucapan saya atau meminta saya belajar grammar. Tapi ternyata, latihan itu kini sangat berguna!
Saya bisa bercasciscus dengan bocah yang saya jaga. Tugas saya fokus pada menjaga bocah laki-laki berusia lima tahun ini. Sungguh menyenangkan dan menggemaskan!
Selama dua minggu, saya tinggal bersama keluarga ini, menemani mereka ke mal dan menghabiskan waktu bermain bersama anak-anak. Saya juga belajar bagaimana orang tua yang protektif selalu memastikan keselamatan dan kenyamanan anak-anak mereka.
Tentu, saya tidak sendirian. Kedua anak ini memiliki babysitter-nya masing-masing.
Kerja di Restoran
Libur kenaikan kelas tahun 2024 membawa saya ke pengalaman yang berbeda. Kali ini, saya live in di sebuah restoran di Wonosari yang tak jauh dari asrama.
Di sini, saya bertugas mencatat pesanan pelanggan, membersihkan meja, dan membantu pekerjaan lainnya. Saya bekerja sama dengan para karyawan restoran, yang dengan ramah membimbing saya dalam setiap tugas.
Restoran ini memiliki konsep unik dengan suasana rumah pribadi bergaya Jawa. Rumah Joglo, aksesoris khas budaya Jawa, kolam ikan, serta aromaterapi menjadi daya tarik tersendiri bagi para pelanggan.
Saya pun belajar bagaimana melayani pelanggan dengan ramah, menyapa mereka dengan sopan, serta memberikan pelayanan terbaik agar mereka merasa nyaman.
Hal lain yang menyenangkan adalah bertemu banyak orang baru. Saya berkenalan dengan mas dan mbak karyawan restoran, berbagi cerita, dan belajar dari pengalaman mereka di dunia kerja.
Cerita Seru
Saat masa live in selesai dan kami kembali ke asrama, bagian paling seru adalah saling berbagi pengalaman.
Ada yang bercerita bahwa mereka harus mengenakan seragam hitam putih khas siswa praktik kerja. Ada juga yang bertugas menyambut pelanggan di pintu restoran, yang membuat mereka harus tetap berdiri tegak dalam waktu lama.
Lucunya, jika punggung mulai terasa kaku atau gatal, mereka harus izin ke belakang sebentar untuk sekadar melenturkan otot atau menggaruk badan!
Di balik pengalaman ini, saya semakin menyadari bagaimana perjuangan orang tua dalam mencari nafkah untuk keluarga. Betapa bekerja itu tidak selalu mudah, tetapi penuh makna dan tanggung jawab.
Pengalaman Berharga
Apakah ada penghargaan materi dari pekerjaan ini? Tentu saja! Kami mendapatkan upah dari pekerjaan yang dilakukan, dan sebagian dari uang tersebut kami sisihkan untuk membantu orang tua membayar biaya asrama.
Rasanya luar biasa! Untuk pertama kalinya, saya merasakan bagaimana rasanya memiliki penghasilan sendiri, meskipun jumlahnya masih kecil. Tapi lebih dari itu, pelajaran hidup dan pengalaman yang saya dapatkan jauh lebih berharga daripada sekadar uang.
Saya sangat bersyukur bisa belajar bekerja di usia muda—sebuah pengalaman yang tidak hanya memberi saya keterampilan baru tetapi juga membentuk karakter dan kedewasaan dalam menghadapi kehidupan.
Terima kasih Suster Gabriella dan Suster Sesilia atas kesempatan yang luar biasa ini! (*)
Penulis: Dorothea Pane Melia, penghuni Asrama Putri “Santo Dominikus” dan pelajar SMA Dominikus Wonosari, Kabupaten Gunung Kidul, Daerah Istimewa Yogyakarta. Penyuka dance, musik, dan newbie on clasical piano. Suka menulis dan membaca serta vlogging. IG: dorothea.pm

Katolikana.com adalah media berita online independen, terbuka, dan berintegritas, menyajikan berita, informasi, dan data secara khusus seputar Gereja Katolik di Indonesia dan dunia.