Safari Panggilan Mahasiswa Fakultas Filsafat Unika Santo Thomas Ditutup di Paroki Tanjung Selamat Medan

Pastor Surip Stanislaus, OFMCap: Yesus adalah yang terbaik—The Best. Ia tetap taat meski jalan yang ditempuh penuh tantangan

0 64

Medan, Katolikana.com – Safari Panggilan Fakultas Filsafat Universitas Katolik Santo Thomas resmi berakhir di Paroki Santa Maria Ratu Rosari (SMART), Tanjung Selamat, Medan, Minggu (16/3/2025).

Sebanyak 50 mahasiswa yang terdiri dari 45 orang tingkat III dan 5 orang tingkat I mengikuti kegiatan selama tiga hari, mulai Jumat hingga Minggu (14–16 Maret 2025), dengan menjalankan berbagai bentuk animasi panggilan dan pelayanan pastoral di paroki dan stasi-stasi.

Para mahasiswa yang merupakan calon imam dari berbagai keuskupan regio Sumatera serta dari Ordo Saudara Dina Kapusin (OFMCap) dan Ordo Saudara Dina Konventual (OFMConv) ini saat ini masih menjalani pendidikan filsafat sebelum melanjutkan ke tahap teologi.

Kegiatan safari panggilan ini mencakup animasi dan live-in bersama umat di 16 lingkungan paroki dan 5 stasi yang dimiliki Paroki SMART. Selain itu, para frater juga mengunjungi sekolah-sekolah Katolik, melakukan aksi panggilan untuk OMK dan misdinar, menjadi petugas liturgi dalam misa Minggu, serta menggelar pameran dan penjualan benda rohani untuk mendukung operasional Fakultas Filsafat di Sinaksak, Simalungun.

Kegiatan dimulai pada Jumat sore (14/3/2025), saat para frater bersama dua pastor pendamping—RP. Surip Stanislaus, OFMCap dan RD. Yohanes Anjar Donobakti—tiba di Paroki SMART dan disambut secara resmi oleh Vikaris Parokial, RP. Konstantinus Frederikus Jawa, OSC. Setelah acara serah terima, para frater langsung menuju lokasi live-in masing-masing yang telah ditentukan.

Sabtu pagi (15/3/2025), para frater mengadakan kunjungan ke sekolah-sekolah Katolik di wilayah paroki dan stasi. Pada sore harinya, mereka mengadakan pertemuan dengan Orang Muda Katolik (OMK), misdinar, dan komunitas bela diri THS-THM, baik di Aula Heribertus (untuk paroki) maupun di aula masing-masing stasi.

Puncak kegiatan berlangsung pada Minggu pagi (16/3) ketika para frater bertugas dalam perayaan Ekaristi di Paroki SMART. Misa II dipimpin oleh RD. Yohanes Anjar Donobakti dan didampingi oleh RP. Konstantinus Frederikus Jawa, OSC dan RP. Surip Stanislaus, OFMCap yang sekaligus menyampaikan homili. Di luar gereja, frater-frater menggelar pameran benda-benda rohani dan karya seni di pintu gerbang utama gereja.

Tugas Perutusan

Dalam homilinya, Pastor Surip Stanislaus, OFMCap, mengajak umat untuk merenungkan makna panggilan dan tugas perutusan yang diberikan oleh Allah Bapa. Ia menegaskan bahwa setiap orang yang menerima panggilan atau tugas dari Tuhan layak untuk diuji—apakah ia benar-benar setia dan sungguh-sungguh menjalankannya sesuai dengan kehendak Allah. Ujian ini bukanlah untuk menjatuhkan, melainkan untuk menguatkan dan membuktikan keteguhan iman.

Pastor Surip mencontohkan Yesus Kristus sebagai teladan utama dalam hal kesetiaan. Dalam menjalankan tugas perutusan-Nya, Yesus tidak luput dari cobaan, godaan, dan penderitaan. Namun, Yesus tetap setia sampai akhir, bahkan ketika harus menghadapi kenyataan yang sangat pahit.

“Yesus adalah yang terbaik—The Best. Ia tetap taat meski jalan yang ditempuh penuh tantangan,” ujar Pastor Surip.

Lebih lanjut, ia menyampaikan bahwa setiap pengikut Kristus juga akan mengalami perjuangan serupa dalam hidupnya. Ada kalanya umat merasa ingin berhenti, menyerah, atau menjauh dari jalan yang telah Tuhan kehendaki. Namun, pengalaman iman bersama Kristus mengajarkan bahwa kesetiaan dalam menjalani perutusan, meskipun di tengah penderitaan, akan membawa pada kemuliaan.

“Kita semua dipanggil untuk suatu tugas. Dan dalam menjalaninya, kita tidak selalu disertai sukacita atau kemudahan. Justru sering kali ada pengorbanan dan rasa sakit. Tetapi hanya mereka yang tetap setia hingga akhir akan turut ambil bagian dalam penderitaan Kristus—dan kelak, dalam kemuliaan-Nya juga,” pungkas Pastor Surip

Kegiatan ditutup dengan ramah tamah dan evaluasi bersama umat dan keluarga tuan rumah live-in di Aula Heribertus. Serah terima kembali para frater dari pihak paroki kepada pastor pendamping dilakukan pada sore harinya sebelum mereka kembali ke Sinaksak.

Ketua Dewan Pastoral Stasi Santa Maria Serba Jadi, Ripin Surbakti, menyampaikan apresiasi atas kehadiran para frater di stasi mereka. Ia menilai, live-in ini menjadi pengalaman yang sangat berharga baik bagi umat maupun para frater.

Dengan kondisi umat di Stasi Serba Jadi yang masih sangat sederhana dan berjumlah sekitar 80 jiwa, kehadiran frater dianggap memberikan semangat baru dalam kehidupan iman.

“Ini menjadi pengalaman objektif yang sangat bermanfaat bagi para frater ke depan, agar mampu menghadapi realitas pastoral yang sesungguhnya di tengah umat,” ujar Ripin.

Safari panggilan ini diharapkan dapat menjadi momen pembelajaran pastoral bagi para frater dan memperkuat hubungan antara calon imam dan umat, sekaligus menjadi sarana memperkenalkan panggilan hidup membiara kepada generasi muda Katolik di Keuskupan Agung Medan.(*)

Kontributor Katolikana, tinggal di Paroki St. Maria Ratu Rosari Tanjung Selamat Medan, Keuskupan Agung Medan.

Leave A Reply

Your email address will not be published.