Misa Requiem Paus Fransiskus di Nabire

Syukur dan Terima Kasih untuk Dua Gembala Papua

0 120

Nabire, Katolikana.com—Wafatnya Bapa Suci Paus Fransiskus pada Senin (21/4/2025) pukul 07.30 pagi waktu Roma, membawa duka mendalam bagi umat Katolik di seluruh dunia, tak terkecuali di Nabire, Provinsi Papua Tengah.

Selama tiga hari berturut-turut, umat dari Dekenat Teluk Cendrawasih, Keuskupan Timika, menggelar misa requiem, doa arwah, dan pemasangan lilin di empat paroki di Nabire, yaitu Paroki Antonius Padua Bumi Wonorejo, Paroki Kristus Raja Siriwini, dan Paroki Kristus Sahabat Kita (KSK) Nabire.

Puncak ibadat arwah digelar pada Kamis (24/4/2025) di Paroki KSK, diawali dengan kesan dan pesan dari Dewan Paroki dan Ketua Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Papua Tengah, dilanjutkan dengan misa requiem yang dipimpin oleh Pastor Yohanes Sudriyanto, SJ bersama para imam Serikat Yesus (SJ) dari Keuskupan Timika.

Dalam homilinya, Pastor Sudri mengajak umat bersyukur atas teladan Paus Fransiskus yang membawa terang dalam kehidupan Gereja modern, walau secara pribadi banyak umat belum pernah bertemu langsung dengan beliau.

Romo Supri menegaskan lima warisan teladan Paus Fransiskus: sebagai gembala umat, cinta kasih, kesederhanaan, kepedulian kemanusiaan, dan perjuangan perdamaian.

Satu Paru-paru

Pastor Dominikus Dulione Hodo, Pr, dalam sharingnya, mengisahkan kehidupan Paus Fransiskus yang lahir dengan nama Jorge Mario Bergoglio dari keluarga imigran Italia di Argentina.

Ia hidup dengan satu paru-paru sejak muda, namun tetap kuat hingga usia 88 tahun, yang disebut Pastor Dominikus sebagai wujud mukjizat dan rahmat Ilahi.

Pastor Dominikus juga mengenang kunjungan apostolik Paus Fransiskus ke Indonesia dan Vanimo, Papua Nugini, di mana momen ciuman tangan antara Bapa Paus dan Imam Besar Masjid Istiqlal menjadi simbol kerendahan hati dan persaudaraan lintas iman.

Dalam masa kepemimpinannya, Paus Fransiskus menerbitkan sejumlah ensiklik penting seperti Laudato Si’ yang menekankan perlindungan lingkungan dan Fratelli Tutti yang menegaskan pentingnya persaudaraan universal. Spirit cinta kasih dan hidup sederhana St. Fransiskus dari Assisi menginspirasi seluruh ajarannya.

Dalam misa tersebut, umat Papua secara khusus menyampaikan syukur karena Paus Fransiskus, sebelum wafat, mengangkat dua uskup asli Papua: Uskup Yanuarius Matopai You, Pr dan Uskup Bernardus Bofitpas Baru, OSA.

Marselus Gobai, Ketua Kerawan Teluk Cendrawasih, menyampaikan bahwa ini merupakan jawaban atas doa panjang umat Papua. “Kami tersenyum di bumi, dan kami percaya Bapa Paus tersenyum bersama para kudus di surga,” ujarnya.

Warisan Spiritualitas

Mikael Doga, Ketua Dewan Paroki KSK, mewakili umat, menyatakan rasa bangga atas warisan spiritual Paus Fransiskus. Ia dikenal bukan hanya sebagai pemimpin Gereja, tetapi juga sebagai “bapak perdamaian dunia,” yang secara aktif mengunjungi daerah konflik, berbela rasa dengan kaum kecil, serta memberikan perhatian kepada narapidana.

“Beliau meninggalkan teladan cinta kasih, sederhana, membela perdamaian, dan membawa terang baru dalam Gereja dan dunia,” kata Mikael. “Atas nama umat, kami mengucapkan turut berbelasungkawa dan yakin bahwa Paus Fransiskus kini beristirahat bersama orang-orang kudus di surga.”

Ketua FKUB Papua Tengah, Drs. Ignatius Robertus Adii, M.MPd, dalam refleksinya, berharap agar Paus pengganti berasal dari benua Asia, Afrika, atau Australia, sebagai simbol representasi universal Gereja Katolik.

Sementara itu, dalam wawancara di salah satu stasiun televisi, Kardinal Ignatius Suharyo menegaskan bahwa dalam tradisi Gereja Katolik, tidak ada “calon resmi” Paus sebelum konklaf. Pemilihan Paus sepenuhnya diserahkan kepada 120 kardinal yang berhak memilih, dalam suasana doa dan permenungan atas masa depan Gereja. (*)

Kontributor Katolikana.com di Paniai, Papua. Lahir di Ibumaida, Paniai, tahun 1989. Penulis bekerja di Komisi Keadilan dan Perdamaian Keutuhan Ciptaan Paroki Kristus Sang Gembala (KSG) Wedaumamo, Keuskupan Timika. Ia juga aktif di organisasi Pemuda Katolik Komisariat Cabang di Kabupaten Paniai.

Leave A Reply

Your email address will not be published.