Literasi Iman Umat KAS

Membaca Buku Peziarahan Keuskupan Agung Semarang merefleksikan 85 Tahun KAS

0 343
Judul Buku : Peziarahan Keuskupan 
             Agung Semarang
Penulis    : Tim Sejarah Keuskupan 
             Agung Semarang
Penerbit   : PT Kanisius
Cetakan    : 1, Tahun 2025
Halaman    : 195 halaman

Semarang, Katolikana.com–Menandai peristiwa iman pertumbuhan Gereja di Keuskupan Agung Semarang (KAS), Panitia Peringatan 85 Tahun KAS Bidang Refleksi menerbitkan “Buku Peziarahan Keuskupan Agung Semarang (KAS)” terbitan PT Kanisius.

Buku ini disusun oleh Tim Sejarah Keuskupan Agung Semarang yang beranggotakan para romo dan kaum awam kompeten dan memiliki wawasan luas serta mendalam tentang dinamika sejarah KAS.

Buku ini mengajak umat KAS mendalami dan menggali kembali semangat awal para perintis Gereja KAS, baik semangat para misionaris para katekis maupun biarawan-biarawati.

Perjalanan iman umat Gereja KAS saat ini tidak lepas dari jasa para misionaris, baik dari Imam Diosesan, Imam Tarekat, Bruder maupun Suster. Ada banyak misionaris yang telah berjerih payah dengan aneka pengalaman keberhasilan dan kegagalannya.

Buku Peziarahan Keuskupan Agung Semarang. Diterbitkan menandai 85 Tahun KAS (Foto Ist)

Referensi dan Refleksi KAS
Hadirnya Buku Peziarahan Keuskupan Agung Semarang oleh penulis sejarah disajikan dalam paparan proses perkembangan umat KAS dan karya pelayanan yang dilakukan.

Proses perkembangan KAS, karya misi, karya pelayanan, suka duka, pengharapan dan peta jalan untuk mewujudkan peradaban kasih dalam konteks literasi iman ditempatkan dalam bingkai peristiwa iman.

Arah Dasar Keuskupan (ARDAS) dan Rencana Induk Keuskupan (RIKAS) menjadi tonggak catatan gerak dinamika KAS yang menjadi arah pertumbuhan KAS selain catatan misi dan awal mula pembabtisan di Jawa sebagai benih awal tumbuhnya “biji sesawi” yang disemai misionaris.

Sejarah singkat terbentuknya KAS mulai dari Prefektur Apostolik Batavia (1807), Relasi Gereja Katolik dan Pemerintah, Vikariat Apostolik Batavia (1842), Konflik Kekuasaan: Groof’s Affair, Karya Misi di Bawah Penggembalaan Mgr. Petrus Maria Vrancan (1847) merupakan sejarah yang dituliskan sebagai rangkaian perjalanan awal mula karya misi di Batavia.

Sejarah misi dilanjutkan dengan  sejarah penyerahan penuh tanah misi Indonesia di tangan Serikat Jesus. Pada 23 Mei 1893, Propaganda Fide menunjuk Rama Walterus Staal yang berkarya di Singkawang sebagai Vikaris Apostolik Batavia.

Mgr. Staal menjalankan kunjungan misi di sudut-sudut pulau di Indonesia, meskipun dalam karya ini terdapat konflik yang tajam karena Mgr. Staal mencampuri urusan internal pemerintahan Jesuit sehingga karya misi tidak seperti yang diharapkan (halaman 38-39).

Profil Kevikepan di KAS disajikan dalam uraian sejarah Buku Peziarahan KAS ( Foto Ist)

Rama van Lith dan karya Misi Jawa
Perjalanan sejarah KAS tidak lepas dari jasa misionaris pra-Vikariat. Salah satu misionaris di KAS yang telah mengabdikan seluruh hidupnya untuk Jawa dan mengembangkan misi yang berhasil adalah Rama Fransiscus van Lith (halaman 47).

Sejarah Gereja mencatat pembabtisan massal pada tanggal 14 Desember 1904 sebanyak 171 penduduk Kalibawang di Sendangsono menjadi penanda keberhasilan Rama van Lith mengembangkan misi di Jawa.

Konteks sejarah yang ditulis dalam buku ini dirangkai dengan perkembangan karya pendididikan Katolik yang diawali dengan:

  • Awal Pendidikan Katolik di Jawa Tengah dan Yogyakarta
  • Perkembangan Pendidikan Katolik sampai Berdirinya Vikariat Semarang tahun 1940,
  • Perkembangan Pendidikan Katolik: dari Kemerdekaan, Orde Baru hingga Kini.

Selain itu buku ini juga mencatat lembaga-lembaga Pembinaan Tenaga Gerejani dan Sejarah Vikariat (1940) sampai sekarang – saat digembalakan 6 uskup dalam karya penggembalaan yakni:

  • Mgr. Albertus Soegijapranata, S.J
  • Kardinal Justinus Darmojuwono
  • Kardinal Julius Darmaatmadja
  • Mgr. Ignatius Suharyo Hardjoatmodjo
  • Mgr. Johannes Pujasumarta
  • Mgr. Robertus Rubiyatmoko

Pemetaan Profil KAS
Buku ini memuat pemetaan profil geografis dan demografi wilayah reksa pastoral KAS yang meliputi Propinsi Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta.

Profil wilayah (kota) dalam letak geografis yang masuk dalam KAS dipetakan berdasarkan jumlah penduduk, lapangan kerja dan sumber daya ekonomi.

Selain itu juga disajikan karya pendidikan yang diselenggarakan Keuskupan Agung Semarang  yang berada di Jawa Tengah dan DIY serta  situasi keagamaan.

Data-data yang disajikan   secara rinci dalam buku ini didukung  data yang bersumber dari data Biro Pusat Statistik Jateng dan DIY serta Dapodik tahun 2023.

Profil kevikepan yang termasuk reksa pastoral KAS juga dituliskan dalam buku ini. Profil Kevikepan Semarang, Kevikepan Yogyakarta, Kevikepan Kedu dan Kevikepan Surakarta ditulis dalam buku ini dalam hal:  sejarah berdiri, karya dan catatan penting yang terjadi di kevikepan.

Karya dan profil kevikepan kategorial juga dimuat dalam buku ini.

Uskup KAS Kurun Waktu 1940-2025: Mgr. Albertus Soegijapranata, S.J. · Kardinal Justinus Darmojuwono · Kardinal Julius Darmaatmadja · Mgr. Ignatius Suharyo Hardjoatmodjo · Mgr. Johannes Pujasumarta, Mgr. Robertus Rubiyatmoko

Dinamika Keuskupan Agung Semarang. 

Situasi Gereja Keuskupan Agung Semarang dari masa ke masa mengalami perjalanan peristiwa secara dinamis. Perjalanan itu di tandai dengan mengalami penggembalaan 6 uskup sampai perayaan 85 tahun (1940-1925).

Selain itu dinamika yang dicatat dalam buku diantaranya:

  • Gerak Solidaritas saat Erupsi Gunung Merapi 2010
  • Rencana Induk Keuskupan 2016-2035 untuk Mewujudkan Peradaban Kasih
  • Kesadaran akan Gereja Papa Miskin
  • Pastoral Kelompok Kategorial
  • Gereja KAS di Masa Pandemi Covid 19
  • Sinode Pendidikan KAS
  • Gereja KAS Makin Katolik dan Makin Apostolik

Melanjutkan Penziarahan

Buku ini mengajak pembaca (umat) untuk melanjutkan peziarahan melalui literasi iman dengan membuka diri menyadari tugas perutusan di KAS.

Umat Gereja Katolik KAS diajak untuk terlibat dan mendukung tata kelola yang dicanangkan KAS untuk membangun Gereja yang kredibel (dipercaya) dengan mengembangkan dua dimensi Gereja yakni dimensi relasi dengan Allah Tritunggal (mistik) dan dimensi inderawi atau manusiawi (LG art.8) (halaman 180).

Penziarahan Gereja Katolik KAS mengajak umat untuk semakin menumbuhkan dan menghidupkan iman kepada Yesus, makin berarti bagi pribadi, hidup bersama, bagi masyarakat dan negara serta bangsa.

Meminjam istilah Mgr. Robertus Rubiatmoko Uskup Agung KAS semakin ketoro lan ketompo. Semakin tampak di tengah masyarakat dan semakin diterima karya pelayanan Gereja oleh masyarakat.

Penziarahan ini tentu memerlukan keteguhan dalam menghadapi situasi zaman yang dihadapkan pada tantangan zaman saat ini.

Gereja Katolik di Keuskupan Agung Semarang akan terus bergerak bersama bangsa dan dunia demi terwujudnya peradaban kasih dalam masyarakat yang sejahtera, bermartabat dan beriman (halaman  191). (*)

 

Leave A Reply

Your email address will not be published.