Meneladani Semangat Santo Paulus

Umat Stasi Helvetia Rayakan Pesta Pelindung dengan Sukacita dan Refleksi Iman

0 79

Medan, Katolikana.com – Umat Katolik Stasi Santo Paulus Helvetia, Paroki St. Padre Pio dari Pietrelcina Medan Helvetia, merayakan Pesta Pelindung stasi mereka dengan penuh sukacita dan semangat iman pada Minggu (29/6/2025).

Perayaan dimulai dengan Misa Kudus pada pukul 08.00 WIB yang dipimpin oleh Pastor Paroki, RP. Hilarius Kemit OFMCap, dan dihadiri oleh sekitar 2.000 umat dari 16 lingkungan stasi tersebut.

Perayaan Pesta Pelindung ini bukan hanya menjadi momentum rutin tahunan, melainkan juga kesempatan umat untuk meneladani semangat dan teladan hidup Santo Paulus Rasul sebagai pelindung stasi mereka. Dalam homilinya, Pastor Hilarius menekankan makna mendalam dari kehidupan dan panggilan Santo Paulus yang penuh perjuangan dan pengabdian dalam mewartakan Injil.

Dua Pribadi, Satu Kasih, Satu Gereja

Pastor Hilarius mengajak umat untuk merenungkan bagaimana Gereja memperingati dua rasul besar, Santo Petrus dan Santo Paulus, dalam satu perayaan. Meski memiliki latar belakang dan karakter yang sangat berbeda, keduanya dipersatukan oleh kasih yang sama kepada Yesus Kristus.

“Petrus adalah murid yang dipilih langsung oleh Yesus, sementara Paulus semula justru menganiaya umat Kristen. Namun, kuasa Allah melampaui kuasa manusia. Paulus diubah oleh Yesus dan diutus mewartakan Injil bahkan melebihi Petrus,” ujar Pastor Hilarius.

Ia menegaskan, meskipun Petrus dan Paulus pernah berbeda pendapat, mereka tetap bersatu dalam iman dan cinta kepada Yesus Sang Mesias Putera Allah yang hidup. “Dua pribadi ini menjadi teladan bagaimana kita hidup dalam perbedaan, namun disatukan oleh kasih Kristus,” tambahnya.

Dua Pesan Reflektif bagi Umat

Dalam perayaan ini, Pastor Hilarius menyampaikan dua pesan reflektif penting bagi umat Stasi Helvetia. Pertama, umat diajak untuk semakin mengenal Yesus secara pribadi, bukan sekadar menjadikan-Nya sebagai simbol atau kepentingan sesaat. “Mari kita sungguh mengenal Dia yang kita imani, ikuti, dan jadikan Sang Guru sejati,” tegasnya.

Kedua, Pastor Hilarius mengingatkan tentang perjuangan dan panggilan setiap murid Kristus. Sama seperti Paulus yang menuntaskan “pertandingannya” dengan baik, umat pun diminta untuk merenungkan: “Apakah kita telah memenangkan pertandingan iman kita di dunia ini?” Ia menutup homilinya dengan ajakan untuk rendah hati dan terus belajar menjadi murid yang memberi kesaksian hidup tentang kasih dan kebenaran Kristus.

Lomba koor dalam rangka pesta pelindung Stasi St. Paulus Helvetia Paroki Paroki St. Padre Pio dari Pietrelcina Medan Helvetia.

Rangkaian Kegiatan dan Sukacita Umat

Pesta Pelindung Santo Paulus Helvetia ini menjadi puncak rangkaian kegiatan yang telah dimulai sejak 25 Mei 2025, meliputi lomba menghias altar, mewarnai, jalan santai, donor darah, hingga lomba paduan suara. Ketua Panitia, Krisna Naibaho, menyampaikan terima kasih kepada Pastor Paroki dan seluruh pihak yang telah mendukung kegiatan ini.

“Seluruh acara dimaksudkan untuk menyatukan umat dan mengungkapkan syukur kepada Tuhan, dilakukan dengan gembira dan penuh persaudaraan,” ujarnya.

Ketua Dewan Pastoral Stasi Harian (DPSH), Delphinus Rumahorbo, berharap perayaan ini dapat menjadi momentum bagi umat untuk semakin meneladani semangat hidup Santo Paulus dalam pelayanan, pengabdian, dan pewartaan iman. “Kegiatan ini adalah bentuk syukur atas iman kita dan sarana mempererat persaudaraan antarumat di Stasi ini,” tutupnya.

Dengan semangat Santo Paulus, umat Stasi Helvetia diingatkan bahwa hidup mereka adalah panggilan untuk menjadi saksi kasih dan kebenaran Kristus di tengah dunia, tanpa takut menghadapi tantangan, melainkan setia dan tekun hingga akhir. (*)

Kontributor Katolikana, tinggal di Paroki St. Maria Ratu Rosari Tanjung Selamat Medan, Keuskupan Agung Medan.

Leave A Reply

Your email address will not be published.