Paus Leo XIV Berdialog dengan Anak-anak: “Bangun Jembatan Sejak Usia Dini”

Paus Leo XIV menawarkan nasihat praktis: “Jangan berperang, jangan berkelahi, jangan pernah menyebarkan kebencian."

1 121

Vatican, Katolikana.com – Paus Leo XIV berdialog dengan anak-anak yang berpartisipasi dalam perkemahan musim panas Vatikan yang berkumpul bersamanya kemarin, Jumat (4/7/2025) di Aula Paulus VI.

Bersama mereka juga hadir sekitar 300 siswa muda dari Ukraina, yang ditampung di Italia oleh Caritas selama musim panas.

Dilansir dari VaticanNews Paus Leo XIV dalam dialog menanggapi pertanyaan dari anak-anak yang ditemuinya kemarin di Vatikan, Paus memiliki keyakinan, meskipun anak-anak, mereka dapat belajar menjadi pembangun jembatan dan mencari kesempatan untuk membantu orang lain.

“Kita perlu mendorong anak-anak untuk menemukan persahabatan dengan Yesus dengan menghadiri Misa, menyambut mereka yang berbeda, dan berkomitmen untuk membangun perdamaian,” ungkap Paus Leo XIV.

Acara tersebut merupakan kunjungan tengah hari ke Aula Paulus VI, tempat lebih dari 300 peserta program perkemahan musim panas tahunan Vatikan berkumpul, bergabung bersama anak-anak dari Ukraina yang diselenggarakan oleh Caritas Italiana.

Menanggapi tiga pertanyaan yang diajukan oleh tiga anak yang mewakili berbagai kelompok usia, Paus Leo XIV terlibat dalam dialog informal dengan mereka yang hadir.

Salah satu pemimpin acara memperkenalkan latar belakang diadakannya acara dialog yang kini telah memasuki tahun keenam.

Koordinator acara ini Pastor Salesian, Pastor Franco Fontana, bekerja sama dengan pusat pemuda St. John Bosco.

Tema diskusi di perkemahan musim panas tersebut membahas upaya membantu anak-anak memiliki cara berpikir di saat semakin sulit untuk berbicara, berkomunikasi, dan berbagi kata-kata, pikiran, dan bahkan waktu bermain dengan orang lain.

Paus Leo XIV dalam pertemuan di Aula Paulus VI dengan anak-anak yang menghadiri perkemahan musim panas di Vatikan (@Vatican Media)

Menghadiri Misa Saat Masih Kecil

Pertanyaan pertama dari peserta, datang dari Giulia, yang menanyakan apakah Paus pergi ke Misa saat masih kecil. “Tentu saja!” jawab Paus dengan antusias. “Selalu, setiap hari Minggu, bersama Ibu dan Ayah.”

Paus Leo XIV kemudian berbagi kenangan dari masa kecilnya di Chicago: “Sekitar usia enam tahun, saya juga menjadi putra altar di paroki saya. Sebelum pergi ke sekolah — itu adalah sekolah paroki — kami akan menghadiri Misa pukul 06.30 pagi. Ibu selalu membangunkan kami dengan berkata, ‘Ayo pergi ke Misa.'”

Melayani di Misa adalah sesuatu yang sangat diminati Paus Leo XIV saat kecil. “Sejak usia dini, saya diajarkan bahwa Yesus selalu dekat, bahwa Dia adalah sahabat anda, dan Misa adalah cara untuk menemukan sahabat – bersama Yesus — bahkan sebelum Komuni Pertama saya.”

Paus Leo juga mengingat bahwa saat itu Misa menggunakan bahasa Latin: “Kami harus belajar bahasa Latin untuk Misa, tetapi kemudian bahasa Latin berubah menjadi bahasa Inggris. Ini menggembirakan saya karena saya lahir dan dibesarkan di AS.”

Paus Leo XIV menekankan, “Yang penting bukanlah bahasa perayaannya, tetapi pengalaman bersama anak-anak lain yang melayani Misa, persahabatan, dan kedekatan dengan Yesus di Gereja. Itu merupakan sesuatu yang indah.”

Membangun Jembatan

Pertanyaan berikutnya dari Edoardo yang mengajukan pertanyaan berkaitan dengan tema perkemahan musim panas. Ia menanyakan bagaimana anak-anak dapat menyambut mereka yang berbeda.

Paus Leo XIV sebelum memberikan jawaban menyapa kelompok kaum muda dari  Ukraina dalam bahasa Inggris, lalu mengatakan, “Pengalaman seperti ini — bertemu orang-orang dari berbagai negara, dari berbagai tanah air kelahiran, dari berbagai bahasa, dengan demikian begitu banyak perbedaan di antara kita — sangatlah penting.”

Paus Leo XIV, mendorong anak-anak untuk merangkul “pengalaman perjumpaan, bertemu satu sama lain, saling menghormati, dan belajar berteman satu sama lain.”

Beralih kembali menggunakan bahasa  Italia untuk memberi pesan seluruh kelompok, Paus mengingatkan mereka bahwa Ukraina adalah “negeri yang sangat menderita karena perang.”

Berbicara tentang tantangan komunikasi karena perbedaan bahasa, ia mengakui, “Ya, memang sulit untuk saling memahami.”

Namun, Paus menekankan bahwa ketika ada kesempatan untuk bertemu seseorang yang berbeda, sangat penting untuk belajar saling menghormati.

“Jangan fokus pada perbedaan,” kata Paus.

“Lihatlah bagaimana menjalani perjumpaan dengan rasa hormat — untuk membangun jembatan, membangun persahabatan, menyadari bahwa kita semua bisa menjadi teman, saudara, saudari. Dengan begitu, kita bisa berjalan bersama dan maju.”

Paus mengakui bahwa hal ini tidak selalu mudah: “Kadang-kadang dibutuhkan usaha khusus, karena kita berpikir, ‘Dia tidak seperti saya, dia berbeda, tidak berbicara seperti saya… terlihat berbeda…'” Namun, Paus menekankan perlunya “belajar untuk saling menghormati, untuk mengetahui bahwa kita dapat hidup bersama sebagai teman.”

Paus Leo XIV melambaikan tangan kepada para peserta dan kaum muda di perkemahan musim panas di Vatikan (Foto Vatican Media)

Berusaha untuk Perdamaian

Pertanyaan ketiga, Damiano kembali menanyakan topik konflik di Ukraina. Ia menanyakan apa yang dapat dilakukan kaum muda untuk membangun perdamaian?

Paus menjawab bahwa “sejak usia muda, kita semua dapat belajar menjadi pembangun perdamaian dan persahabatan.”

Paus Leo XIV menawarkan nasihat praktis: “Jangan berperang, jangan berkelahi, jangan pernah menyebarkan kebencian. Ada banyak hal kecil bahkan untuk anda — seperti ketika anda melihat seseorang dan berpikir, ‘Saya suka sepatu itu, dan saya tidak memilikinya…’ dan kemudian anda merasa iri atau ada sesuatu yang tidak menyenangkan di hati anda.”

Sebaliknya, Paus Leo XIV berkata, “Yesus memanggil kita untuk belajar menjadi sahabat, saudara dan saudari bagi semua orang. Dalam pengalaman itu, apakah kita orang Italia, Amerika, Ukraina — apa pun negara kita — kita semua adalah putra dan putri Tuhan.”

Berbagi Roti Kecil
Paus Leo XIV mengajak anak-anak untuk belajar sejak kecil “untuk saling menghormati,” untuk “melihat orang lain sebagai seseorang seperti saya,” dan untuk memahami bahwa “mereka tidak begitu berbeda. ‘Mereka berbicara bahasa lain; saya tidak dapat berbicara dengan mereka’ — itu tidak benar!

Ada juga bahasa isyarat. Ada cara untuk mendekati orang lain. “Anda dapat berbagi sedikit roti, menemukan cara untuk membantu.”

Paus Leo XIV menyimpulkan, “Bahkan yang terkecil pun dapat mulai mencari dan menemukan kesempatan untuk menjadi promotor perdamaian, promotor persahabatan dan cinta di antara semua orang.” (*)

Katekis di Paroki Kleco, Surakarta

1 Comment
  1. Itok says

    Luar biasa Paus Leo XIV

Leave A Reply

Your email address will not be published.