Mgr Pius Riana Prapdi Buka Defile PYD II di Nabire

OMK: Gereja Masa Kini dan Masa Depan

1 120

Nabire, Katolikana.com—Ketua Komisi Kepemudaan Konferensi Waligereja Indonesia (KWI), Mgr. Pius Riana Prapdi, secara resmi membuka defile peserta Papua Youth Day (PYD) II Nabire yang berlangsung di Lapangan Kodim, Nabire, Papua Tengah, pukul 08.10 Sabtu (5/7/2025).

Acara ini menjadi bagian penting dalam rangkaian kegiatan PYD II yang mengusung semangat persaudaraan, kebersamaan, dan panggilan pelayanan bagi kaum muda Katolik di Tanah Papua.

Dalam sambutannya, Mgr. Pius Riana Prapdi menyampaikan pesan yang mengundang tepuk tangan dan antusiasme dari peserta yang memadati lapangan. Dengan penuh kebanggaan, ia menyatakan identitasnya yang lekat dengan Bumi Cendrawasih.

“Saya orang Papua. Saya lahir di Enarotali Paniai,” tegasnya, disambut riuh tepuk tangan para peserta.

Mgr. Pius melanjutkan, defile atau parade ini bukan sekadar acara seremonial, tetapi memiliki makna rohani yang dalam, mengingatkan orang muda akan perjalanan Yesus Kristus yang selalu hadir di tengah-tengah masyarakat, berpindah dari kampung ke kampung, mewartakan kasih, harapan, dan keselamatan.

“Hari ini kita menggelar defile dalam rangkaian PYD II Nabire. Kenapa Defile? Karena kita mengenang Yesus, yang berjalan dari kampung ke kampung, hadir bersama umat-Nya,” ujarnya.

Lebih lanjut, Uskup Keuskupan Ketapang ini mengajak seluruh peserta untuk mengikuti defile dengan semangat yang disebutnya sebagai “Jos”, sebuah akronim yang mengandung pesan nilai-nilai Kristiani.

“Defile ini harus dijalankan dengan Jos — Sukacita, Suci, dan Smart,” tambahnya.

Menurut Mgr. Pius, semangat sukacita adalah wujud kegembiraan iman yang seharusnya terpancar dari setiap pribadi Orang Muda Katolik (OMK).

Kesucian menunjukkan panggilan hidup yang berakar pada nilai-nilai Injil, sedangkan sikap smart atau cerdas menegaskan pentingnya kaum muda bersikap bijaksana, kritis, dan kreatif dalam menghadapi tantangan zaman.

Defile peserta PYD II berlangsung meriah, penuh dengan nyanyian, yel-yel, tarian daerah, serta penampilan kreatif dari delegasi OMK berbagai keuskupan di Papua.

Warna-warni pakaian adat, spanduk, dan atribut khas daerah menambah semarak suasana, mencerminkan keanekaragaman budaya yang bersatu dalam semangat persaudaraan Katolik.

Peserta dari Keuskupan Jayapura, Parade Salib dengan tarian Suku Ngalum, Pegunungan Bintang

OMK: Gereja Masa Kini dan Masa Depan

Usai parade defile di samping halaman KSK Bapak Uskup Mgr Pius Riana Prapdi  memberkati seluruh peserta  untuk menutupi rangkaian defile yang penuh sukacita.

Dalam doa Mgr Pius berkata Tuhan Allah,  Engkau menyertai bangsa Israel yang berjalan dari tanah penjajahan menuju tanah terjanji.

Kami juga merasakan bahwa Engkau menyertai kami dalam perjalanan hidup kami masing-masing dan untuk kami sebagai warga Indonesia menyertai kami dalam peziaraan kami sehari-hari.

Kami sebagai orang-orang muda yang gereja masa kini dan gereja masa depan juga menyadari bahwa engkau senantiasa menyertai perjalanan peziaraan hidup kami.

Oleh karena itu bersama-sama di tempat ini di dalam acara Papua Youth Day (PYD) II semakin menyatukan hati, menyatukan niat, menyatukan visi agar kami dapat berjalan bersama dengan seluruh keanekaragaman seluruh harapan dan juga tantangan yang kami hadapi di tempat ini.

Berkatilah perjumpaan kami, berkatilah hidup semua yang akan kami lakukan dalam Papua Youth Day (PYD)  ini sehingga kami sungguh dapat saling meneguhkan saling menginspirasi dan saling menguatkan dalam kegiatan kami sebagai gereja.

Peserta dari Keuskupan Agats-Asmat sebelum parade Defile Salib, PYD II Nabire

Harapan Komisi Kepemudan 

Pastor Riko mewakili Keuskupan Regio Papua mengatakan momen yang penuh rahmat ini dalam perjumpaan kita bersama di tingkat regio Papua, teman-teman dari lima keuskupan, kita bersatu hati, bergembira bersama, berjalan Bersama, dan berdinamika bersama dalam kegiatan Papua Youth Day.

Pastor Riko mengungkapkan tiga harapan. Pertama, teman-teman masih tetap dalam satu semangat yang sama dalam harapan yang sama untuk mencapai cita-cita Bersama. Setelah kegiatan parade sudah tampak teman-teman menunjukkan bagaimana orang-orang muda itu tetap ada di dalam sebuah semangat membangun iman.

Kedua, kita bersama teman-teman tampil dengan ciri-ciri kebersamaan kita dalam keanekaragaman. Salah satu bagi kita orang-orang muda di mana orang-orang hadir dengan berbagai latar belakang dengan berbagai kemampuan yang satu sama lain begitu berbeda dan unik.

Ketiga, ini menjadi kekayaan bagi Gereja Katolik di tanah Papua untuk momen yang indah ini yang penuh rahmat ini untuk memberikan kesan bersama. Mari kita sama-sama belajar bersama secara khusus mulai hari ini merupakan pertemuan bersama dalam kebersamaan yang boleh memberikan inspirasi ke depan sebagai orang-orang muda.

Menjaga Alam Kita

Dalam perayaan misa syukur Mgr Pius Riana Prapdi mengajak orang-orang muda untuk menjaga alam di lingkungan sekitar kita.

Dengan menjaga alam sekitar kita untuk menghidupi, melestarikan hutan, tanah serta keberagaman yang ada untuk bermanfaat bagi sesama kita dengan ciptaan yang ada. Dengan ensklik tentang Laudato si sebagai wujud cinta kasih dengan alam sekitar kita.

Papua Youth Day (PYD) II menjadi momentum penting untuk menegaskan peran Orang Muda Katolik sebagai agen perubahan, pembawa damai, dan pewarta kasih Kristus di tengah masyarakat, khususnya di Tanah Papua. (*)

Kontributor Katolikana.com di Paniai, Papua. Lahir di Ibumaida, Paniai, tahun 1989. Penulis bekerja di Komisi Keadilan dan Perdamaian Keutuhan Ciptaan Paroki Kristus Sang Gembala (KSG) Wedaumamo, Keuskupan Timika. Ia juga aktif di organisasi Pemuda Katolik Komisariat Cabang di Kabupaten Paniai.

1 Comment
  1. Yuli Andrew says

    Sungguh luar biasa….terus berjuang dan berkarya dalam semangat kekatolikannya

Leave A Reply

Your email address will not be published.